9. Perhatian

1.4K 98 0
                                    

Kakak seneng kok bisa merhatiin kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakak seneng kok bisa merhatiin kamu

Arga Keano Rajendra

••

TIN!!!

Seseorang menarik Vita dari tempat ia berdiri. Vita membuka mata dengan kaget.

Lebih kaget lagi setelah mendongak, dan Vita mendapati Arga tengah menatapnya sambil mencengkram pelan siku Vita. Vita balas menatap dengan tatapan bingung.

"Ta? Kamu gpp, kan? Ada yang sakit? Kok kamu gak liat- liat sih, dek." Ucap Arga bertubi- tubi, dengan nada bicara dan raut wajah yang khawatir.

"Oh, ma- maaf, kak. Aku gak liat." Balas Vita.

" Kamu ... demam? " Tanya Arga, setelah merasakan tubuh Vita panas.

" Makasih ya, kak. Udah bantuin aku. " Ucap Vita tersenyum simpul.

" Itu bukan jawaban dari pertanyaan kakak, Ta. " Ucap Arga.

" Hm?"

" Kamu demam? " Tanya Arga dengan penekanan di setiap katanya.

" Gpp kok, kak. Ini Cuma sakit biasa, nanti siang juga pasti baikan. " Ucap Vita tersenyum.

Tak lama, Febri menghampiri Vita. Matanya terfokus pada tangan Arga yang memegang siku Vita. Kemudian Febri segera mengalihkan pandangannya.

" Hai, Kak Arga. " Sapa Febri canggung.

" Hai. " Jawab Arga singkat sambil tersenyum sekilas.

" Ya udah, kami ke kelas dulu ya, kak. Assalammualaikum. " Ucap Vita sambil menarik tangannya dari pegangan Arga.

Kemudian Vita melangkah sambil diikuti Febri.

***

Kegiatan materi di gugus enam sudah dimulai sejak satu jam yang lalu. Kakak MOPDB yang bertugas hari ini bukan Arga, dan itu membuat Vita tak semangat. Di saat lesu seperti ini, ia hanya butuh satu senyuman manis dari Arga. Oke, lebay:v

"Sekarang pukul 09.00 . Selamat beristirahat." Bel khas Indonesia High School berbunyi.

Vita menenggelamkan wajah pada kedua tangannya. Ia benar- benar lemas dan ingin berbaring di rumah sambil ditemani sang Mama. Ia menyesal karena tadi ngotot ingin sekolah. Kini kondisinya semakin tidak baik.

" Avita, ke UKS, yuk. " Ajak seseorang. Dari suara, Vita kenal itu siapa.

" Gak, ah. " Balas Vita dengan suara yang terdengar samar- samar, apalagi suara memang sedang serak.

Rilya mendengus, sebenarnya ia sudah menebak Vita takkan mau ke UKS.

Kemudian Rilya menengok ke seseorang disampingnya, yang tadi memaksa Rilya untuk bertanya pada Vita. Orang itu menggigit bibir bawahnya.

Hi My Senior!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang