42. Jadian?!

933 49 1
                                    

Vita berjalan santai sambil sesekali membalas sapaan dari orang- orang yang lewat didekatnya. Senyum lebar ia berikan secara gratis hari ini karena hatinya sedang sangat senang.

Namun senyum itu memudar dengan cepat, ketika mata Vita melihat Nevan tengah berjalan diarah yang berlawanan dengan Vita.

Vita memelotot ketika Nevan menyapanya. Tak mau memberikan sedikit senyuman pun pada Nevan yang super menyebalkan itu. Lalu Vita memutar badan dan ingin segera lari menjauhi Nevan.

Namun sial, Nevan sudah berada didekat Vita. Bahkan untuk menghentikan Vita, Nevan dengan teganya menarik rambut Vita.

Vita memutar badannya menghadap Nevan sambil mengusap akar rambutnya yang sakit.

"Sakit, bego!" hardik Vita kesal.

"Maaf. Abisnya lo kalo gak digituin gak bakal berenti," balas Nevan dengan puppy eyes nya.

Kalau sebagian wanita akan langsung luluh melihat itu, maka tidak dengan Vita. Ia justru malah enek melihat ekspresi itu dari Nevan.

"Auk!" ucap Vita acuh sambil berlalu meninggalkan Nevan. Namun Nevan menarik tangan Vita, lagi- lagi ia mencegat Vita.

"Gak usah pegang- pegang, kupret!" hardik Vita bertambah kesal.

"Tadi gue narik rambut lo salah, sekarang narik tangan lo juga salah," balas Nevan mengerucutkan bibirnya.

"Ya intinya lo gak usah sentuh gue! Ngerti?!" Vita berteriak.

Orang- orang yang lalu lalang didekat mereka pun sontak menatap kaget dan heran pada Vita. Ada ya orang yang tega membentak cowok setampan Nevan?

Vita yang menyadari itu pun hanya meneguk ludah, lalu bersikap normal.

Nevan terkekeh. " Tuhkan, malu sendiri," ledeknya.

Vita memelototinya lagi. "Berisik!"

Vita segera mendorong Nevan dan hendak pergi sebelum Nevan lagi- lagi mencegatnya dengan menarik rok Vita.

Vita berteriak refleks. " Mesum, anjir!"

"Gue salah lagi? Kan gue gak nyentuh fisik lo. Gue nyentuh rok doang," ucap Nevan tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"COWO MESUM GAK PUNYA OTAK!" Vita memekik di telinga Nevan dengan segenap rasa kesal di dadanya. Dan ajaibnya, Nevan hanya nyengir tak berdosa.

"Gimana sih cara bikin lo suka sama gue?" tanya Nevan tiba- tiba.

Vita mendelik. "Gak ada caranya. Gue gak bakal pernah suka sama lo," ucapnya lantang.

Nevan mengernyitkan dahi. Lalu tak lama ia menunduk, menghela napas panjang, dan mendongakkan wajah.

"Dwi..." panggilnya lirih. Vita memandang dengan malas.

"Gue suka lo. Lo jadi pacar gue sekarang!" ucap Nevan serius dengan menatap Vita intens.

"A- apa?" Vita tak mengerti.

"Lo jadi pacar gue," ulang Nevan dengan penekanan di setiap kata.

Vita mengernyit dan tentu saja tak terima. Rasanya ia ingin menimpuk cowok belagu didepannya ini dengan kursi. Atau menusukkan samurai ke jantungnya? Apapun itu, asalkan tragis dan mampu melenyapkan Nevan selamanya dari kehidupan Vita.

"Bodo!" sungut Vita acuh sambil mengibaskan tangannya.

Nevan menangkap tangan Vita dan seketika membuat Vita terdiam.

"Lo gak nolak gue, kan?" tanyanya.

"Gue gak nerima lo!" balas Vita kesal.

Nevan melepaskan tangan Vita dengan semburat kebingungan di wajahnya.

Hi My Senior!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang