28.

1K 65 1
                                    

Jangan lupa Vote dan Comment nya. Jangan pada pelit loh, nanti Author mogok up. (Canda doang) Dan Makasih banyak yang udah nyepam Vote ke cerita ini. 💕❤ Maapin juga ya karena disini ada cerita Jisoo juga hehehe.. Karna Author suka sama Jisoo juga.

***

"Hyung, bisa kah kau keluar dulu sebentar saja, aku ingin berbicara dengan Jisoo." Ucap Kyungsoo kepada Junmyeon. Junmyeon berjalan menuju pintu keluar, tetapi tangannya ditahan oleh Jisoo. "Jangan kemana mana, Oppa. Tetaplah disini." Ucap Jisoo. "Ta-Baiklah" Junmyeon yang awalnya ingin mengelak ucapan Jisoo, segera mengurungkan niatnya karena ia tahu dengan keadaan Jisoo saat ini.

"Jadi, mengapa Oppa merahasiakan semua ini dariku? Kenapa? Padahal Oppa sudah tahu semuanya sejak awal" Tanya Jisoo. "Aku melakukan ini untuk kebaikanmu." Ucap Kyungsoo. "Kebaikanku? Benarkah? Apa benar itu kebaikan, Oppa. Tapi kenapa hal itu sekarang malah menyakitiku?" Tanya Jisoo, "Kau tidak akan mengerti ini Jisoo-ya" Elak Kyungsoo. "Apa menurutmu aku ini bodoh, Oppa? Kenapa kau dengan mudahnya mengatakan bahwa aku tidak akan mengerti ini semua." Ucap Jisoo berusaha setenang mungkin.

"Oh, Baiklah kau menginginkan apa sekarang?" Tanya Kyungsoo. "Kau ternyata lebih bodoh dariku, Oppa. Kau juga lebih bodoh dari Junmyeon Oppa. Junmyeon Oppa mengerti semua perasaan wanita, dan kau? Kau tidak." Ucap Jisoo dengan menarik tangan Junmyeon agar menjauh dari tempat itu.

"Yak! Kau apa apaan Jisoo-ya? Mengapa aku dibawa bawa? Dan mengapa kau menarik ku menjauh dari Rumah Kyungsoo. Dan mengapa kau tidak menyelesaikan masalah kau dan Kyungsoo dengan kepala dingin." Tanya Junmyeon berturut turut.

"Yak!! Oppa, kau banyak sekali bertanya. Nanti saja bertanya nya. Ayo kita pulang."

Suasana dimobil Junmyeon sangat canggung, Junmyeon tidak berani membuka pembicaraan, karena ia mengerti dengan keadaan Jisoo saat ini. Tetapi, rasa penasarannya jauh lebih besar.

"Kenapa kau tidak menyelesaikan masalahmu dengan Kyung-soo?" Tanya Junmyeon yang mulai penasaran karena pertanyaan itu belum terjawab oleh Jisoo sedari tadi. "Tidak ada yang perlu diselesaikan, Oppa. Semuanya sudah selesai, dan semuanya sudah jelas, kalau aku adalah saudara kandung Kyung-soo Oppa." Ucap Jisoo dengan pelan, Junmyeon menghela nafas berat. "Aku tidak akan turut mencampuri urusan kalian berdua lagi, tapi kalian harus menyelesaikan masalah ini secepatnya." Saran Junmyeon. "Aku sepertinya tidak bisa menyelesaikan masalah ini, tapi tunggu Oppa, kenapa kau menyuruhku menyelesaikan masalah ini dengan cepat? Katanya kau tidak mau mencampuri urusanku lagi." Ucap Jisoo.

"Karena agar tidak ada kesalah pahaman jika aku dekat denganmu" Lirih Junmyeon, tetapi sedikit masih bisa didengar Jisoo. 

"Kesalah pahaman dekat denganku, apa maksudmu, Oppa?"

.

.

.

"Chaeyoung-ah" Panggil Chaeyeon. "Ah, Chaeyeon. Ada apa?" Tanya Rose. "Aku ingin berbicara sesuatu padamu" Ucap Chaeyeon dan langsung menarik Rose ke taman belakang sekolah.

"Ada apa Chaeyeon?" Tanya Rose. "Aku ingin bercerita padamu, Chaeng.." Balas Chaeyeon, "Silahkan, kau mau cerita apa?" Tanya Rose. "Tapi kau jangan bilang ini kepada siapa siapa, Chanyeol pun tak boleh." Ucap Chaeyeon. "Ne. Aku akan pegang janjiku." Ucap Rose mengangkat tangannya.

"Apa kau tahu Jung Jaehyun kelas 12A?" Tanya Chaeyeon. "Ya, aku tahu. Itu teman dekat Chanyeol Oppa." Ucap Rose. "Jaehyun itu sebenarnya adalah teman sekolah dasarku dulu." Ucap Chaeyeon. "Ah.. Ya aku tahu, waktu itu Jaehyun membicarakan tentangmu." Ucap Rose. "Jaehyun membicarakan ku? dia membicarakanku apa?" Tanya Chaeyeon.

"Dia bilang padaku dan Chanyeol, bahwa kau adalah teman dekatnya dulu, dan dia bilang kau sangat baik hati." Ucap Rose.

"Hanya itu?" Tanya Chaeyeon.

"Ya, Hanya itu." Chaeyeon menghela nafas kasar. "Chaeng, sebenarnya aku itu menyukai Jaehyu. dari dulu." Jujur Chaeyeon. "Apa kau bercanda?" Tanya Rose kaget.

"Aku tidak bercanda, ini nyata Chaeng.. Aku menyukai Jaehyun." Ucap Chaeyeon. "Apa kau mau aku membantumu untuk kau dan Jaehyun?" Tanya Rose. "Apa tidak merepotkan?" Tanya Chaeyeon. "Aniyo, itu tidak merepotkan. Kau sudah ku anggap seperti adikku sendiri." Jelas Rose. 

"Tapi, jika Jaehyun tidak mencintaiku, bagaimana?" Tanya Chaeyeon.

"Aku yakin Jaehyun mencintaimu, percayalah padaku Chaeyeon-ssi." Ucap Rose. "Kenapa kau bisa seyakin itu?" Tanya Chaeyeon. "Oh ayolah, apa kau tidak sadar, kalau selama ini, setiap Jaehyun melewati kelas kita, Jaehyun selalu menanyakanmu." Ucap Rose. "Kau tahu darimana?" Tanya Chaeyeon. "Aku tahu dari Jennie eonnie" Ucap Rose.

"Benarkah begitu? Kenapa aku tidak sadar,ya?" Tanya Chaeyeon. "Kau tidak sadar karena kau terlalu sibuk dengan game mu, mungkin." Ucap Rose menebak nebak.

.

.

.

Setiap hari, Nayeon selalu saja datang ke kelas Chanyeol, entah untuk apa itu. Mungkin untuk menemui Chanyeol, atau mungkin untuk mencelakai Rose.

"Oppa" Panggil Nayeon manja. Chanyeol hanya diam tak membalas perkataan Nayeon. "Aish, Oppa. Jawablah panggilanku." Tegas Nayeon. "Dengar Nayeon-ssi, aku sudah memiliki Yeojachingu, kumohon untuk tidak mengganggu hidupku lagi, dan jangan mengganggu Rose." Ucap Chanyeol.

"Aku tidak akan berhenti, Oppa. Aku akan terus mengejarmu, dan menghancurkan Rose." Ancam Chanyeol. "Jangan lakukan itu, jika kau lakukan itu, kau akan menyesal seumur hidupmu, Nayeon." Ancam balik Chanyeol.

Chanyeol pergi meninggalkan Nayeon yang mematung didepan kelas Chanyeol.

"Tunggu saja, Oppa. Aku akan mendapatkanmu."

Playing with fireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang