Elisa POV
Aku pun menelfon Ridho.
Via Telfon On
"Dho gue mau ketemu lo sekarang, ada sesuatu yang harus gue omongin ke elu"
"Mau ngomong apaan emang?"
"Tentang Liana, tentang masa lalu nya bersama Kak Arsy"
"What! Oke temui gue di Kedai Coffe"
"Oke gue otw sekarang"
"Gue juga otw"
Via Telfon Off
Aku pun segera menemui Ridho...
Sesampainya...
"Woy!" Ucap Ridho melambaikan tangan kepadaku.
Aku pun segera menghampirinya...
"Buruan cerita," Ucap Ridho.
"Bentar, lo ngga ada niatan apa pesenin gue kopi?" Ucapku.
"Udah gue pesenin, buruan gih cerita," Ucap Ridho.
"Oke. Jadi gini, kemarin kan gue Ke rumah Lia, nah yah dia cerita sama gue kalo dia nemu foto, nah pas diliat sama gue tu foto ternyata itu adalah fotonya si Lia sama Kak Arsy," Ucapku.
"Lah terus?" Ucap Ridho.
"Terus..." Ucapku terpotong.
"Ini mas mba minumannya," Ucap Pelayan.
"Iya makasih," Ucap Ridho.
Pelayan pun pergi...
"Lanjut," Ucap Ridho.
"Bentar gue minum dulu, haus," Ucapku yang kemudian meminum kopi.
"Hmm," Gumam Ridho.
"Nah terus si Lia tanya ke gue siapa cowok yang ada di dalem foto itu," Ucapku.
"Lo jawab apa?" Ucap Ridho.
"Gue jawab kalo itu adalah temen sekelasnya yang bernama Danu," Ucapku.
"Danu? Emang dikelas kita ada yang namanya Danu?" Ucap Ridho.
"Gue boong bego," Ucapku yang kemudian menoyorkan kepala Ridho.
"Oh bagus lah, jadi Lia belum tau kan kalo cowok itu adalah Kak Arsy?" Ucap Ridho.
"Belum," Ucapku.
"Makasih banget ya Lis, lo the best lah emang," Ucap Ridho.
"Hmm iya-iya. Oiya gue mau ngasih lo undangan nih," Ucapku sambil memberikan undangan pernikahanku kepada Ridho.
Ridho pun membacanya...
"Ehe... Mau nikahan lu?" Ucap Ridho.
"Iya, jangan lupa dateng ke nikahan gue ya," Ucapku.
"So pasti gue dateng," Ucap Ridho.
"Oke. Dho gue pulang dulu ya, gue harus ngurusin rencana pernikahan gue nih, masih banyak yang harus disiapin," Ucapku.
"Oke," Ucap Ridho.
"Bye," Ucapku.
"Bye," Ucap Ridho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love (Tamat)
Teen Fiction"Ada 3 kemungkinan ketika mencintaimu.Satu kemungkinan diterima, dua kemungkinan ditolak, tiga kemungkinan untuk merelakan," By Lia. "Maaf, cinta itu tidak bisa dipaksain," By Ridho. "Aku tidak ingin kau tersakiti," By Arsy. No plagiat 🚫