Sembilan

93.1K 4.8K 29
                                    

"Baru aja rencana mau jalan-jalan sama mama, eh malah kena hukuman." gumam Raina yang duduk manis di halte.

"Eh? itu Raina bukan sih?" Jessie mengernyitkan matanya karena melihat sosok tubuh yang sedang duduk manis di halte.

"Iya gak salah lagi. itu Raina," Jessie langsung berlari seperti anak kecil kearah Raina yang sedang menunggu bus disitu.

"RAINA !" Gadis itu tidak kaget, malahan dia menunduk membuat kedua alis Jessie bertautan "Lah, ni anak kenapa?"

"Psstt!"

"Woi jess!" Jessie sangat kaget ketika melihat Raina yang duduk di hujung bangku besi sambil memukul jidatnya.

"Kalo disana Raina, jadi yang di sini siapa dong?" Bisik hati Jessie

"Aku disini Jessie astaga!" Raina mengelus dada dengan tingkah Jessie yang masih kebingungan, tapi raut wajahnya sedikit ketakutan.

"Kok gue bisa salah orang ya?" Jessie melangkah kearah Raina sambil menggaru kepalanya. dia juga sempat menoleh kearah gadis yang masih tunduk dengan pundaknya yang terangkat-angkat
Dia nangis?

"Kok, lo bisa disini sih Rai?" tanya Jessie

"Aku dari tadi emang disini kali! kamu nya aja yang gak pake mata. sini duduk!" Jessie meniup bangku besi itu karena banyak bekas puntung rokok katanya anak jalanan selalu kesini. iseng-iseng sama siswi yang lagi nunggu bus.

"Tu cewek kenapa Rai?"

"Astaga Jess ih ngomong nya jangan kenceng-kenceng kali..."

"Eh iya nih maaf.." Jessie nyengir tapi Raina membalas dengan jelingan maut

"Tadi cewek itu habis di putusin sama cowoknya,"

"Lo liat?"

"Iya aku liat sendiri, nah kamu liat gak ni bekas puntung rokok? Tanya Raina yang mendapat anggukan kecil dari Jessie.

"Tadi pas gue kesi..."

BUK !

Gadis yang tunduk tadi tiba-tiba bangkit sambil merenung tajam kearah Raina dan Jessie.

"Amora?" Bisik Jessie.

"PUAS LO NGEHANCURIN HIDUP GUE?!" Amora menggenggam kedua tangan nya, dengan rambut yang acak-acakan seperti orang yang tidak normal.

"Wow... santai" Jessie bangkit diikuti Raina, mereka berdua mencoba menenangkan suasana karena mereka tahu, mereka bertiga berhasil menjadi tumpuan para murid yang berada disekitar tempat tersebut.

"Heh, lo anak miskin! jangan kegatelan ya sama cowok gue!" Amora menudingkan jarinya kearah Raina. dia benar-benar marah dengan gadis itu.

"Permisi mbak, gue kesinggung soalnya gue juga anak miskin." Jessie mengalih kan tangan Amora yang sedang menunjuk Raina di belakang Jessie.

"Lo nggak usah ikut campur anjing!" Suasana mulai memanas.

"Lah kok ngamok?!"

"Masalah gue sama dia, bukan sama lo ANJING! "Amora mencengkram rambut Raina. membuat gadis itu mengadu kesakitan.

"Eh kurang ajar!" Jessie mendorong Amora sehingga gadis itu tersungkur di depan Jessie.

"Jangan lo berani nyentuh temen gue! kalo gak gue patahin tahan kotor lo itu! ayo kita pergi Rai!" Jessie membawa Raina pergi dari situ dan meninggalkan Amora yang masih dalam keadaan marah.

Jessie dan Amora memang bermusuhan sejak mereka masih kelas tiga SMP dan sampailah sekarang. Karena apa? karena dulu Amy Jessie adalah sahabat Regita, Fellicya dan Amora, mereka berempat memang sudah dekat dari kecil tapi Jessie sadar. semakin dewasa kelakuan sahabat nya itu semakin tidak berperi kemanusiaan. bisa dibilang mereka itu penindas di sekolah.

Maka dari itu. Jessie memutuskan tali persahabatan mereka karna dia punya rasa simpati terhadap orang lain tidak seperti sahabat nya itu, apalagi yang selalu menjadi korban bulinya adalah orang miskin sedangkan Jessie juga termasuk golongan orang rendahan. pada awalnya Regita sangat marah kepada Jessie tapi lama kelamaan dia sudah terbiasa tanpa Jessie.

Tapi yang membuat Jessie dan Amora bermusuhan adalah Erickson. laki-laki ini adalah pacar Amora saat mereka kelas tiga SMP Jessie selalu menasehati Amora bahwa Erick itu bukanlah laki-laki yang setia. apalagi sudah banyak bukti kalau Erick memang playboy.

Enta apa yang membuat Amora begitu mencintai nya, sehingga suatu hari Amora melihat Erick membawa seorang gadis seumuran nya yang kebetulan penampilan gadis itu sama dengan Jessie, diwaktu yang sama.

Intinya Amora salah faham. tapi tak ingin mendengar penjelasan.

"Lo nggak papa mora?!" Tiba-tiba Fellycia datang dan membantu Amora berdiri

"Tunggu aja, bakal gue bales lo!"

-SPECIAL WOMAN-

"Jangan lupa kasi tau ke Raina, besok dateng ke apartemen gue" Titah Marcel kepada Ben yang bermain benda pipih di atas sofa

"Gue nggak punya nomer nya"

"Gue punya" Fano yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung berbicara membuat Ben dan Khei menatap nya seperti..

"Gue nggak percaya Fan"

"Ya, sudah kalo nggak percaya." dengan wajah datarnya Fano keluar dari kamarnya meninggal kan teman-teman nya yang asik bermain game di kamarnya.

"Gos! makan malam sudah siap!" tiba-tiba ada suara wanita yang nyaring bergema diseluruh ruangan, tidak lain dia adalah
Tante Alexa.

"SEDANG DI PERJALANAN TANTE !" Balas Ben lalu berlari keluar dari kamar Fano.

"Kebawah yuk?" Ajak verant, sebenarnya dia lapar karena tidak sempat sarapan tadi pagi.

"Yuk, soalnya gue udah laper" Marcel nyengir sesaat

"Sama gue juga." Kata Khei

"Siapa?" Tanya verant

"Gue"

"Yang nanya !" Karena kekompakan nya Marcel dan Verant terkekeh di depan pintu. Sedangkan bibir Khei sudah kumat-kamit tidak jelas disitu.

"Anjirr lu pada!"

[TO BE CONTINUE]
SPECIAL WOMAN

Special Woman [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang