Secret Love (Tamat)

The Wedding

Tata POV

Arsy pun pergi, dia meninggalkan ku di rumahnya, akhirnya aku pun mulai angkat bicara soal permasalahan ini. Aku berbicara pada Ayah Arsy...

"Om," Ucapku.

"Ada apa?" Ucap Om.

"Om ngga seharusnya memaksakan Arsy Om. Ingat Om cinta itu ngga bisa dipaksain Om," Ucapku.

"Tapi itu kan untuk kebaikan semua orang," Ucap Om.

"Mungkin kebaikan untuk semua orang bagi Om, tapi bagiku dan bagi Arsy engga Om. Jika kami menjalankan pernikahan itu kami tidak bahagia, apa lagi aku Om, Arsy mencintai wanita lain, bagaimana perasaanku Om?" Ucapku.

Om terdiam...

"Pikirkan baik-baik Om, pikirkan kebahagiaan kami," Ucapku yang kemudian pergi.

Namun...

"Tunggu," Ucap Om.

Aku pun membalikan badanku.

"Ya sudah jika kalian tidak menginginkan hal itu, kalian boleh membatalkannya," Ucap Om.

Aku pun terkejut.

"Serius Om?" Ucapku.

"Iya," Ucap Om.

"Makasih Om," Ucapku senang.

"Iya sama-sama, sekarang Om minta kamu hubungi Arsy, Om takut dia kenapa-napa," Ucap Om.

"Iya Om, saya akan menelfon Arsy sekarang," Ucapku.

Aku pun menelfon Arsy...

Via Telfon On

"Halo, Asalamualaikum Sy"

"Waalaikumsalam, ada apa?"

"Papah lo udah setuju"

"Setuju apa?"

"Papah lo udah setuju kalo lo sama Liana"

"Serius lo ngga bercanda kan?"

"Iya gue serius, lo pulang gih sekarang"

"Oke gue balik sekarang"

"Ya udah gue tutup dulu telfonnya, Asalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Via Telfon Off

Setelah agak lama, akhirnya Arsy kembali...

"Asalamualaikum," Ucap Arsy.

"Waalaikumsalam," Ucapku, Om dan Tante. Tante telah mengetahui semuanya.

"Nak Tata yakin membatalkan ini?" Ucap Tante.

"Tata yakin Te," Ucapku.

"Kalian sudah beli cincin buat tunangan kan? Lalu mau diapakan cincin itu?" Ucap Om.

"Untuk pertunangan Arsy dan Liana," Ucapku.

"Serius Ta?" Ucap Arsy.

"Iya serius," Ucapku.

"Apakah ayah dan ibumu tidak marah jika mendengar kau batal bertunangan?" Ucap Tante.

"Semoga saja mereka tidak marah. Em sy bisa anter aku pulang?" Ucapku.