23. Rumor

1.1K 74 2
                                    

"Seriusan, deh. Celin pacarnya Kak Arga." ujar Celin bangga pada sekumpulan teman ceweknya.

"Serius banget, nih?"

"Gak yakin."

"Ih, gak deh. Kamu bohong, kan?"

"Kalian gak percaya? Nih buktinya." Ucap Celin sambil memperlihatkan riwayat percakapannya dengan kontak yang ia beri nama 'Arga♥'.

"Romantis banget, Cel." Ucap temannya menatap kagum layar handphone Celin.

"Ih, Kak Arga bener pacarmu." Tukas yang lain dengan separuh kekesalan di dada.

Celin tersenyum, berbangga hati karena senior yang terkenal suka menolak cewek itu kini adalah pacarnya.

Arga yang sulit ditaklukkan namun luluh dengan Celin. Gadis bule itu jelas bangga dan menampilkan senyum sumringahnya.

"Apa ini?" Febri tiba- tiba menyerobot di antara kumpulan dan mengambil handphone Celin lalu membacanya dengan teliti.

"Kamu siapa?" Tanya Celin sambil merebut kembali handphonenya.

"Itu siapa?" Tanya Febri.

"Kok balik nanya?"

"Kak Arga pacar lo? Jadi elo cewek yang digosipin sama Kak Arga itu?!" Tanya Febri dengan menampilkan reaksi dramatisnya.

Celin mengernyit, namun tak lama seringaian penuh makna terukir di bibirnya. Celin mengangguk.

"Lo pasti seneng, kan? Secara satu sekolah ngegosipin lo." Cerca Febri sarkastik.

"Celin seneng bisa pacaran sama Kak Arga. Tapi kalo masalah gosip, Celin gak tau." Balas Celin santai, tersenyum, kemudian pergi dari sana.

Febri menatap sinis ke arah Celin. Ia mengumpat kesal, dilayangkannya sumpah serapah pada gadis bule yang sok cantik itu.

•••

"Nih!" Ucap Febri sembari meletakkan kantung plastik berisi beberapa makanan dan minuman ke atas meja Vita.

"Wih, makasih, Feb." Vita memandang makanan itu dengan mata berbinar antusias.

"Setiap istirahat, lo aja yang ke kantin, jadi gue sama Rilya tinggal nitip." Kata Vita sambil membuka menusukkan sedotan ke susu kemasannya.

Febri langsuk mencebik. "Oh, tidak bisa itu. Gantian! Males banget gue beliin titipan kalian." Tolak Febri sinis.

Vita dan Rilya tertawa melihatnya.

"Entar gue sama lo aja ya, Feb, yang ke kantin. Vita gak usah." Usul Rilya yang langsung direspon anggukan dari Febri.

"Ih, thank you.." Ucap Vita girang. Diberikannya ciuman jarak jauh untuk Febri dan Rilya hingga mereka merasa ingin muntah.

Mereka bertiga diam selang beberapa menit. Menikmati makanan atau minuman dengan tenang.

Ditengah kegiatan itu, Febri mengingat sesuatu. Membuat mulutnya terasa gatal untuk memberitahukannya.

Febri melirik Vita. Gadis itu tampak lebih baik dari hari sebelumnya. Dimana kemarin Vita badmood habis- habisan. Bawaannya ingin mencakar atau bahkan meneriaki orang. Untung, Febri dan Rilya tahan berteman dengan Vita yang super moodyan.

Untung juga, hari ini mood Vita sedang baik. Ia ceria dan bersemangat. Karena mood Vita yang baik membuat Febri mengurungkan niatnya. Ia tak mau mengacaukan mood Vita.
Diam- diam, Rilya memperhatikan tindak tanduk Febri. Ia sadar Febri seperti ingin mengatakan sesuatu, namun terhalang sesuatu pula.

Hi My Senior!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang