Berubah 1

201 9 1
                                    

Keesokan Harinya...

Di Kelas...

"Gak ada guru apa?" Ucapku.

"Gak ada, kata Rafli jam ke 1 sampai istirahat kosong," Ucap Elisa.

"Tugasnya gak ada?" Ucapku.

"Gak ada," Ucap Elisa.

"Oh ya udah. Lis gue mau curhat boleh?" Ucapku.

"Boleh," Ucap Elisa.

"Lo inget kan waktu gue masuk rumah sakit?" Ucapku.

"Iya inget, emang kenapa?" Ucap Elisa.
"Waktu itu Kak Arsy bilang ke aku kalo dia sayang sama aku," Ucapku.

"Serius? Lah terus gimana?" Ucap Elisa.

"Dia bilang kalo aku harus nunggu dia dan aku ngga boleh marah ke dia. Kalo dia sayang aku kenapa dia jauhin aku coba Lis?" Ucapku.

"Lo masuk rumah sakit gegara Kak Tata kan? Nah Kak Tata kan salah satu pengagum Kak Arsy, terus lo juga sering di bully sama fans nya Kak Arsy kan?" Ucap Elisa.

"Iya emang kenapa?" Ucapku.

"Mungkin Kak Arsy jauhin lo karena itu. Kak Arsy jauhin lo karena dia ngga mau lo terluka oleh fans-fans nya," Ucap Elisa.

"Karena hal itu kah?" Ucapku.

"Iya. Lo liat kan? Sejak Kak Arsy jauhin lo, gak ada satu pun dari fans Kak Arsy yang bully lo lagi," Ucap Elisa.

"Iya lo bener Lis," Ucapku.

"Itu artinya Kak Arsy memang bener sayang sama lo, jadi lo ga usah galau lagi ya," Ucap Elisa.

"Tapi kalau kaya gini apa gue harus nunggu Kak Arsy gitu?" Ucapku.

"Itu tergantung kamunya, ikuti kata hati lo. Kak Arsy udah nyuruh lo nunggu dia kan? Kalo saran gue sih lo harus nunggu dia," Ucap Elisa.

Aku pun tersenyum...

"Gue bakal nunggu dia," Ucapku.

Perkataan Elisa membuatku yakin bahwa Kak Arsy benar-benar sayang padaku.

***

Hari berganti bulan, Kak Arsy masih sama dia masih cuek dan aku masih tetap menunggunya entah sampai kapan pun itu.
Saat ini aku sudah kelas 11, tak terasa waktu begitu cepat berlalu dan penantianku tak kunjung berlalu.
Kelas ku berada di lantai 2, tempat itu merupakan tempat strategis ku untuk sekedar melihat Kak Arsy melakukan upacara apel OSIS di lapangan depan. Sudah beberapa hari yang lalu aku melihat Kak Arsy dari lantai dua ini, aku senang melihatnya walaupun itu hanya dari kejauhan saja.

"Hayo lagi ngeliatin siapa dibawah?" Ucap Elisa dari belakang.

"Biasalah, lo pasti tau," Ucapku.

Elisa pun langsung melihat kebawah.

"Oh ngeliatin Kak Arsy toh," Ucap Elisa terkekeh.

"Iya lah siapa lagi coba?" Ucapku.

"Oiya lo sama Kak Rizal hubungannya masih langgeng?" Sambungku.

"Alhamdulillah masih, belum pernah gue dicintai sama cowok sampe segininya tau Li, Kak Rizal tuh perhatian banget, terus dia juga bisa ngertiin keadaan gue, dia ngga ngambek kalo aku lagi badmood sama marah-marah ke dia, palah dia hibur aku," Ucap Elisa.

Secret Love (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang