Tata POV
Saat acara pernikahan Arsy dan Liana berlangsung aku terus saja tegar menerima kenyataan. Sebenarnya hatiku terasa sakit saat melihat Arsy dan Liana bersama, mereka tidak tau dalam pernikahan mereka ada hati yang tersakiti disini.
"Hai," Ucap Seseorang menepuk pundakku.
Aku pun melihat seseorang pria, yang sepertinya aku kenal...
"Em...maaf apakah anda mengenal saya?" Tanyaku.
"Ya ampun Tata...masa sih lo lupa sama gue... Ampun deh Ta," Ucap pria itu.
"Bentar..." Ucapku sambil berpikir keras siapa cowok itu.
"Billi!" Ucapku.
"Nah akhirnya lo inget gue," Ucap Billi.
"Iya hehe," Ucapku cengengesan.
"Penampilan lo banyak berubah ya? Sekarang pake hijab, aku suka," Ucap Billi tersenyum manis kepadaku.
"Iya, aku memutuskan untuk hijrah, makannya aku pake hijab," Ucapku.
"Oiya rumah lo dimana? Nomor hp boleh minta?" Ucap Billi.
"Tentu aja boleh," Ucapku.
Aku pun memberikan alamat rumah dan nomor hpku.
Setelah pertemuan ku dan Billi diacara pernikahan Arsy, kami menjadi sangat dekat, hingga suatu hari...
"Ta.. Tata buruan dandan yang cantik, " Ucap Bunda.
"Dandan yang cantik buat apa Bun?" Tanyaku heran.
"Itu dibawah, ada yang mau ngelamar kamu," Ucap Bunda.
"Siapa Bun?" Tanyaku.
"Udah nanti juga kamu tau, sekarang kamu dandan dulu," Ucap Bunda.
Aku pun menuruti Bunda. Setelah selesai berdandan aku dan Bunda pun menuju ruang tamu. Alangkah terkejutnya aku melihat Billi disana.
"Yang mau ngelamar aku Billi?" Batinku bertanya-tanya.
"Sini nak duduk," Ucap Ayah.
Aku pun duduk disamping Ayah.
"Jadi... Apakah kamu sudah tau kedatangan anak saya kesini untuk apa nak?" Tanya Perempuan berkerudung hijau itu yang sepertinya Ibu dari Billi.
"Em...apakah Billi kesini ingin melamar saya?" Ucapku.
"Iya kamu benar nak, bagus lah kalau kau sudah mengetahuinya," Ucap Ibu Billi.
"Em...Tante bisa kah saya berbicara sebentar dengan Billi," Ucapku.
"Oh tentu bisa," Ucap Ibu Billi.
"Billi ikut aku sebentar," Ucapku.
Billi pun mengangguk...
Aku pun membawa Billi ke Taman belakang rumah.
"Apa yang ingin kamu bicara kan Ta?" Ucap Billi.
"Kamu serius mau ngelamar aku?" Tanya ku.
"Iya lah serius," Ucap Billi.
"Apa alasan mu mau ngelamar aku?" Tanyaku.
"Karena aku mencintaimu," Ucap Billi dengan tulus.
Deg...baru kali ini aku mendengar kalimat itu diucapkan oleh seorang laki-laki kepadaku dengan tulus, dan itu terucap oleh mulut Billi.
"Sejak kapan kau mulai mencintaiku?" Tanyaku.
"Sejak kita masih SMA, sejak kita kelas 10 aku pun sudah mulai mencintaimu, tapi kau tidak menyadari hal itu Ta, malahan kau mengejar-ngejar si Arsy," Ucap Billi.
Aku pun tertawa kecil...
"Ya maaf, kan aku tidak tau kalau kau mencintaiku saat itu, lagian waktu itu aku kan masih jadi bad girl, kok bisa sih kamu cinta ke aku?" Tanyaku heran.
"Walau pun kamu bad girl aku tau kok hati kamu tu baik, contohnya aja waktu kamu pernah nolong aku waktu ban sepeda motorku bocor. Kamu yang anter motor aku ke bengkel terus anterin aku ke rumah. Nah dari situ aku tau walaupun penampilan kamu bad girl tapi hati kamu baik," Ucap Billi.
"Bisa aja kamu Bil...tapi kan aku pernah nyekap Liana," Ucapku.
"Kamu nyekap Liana karena kamu khilaf sendiri, kamu buta karena cinta, dan ya aku maklumin hal itu, semua orang pasti pernah khilaf. Lagian setelah nyekap Liana kamu jadi Hijrah kan?" Ucap Billi.
"Iya sih..." Ucapku malu-malu.
"Aku tau kamu memiliki hati yang baik Ta, maka dari itu aku berniat melamarmu dan menikahimu," Ucap Billi.
"Em..." Ucapku kebingungan.
"Kamu terima ngga lamaranku?" Ucap Billi menatapku.
Aku pun mengangguk...
"Alhamdulillah," Ucap Billi.
"Tapi ada syaratnya," Ucapku.
"Apa?" Tanya Billi.
"Tolong bimbing aku menuju surga nya Allah," Ucapku.
"Pasti Ta, aku janji," Ucap Billi.
Setelah Billi melamarku waktu itu, dua bulan kemudian kami pun menikah...
***
Sedikit cerita Tambahan tentang kisah Tata, semoga kalian suka.
Terima kasih bagi kalian yang sudah membaca+vote cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love (Tamat)
Novela Juvenil"Ada 3 kemungkinan ketika mencintaimu.Satu kemungkinan diterima, dua kemungkinan ditolak, tiga kemungkinan untuk merelakan," By Lia. "Maaf, cinta itu tidak bisa dipaksain," By Ridho. "Aku tidak ingin kau tersakiti," By Arsy. No plagiat 🚫