Liana POV
5 tahun telah berlalu, setelah aku mengalami kecelakaan ada beberapa hal yang aku tak ingat, aku mengalami hilang ingatan. Semuanya merubah hidupku, aku harus memulainya dari awal lagi.
Setelah aku lulus kuliah setahun yang lalu, kini aku telah bekerja di perusahaan terkenal di kotaku. Aku dan Elisa bekerja dalam perusahaan yang sama, aku dan Elisa selalu berangkat bekerja bersama.
Tok... Tok...( Suara pintu )
"Itu kayanya Elisa deh," Batinku.
Aku pun segera membukakan pintu.
"Kuy berangkat," Ucap Elisa.
"Kuy. Mah Lia berangkat!" Teriakku dari luar.
"Iya!" Teriak mamah dari dalam.
Aku pun berangkat bersama Elisa dengan menggunakam mobil milik Elisa. Aku tidak boleh mengendarai mobil sendiri karena Mamahku trauma atas kejadian yang menimpaku 5 tahun yang lalu.
"Lis, bisa dicepetin ngga? 10 menit lagi telat kita," Ucapku.
"Tapi ini macet Li, lu tau kan kota jakarta macetnya kaya gimana?" Ucap Elisa.
"Iya gue tau. Tapi kita dari kemarin udah telat 2 kali, kalo ini telat lagi bisa-bisa kita kena marah sama Bos," Ucapku.
"Bos ngga mungkin marah ke elu, kayanya bos suka sama lu deh," Ucap Elisa.
"Masa sih?" Ucapku.
"Dia lebih perhatian ke elu dari pada yang lain, lu nyadar ngga sih?" Ucap Elisa.
"Iya-iya gue nyadar, tapi gue ngga suka sama Bos," Ucapku.
"Kenapa?" Ucap Elisa.
"Ya ngga suka aja. Udah buruan nyetirnya," Ucapku agak kesal karena Elisa terus membicarakan Bos.
"Iya-iya," Ucap Elisa.
Sesampainya...
"Tuh kan kita telat lima menit," Bisikku kepada Elisa.
Tiba-tiba...
"Wah bagus, udah tiga kali lho kalian telat," Ucap Kania.
Kania adalah rekan kerja ku dan juga atasanku. Tetapi sikap Kania kepadaku sangatlah kasar, sepertinya Kania benci kepadaku, tetapi aku tidak tau mengapa dia benci kepadaku padahal sikapku ke dia baik.
"Maaf, tadi jalanan macet," Ucapku.
"Ya itu sih bukan urusanku ya. Aku mau laporin kalian ke Bos kalau kalian telat," Ancam Kania.
"Jangan laporin, kami minta maaf, lain kali kami tidak akan mengulanginya," Ucapku dan Elisa.
"Hahaha. Mau kalian ngelakuin lagi kek, atau pun engga, itu bukan urusan ku, yang penting aku mau laporin kalian ke Bos, bye," Ucap Kania yang kemudian meninggalkan ku.
"Sialan!" Batinku.
Aku dan Elisa pun mulai bekerja. Aku pun duduk di meja kerjaku...
Tiba-tiba...
"Liana," Ucap seseorang dengan suara bariton.
Aku pun terkejut...
"Bos ?" Ucapku terkejut.
Aku pun ketakutan...
"Ngga usah takut, saya kesini hanya ingin mengambil berkas yang kau kerjakan, apakah sudah siap?" Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love (Tamat)
Teen Fiction"Ada 3 kemungkinan ketika mencintaimu.Satu kemungkinan diterima, dua kemungkinan ditolak, tiga kemungkinan untuk merelakan," By Lia. "Maaf, cinta itu tidak bisa dipaksain," By Ridho. "Aku tidak ingin kau tersakiti," By Arsy. No plagiat 🚫