Perjuangan

285 16 0
                                    

Arsy POV

Di Ruang Osis...

"Sy ini gimana datanya?" Ucap Billi.

"Udah, tinggal dibagiin aja ke tiap kelas," Ucapku.

"Oke," Ucap Billi.

"Data kelas 10 mipa 3 biar gue aja yang bagi," Ucapku.

"Hmm, mesti mau modus kan? Dasar lu," Ucap Billi.

Aku pun hanya tertawa...

"Eh Bil, btw tadi si Liana nangis," Ucapku.

"Hah nangis kenapa?" Ucap Billi.

"Jadi tadi kata Liana si Tata ngelabrak dia,  Tata nyuruh Liana njauhin gue," Ucapku.

"Tata ngelabrak Liana? Wah udah kelawatan tuh bocah... Berarti dia masih cinta mati sama lu?" Ucap Billi.

"Mungkin," Ucapku.

Billi pun cemberut...

"Lo cemburu yah Bill? Btw lo masih suka sama Tata?" Ucapku.

"Iya, kenapa dia cintanya itu sama lo Sy? Padahal gue yang tulus cinta sama dia," Ucap Billi cemberut.

"Ya gue ngga tau lah, soal perasaan itu ngga ada yang tau, cinta bisa tumbuh kapan aja dan dateng kapan aja. Gue aja suka sama Liana juga kaya gitu," Ucapku.

"Iya bener sih lo, memang cinta bisa tumbuh dan dateng kapan aja," Ucap Billi.

"Iya, dan lo sabar aja ya," Ucapku.

"Iya gue memang harus sabar menghadapi cinta bertepuk sebelah tangan ini," Ucap Billi.

"Iya, ya udah dari pada bahas cinta-cintaan mending kita bagiin datanya ke tiap-tiap kelas," Ucapku.

Billi pun mengangguk. Aku dan Billi pun berkeliling ke tiap kelas untuk membagikan sebuah data.

"Bill kita mencar aja ya, gue ke bagian gedung kelas 10, kalo lo ke gedung kelas 11 ya," Ucapku.

"Oke siap," Ucap Billi.

Billi pun pergi ke gedung bagian kelas 11, sedangkan aku ke gedung bagian kelas 10. Pertama-tama aku pun langsung menuju ke kelas 10 mipa 3. Kelas 10 mipa 3 adalah kelas Liana, aku ingin melihat keadaannya, apakah dia masih sedih atau tidak...

"Permisi," Ucapku sambil masuk ke kelas Liana.

"Siang Kak," Ucap seluruh siswa.

"Siang juga. Disini Kakak akan membagikan sebuah data kepada kalian, tolong diisi ya...kalau sudah diisi tolong kumpulkan lagi ke ruang osis," Ucapku.

"Iya Kak," Ucap seluruh siswa.

"Sekretaris nya siapa? Bisa kesini?" Ucapku.

Entah kebetulan atau apa ternyata sekretaris di kelas ini adalah Liana. Dia pun berjalan kearahku.

"Oh jadi kamu yah sekretarisnya?" Ucapku pelan.

Liana pun hanya tersenyum dan mengangguk. Aku pun menyerahkan data itu kepada Liana.

"Tolong diisi ya datanya, nanti kalau udah diisi dikumpulin ke ruang osis ya," Ucapku.

"Iya kak," Ucap Liana.

Dia pun kembali ke tempat duduknya...

"Ya sudah Kakak permisi dulu ya adek-adek... Selamat siang," Ucapku.

"Siang," Ucap Seluruh siswa.

Setelah itu aku pun melanjutkan membagikan data ke kelas lainnya...

Secret Love (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang