30. Good Bye..

3.4K 216 15
                                    

"Kok kamu kaya gak seneng gitu sih ketemu sama aku?" tanya gue.

"Gimana mau seneng? kamu ngajakin ketemuan pake bawa curut dua segala" kata Sehun.

"Ngomongnya tolong dijaga ya, Pak!" Jumaroh gak terima.

"Hooh, kita bukan curut, tapi tokek!" kata Lilis.

Jumaroh nganggukin kepala.

"Mending kalian pulang deh! Gak guna banget tau" kata Sehun.

"Biarin gak guna" - Jumaroh

"Yang penting femes" - Lilis

"Serahhhhhh" - Sehun

Sehun ngeluarin sesuatu dari dalam sakunya.

"Nih, buat jajan bakso formalin" Sehun ngasih duit ke Lilis dan Jumaroh.

"Ceban mah dapet formalinnya doang kali" protes Lilis.

"Dengerin gue, kalian pergi ke pasar terus beli formalin yang banyak"

"Anjir lo mau bunuh kita ato gimana?" tanya Jumaroh.

"Biar semua makanan yang masuk ke dalam perut klean bisa bertahan lama nikmatnya"

"Seriusan, Hun??" tanya Jumaroh.

"Iye.. kapan sih gue boong"

"Bener juga, Jum"

"Otewe yuk, Lis"

Yeorobun, inilah nasib punya temen yang suka ngemis, malu-maluin, plus ogeb.
Harus sabar.

Sekarang gue cuma berdua sama Sehun di Cafe Universe ini.

"Jadi gini Yang, aku mau ngomong sama kamu.."

"Emang sekarang kamu lagi ngomong apa lagi kentut?"

"Ga jadi."

"Jan ngambek gitu dong..." Sehun cengengesan.

"Aku seriusan, Hun.."

"Iyah, kamu mau cerita apa, Sayang?"

"Aku mau kita--"

"Nikah?"

"Bukan.."

"Tunangan?"

"Bukan.."

"Naena?"

"Iya.
Eh kagak!"

"Terus?"

Gue megang tangan Sehun dengan lembut,
"Emm.. Hun, selama ini kita udah banyak ngelewatin hari-hari yang baik dan hari yang sulit sama-sama.
Kamu itu laki-laki yang baik, aku yakin di luar sana ada perempuan yang jauh lebih pantas jadi pendamping kamu..."

"Kamu ngomong apaan sih, Yang??!!
Aku ga ngerti"

"Maksud aku.. di dalam suatu pernikahan, meskipun awalnya cuma dilandasi perjanjian tanpa melibatkan hati, perlahan-lahan.. pasti akan ada rasa lain yang muncul.." gue natap mata Sehun dalam-dalam.

"Jadi maksud kamu?"

"Hubungan kita harus berakhir..
Yang kita lakuin selama ini tuh gak bener, Hun.."

Sehun gelengin kepala seolah gak percaya sama apa yang gue ucapin barusan.

"Gak!, Gak mungkin.."

"Maafin aku yang udah ngingkarin janji kita.."

Gue netesin air mata, dan jatuh tepat di atas telapak tangan Sehun yang gue pegang.

"Maksud kamu---"

KAWIN KONTRAK [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang