Keputusan 2

206 8 7
                                    

Keesokan Harinya...

"Arsy, ini ada yang nyariin kamu," Ucap Mamah.

"Pagi-pagi gini udah ada yang nyariin?" Ucapku.

Aku pun langsung turun kebawah.

"Apakabar lama tidak berjumpa Arsy," Ucap seseorang pria.

Setelah aku lihat...

"Rizal ?" Ucapku.

"Iya ini aku," Ucap Rizal.

"Apa kabar, iya lama kita ngga ketemu. Btw ada apa yah kamu kesini?" Ucapku.

"Ini aku mau kasih undangan pernikahan ku, dateng ya," Ucap Rizal.

Aku pun membaca undangan itu...

"Elisa Safitri mempelai wanitanya?" Batinku.

"Iya aku pasti dateng kok. Oiya btw ini mempelai wanitanya Elisa? Dia kan adik kelas waktu di SMA bukan Zal?" Ucapku.

"Iya dia adik kelas kita waktu SMA dulu," Ucap Rizal.

"Ouh gitu. Oiya Elisa punya sahabat namanya Liana, lo kenal ngga?" Ucapku.

"Kenal lah, emang kenapa? " Ucap Rizal.

"Jadi gini, gue sama Liana itu udah saling kenal dulu waktu SMA, lah tetus sekarang waktu ketemu aku dia mendadak jadi ngga kenal aku, kamu tau ngga penyebabnya apa?" Ucapku.

"Dia hilang ingatan Sy, 5 tahun yang lalu dia kecelakaan mobil. Kepalanya terbentur sangat keras sehingga dia mengalami hilang ingatan," Ucap Rizal.

"Oh pantes, tapi dia memang bener Lia ku. Terima kasih ya Allah dengan datangnya Rizal kerumahku aku bisa mendapat informasi tentang Lia ku," Batinku senang.

"Oh gitu cerita nya, makasih infonya Zal," Ucapku.

"Iya, sama-sama Sy," Ucap Rizal.

"Oiya btw semua temen SMA diundang yah?" Ucapku.

"Iya dong pastinya, Oiya aku titip undangan buat Tata ya, dia kerja di kantor kamu kan?" Ucap Rizal.

"Iya," Ucapku.

"Ya udah aku pulang dulu ya," Ucap Rizal.

"Lho cepet amat? Ngga ngobrol lagi?" Ucapku.

"Lain kali aja Sy, soalnya masih banyak undangan yang mau dibagiin," Ucap Rizal.

"Ouh oke, selamat untuk pernikahan kamu ya," Ucapku.

"Iya, aku pamit dulu, Asalamualaikum," Ucap Rizal.

"Waalaikumsalam," Ucapku.
Setelah itu aku pun berangkat bekerja...

Elisa POV

Karena kemarin malam Kak Arsy menelfonku, aku khawatir.

"Gue telfon Ridho aja kali yah?" Batinku.

Aku pun menelfon Ridho.

Via Telfon On

"Halo dho"

"Halo, kenapa Lis?"

"Semalem Kak Arsy nelfon gue"

"Ha? Lah emang dapet nomor lo dari mana?"

"Gue juga ngga tau. Apa sebaiknya kita beri tau aja tentang Kak Arsy ke Lia?"

"Jangan"

"Kenapa?"

"Gue takut kehilangan dia"

Secret Love (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang