Arsy POV
2 hari kemudian
Di kelasku...
"Arsy!" Panggil Radit.
"Apa?" Ucapku.
"Lo udah denger belum berita tentang Liana?" Ucap Radit.
"Udah, gue udah tau kok, tentang Liana yang dibuly sama fans gue kan? " Ucapku.
"Iya, kasian dia," Ucap Radit.
"Gue suka sebel sendiri sama fans-fans gue, kenapa mereka selalu buly Liana, padahal kan Liana ga salah apa-apa," Ucapku kesal.
"Biasalah mungkin mereka iri liat Liana yang bisa deket sama lo," Ucap Radit.
"Ya kali gue harus deket sama mereka semua, fans gue itu banyak bro, masa gue harus deketin mereka semua kaya gitu sih, emang gue cowok playboy apa yang harus deket sama cewek-cewek... Gue kan cuma bisa fokus sama satu cewek aja, yaitu cewek yang gue suka," Ocehku.
"Iya sih lo bener juga, tapi btw gimana sekarang?" Ucap Radit.
"Gimana apanya?" Ucapku.
"Hubungan lo sama Liana lah?" Ucap Radit.
"Gue ga tau, sebenernya gue pengen ngomongin perasaan gue ke dia tapi gara-gara permasalahan ini gue jadi bingung harus gimana, gue jadi takut nemuin Liana, gue takut dia benci gue karena masalah ini," Ucapku.
"Yaelah Lu," Ucap Radit.
Tiba-tiba...
"Selamat pagi," Ucap Pak Guru.
"Pagi pak," Ucap seluruh siswa.
Guru pun masuk, aku pun mengikuti pembelajaran seperti biasanya....
Liana POV
Dikelas...
"Eh Lis, gue kangen sama Kak Arsy nih dari kemaren ngga ketemu," Ucapku.
"Iya nih gue juga kangen," Ucap Elisa pelan sambil membaca novel.
Sontak aku pun terkejut...
"Lo kangen Kak Arsy juga?" Ucapku.
"Eng.. Engga kok, maksudnya gue kangen ngeliat lo salting di depan Kak Arsy," Ucap Elisa gugup.
"Gue ngga salting tuh," Ucapku.
"Iya lo salting tau. Eh iya btw fansnya Kak Arsy masih suka ngomongin lo ngga?" Ucap Elisa.
"Masih lah yah, malah yah nyinyirnya lebih kejam, gue sebenernya kesel banget sama mereka semua, tapi apalah daya gue, mereka semua Kakak kelas," Ucapku.
"Sabar ya," Ucap Elisa.
Aku pun hanya mengangguk...
"Lis kok guru belum dateng
yah?" Ucapku."Ntahlah, mungkin telat," Ucap Elisa.
Tiba-tiba...
"Eh Lia...ke ruang guru yuk, sama gue," Ucap Rafli.
"Ngapain raf ?" Ucapku.
"Nyatet jadwal perlombaan antar kelas, lo yang nyatet ya, kan lo sekretaris," Ucap Rafli.
"Hmm iya, ayo," Ucapku.
"Lis gue pergi dulu ya," Ucapku menatap Elisa.
"Iya," Ucap Elisa.
Aku pun pergi bersama Rafli...
Elisa POV
Jam pelajaran pun kosong, Liana sedang pergi bersama Rafli. Seperti biasa tidak ada seorang pun yang mendekatiku, aku pun memutuskan untuk menulis di buku catatanku....
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love (Tamat)
Teen Fiction"Ada 3 kemungkinan ketika mencintaimu.Satu kemungkinan diterima, dua kemungkinan ditolak, tiga kemungkinan untuk merelakan," By Lia. "Maaf, cinta itu tidak bisa dipaksain," By Ridho. "Aku tidak ingin kau tersakiti," By Arsy. No plagiat 🚫