57. Surat

2.8K 213 15
                                    

🔊 Playing Now : Kerispatih - Demi Cinta

"Untuk Devya, sebuah bintang yang pernah hadir di hidupku namun tak pernah bisa untuk aku gapai..
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah anugerah terindah di dalam hidupku.
Terima kasih karena hadirmu yang sudah mengisi hidupku yang sempit ini.
Terima kasih karena sudah menerangi jalanku, menuntunku dengan lembut ketika pandangan ini kian gelap.
Devya, ada satu titik dimana aku merasa hancur, aku tak bisa berpikir dengan jernih hingga akhirnya aku menemukanmu.
Benar sekali, cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita.
Hal yang tidak pernah sanggup untuk aku akui adalah mengatakan bahwa kamu begitu indah di mataku. Meski mungkin.. kelak di masa depan hadirmu tak dapat kulihat lagi.
Ada satu hal lagi yang harus kamu tahu, aku tidak akan menikahi seseorang yang tidak aku cintai. Devya, aku mencintai kamu sejak awal kita bertemu meski aku tidak pernah mengatakannya.
Bukan karena aku tidak jantan, tapi karena aku menghargai perasaanmu pada Sehun kala itu. Aku benar-benar menahannya sendiri hingga detik ini.
Aku tidak pernah menyesal mengapa pernikahan ini ada, aku hanya menyesal mengapa tidak dari dulu aku memperlakukan kamu dengan baik. Tolong maafkan kesalahanku yang bahkan sulit untuk kamu maafkan..
Hanya satu keinginan yang aku harap bisa kamu wujudkan. Devya, datanglah ke pernikahanku besok..
Aku hanya ingin melihat wajahmu untuk yang terakhir kali.
Aku mencintaimu.."

Chanyeol menghentikan laju pena miliknya. Ia tidak sanggup melakukan apapun lagi selain menagis, air matanya jatuh di atas surat yang ia tulis sendiri.
Ia teringat saat begitu banyak darah yang mengalir dari hidung Devya beberapa waktu yang lalu. Ia menyalahkan dirinya sendiri yang tak bisa melakukan apa-apa kala itu.

Bagaimana keadaan Devya sekarang?
Entahlah, yang jelas Chanyeol yakin bahwa Devya tidak sedang baik-baik saja.

Besok adalah hari pernikahan Chanyeol dan Sana. Tapi mengapa hatinya menjadi kian bimbang? ia ragu untuk menikahi Sana, ia tidak yakin apakah masih ada cinta yang tersisa bagi Sana.
Konyolnya, bukankah memang saat-saat ini yang diperjuangkan Chanyeol selama bertahun-tahun?

*TOK TOK TOK*
Seseorang mengetuk pintu ruang kerja Chanyeol.

Chanyeol segera menghapus air matanya, lalu melipat surat itu dan memasukkannya ke dalam sebuah amplop.

"Iya, silahkan masuk" kata Chayeol.

Pintu ruangan terbuka. Ternyata Guanlin, kurir pribadi Chanyeol yang datang.

"Permisi, Pak. Ada yang bisa saya bantu?"

Chanyeol beranjak dari kursinya, lalu segera memberikan surat itu kepada Guanlin.

"Tolong antarkan surat ini pada Devya, sekarang dia tinggal di kontrakannya yang lama" kata Chanyeol.

"Baik" jawab Guanlin.

"Ingat, jangan ada satupun orang yang membaca surat ini selain Devya, dan jangan titipkan surat ini kepada siapapun. Harus kamu sendiri yang mengantar dan harus Devya yang menerimanya"

"Baik, saya mengerti"

"Oke, saya percaya sama kamu"

Guanlin keluar dari ruangan itu lalu bersiap untuk mengantar surat untuk Devya.

Di tengah perjalan, sebuah mobil menghadang laju motor Guanlin. Dengan refleks ia mengerem motornya secara mendadak.
Seseorang keluar dari mobil berwarna putih itu. Sana, perempuan yang sebentar lagi akan dinikahi Chanyeol.

Guanlin lantas mendekat ke arah Sana.

"Kamu kurir pribadinya Mas Chanyeol kan?"

"Emm iya.. ada yang bisa saya bantu, Mbak?"

KAWIN KONTRAK [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang