38. ArCel

794 61 2
                                    

"Kak, Celin masih suka sama kakak. Jadi, sekarang kita bisa pacaran, gak?" tanya Celin sambil tangannya menggenggam tangan Arga.

Arga berdehem lama dan pelan ketika Celin tanpa canggung menyentuh tangannya. Mereka di perpustakaan. Tidak disengaja. Tadinya Arga ingin menghabiskan istirahat untuk membaca buku, tapi ternyata ada Celin di sana. Dan, tanpa diduga, mereka duduk bersisian dengan degup jantung menggila.

Seperti sekarang.

Arga menoleh pada Celin. Mulutnya sedikit terbuka, namun tidak ada jawaban yang keluar dari sana. Detik berikutnya, Arga menghela napas dan mengukir senyum tipisnya.

"Kamu lucu, Cel. Aku suka.." Arga menatap dalam- dalam dua manik Celin.

Senyum Celin langsung merekah. "Kak Arga, love you." Setelah mengucapkan itu, Celin segera meletakkan kepalanya di pundak Arga. Dan Arga, sama sekali tidak keberatan dengan itu.

"Celin seneng banget, kak. Bangeeet." ujarnya kekanak- kanakan.

Arga terkekeh pelan sambil menunduk menatap Celin. "Sebegitunya?"

Celin ikut nyengir. "Iya. Kan dulu pas Celin nembak Kak Arga, kakak masih suka sama Vita, makanya Celin ditolak. Tapi sekarang Celin bisa ngehapus posisi Vita dari hati kakak. Sekarang kakak suka Celin, deh!" cetusnya sumringah.

"Tapi aku punya rumor, lho." ungkap Arga.

Celin yang tadinya tengah tersenyum lebar segera menegakkan posisi duduknya. Ia menatap bingung pada Arga.

"Rumor apa, kak?" tanya Celin.

Arga membuang napas pelan. "Rumor kalo aku punya pacar. Duh, ada aja cewek yang ngaku- ngaku pacar aku, Cel." sahut Arga.

Celin speechless. Tanpa Arga sadari, Arga telah membicarakan sosok Celin. Karena selama ini, Celin lah yang menyebarkan rumor itu agar fans Arga merasa cemburu. Terutama Vita, alasan utama Arga menolak Celin dulu adalah karena gadis itu. Jadi, Celin berkeinginan membuatnya patah hati. Kehadiran Nevan begitu membantu rencana Celin. Karena itu semakin membuat jarak yang lebar terbentang di antara Arga dan Vita.

Celin tidak takut dibully karena ulahnya itu. Tantenya-Bu Wardah punya posisi sebagai guru BK Indonesia High School, jadi, sangat dipastikan tidak akan ada yang berani bertindak kasar pada Celin.

Celin meneguk ludah ketika panggilan Arga menariknya kembali ke dunia nyata. Cowok tampan di depannya ini tengah mengkerutkan dahi bingung.

"Mikir apa, Cel?" tanya Arga.

Celin menggeleng cepat. "Enggak. Itu bukan rumor kali, kan kita emang bakal pacaran." ucap Celin cengengesan.

Arga tertawa kecil. "Dasar!" tukasnya gemas.

•••

"Kak, Celin ke toilet dulu, ya. Btw, ini handphone Celin," ujar Celin sembari menyerahkan ponsel bercase Mickey Mouse miliknya. "Kakak aja yang pegang."

Arga menerima ponsel itu dengan bingung. "Kenapa kasih ke aku?"

"Kan kakak calon pacarnya Celin, Celin percaya sama kakak. Udah ya, Celin kebelet nih." cicit Celin langsung masuk ke toilet.

Arga tertawa melihatnya. Celin sangat kekanak- kanakan. Lebih dari pada Vita.

Bicara tentang gadis itu, bagaimana dia sekarang? Apa kabar hubungannya dengan Nevan? Apa posisinya di hati Vita sudah tergantikan? Aega sangat penasaran dengan itu.

Arga menatap ponsel Celin ditangannya. Lalu Arga mulai menyalakannya dan menscrool layar. Memang, ponsel Celin tidak pernah dilock. Jika pun dilock, sandinya adalah nama Arga sendiri.

Hi My Senior!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang