Dua Dua

75.5K 3.8K 12
                                    

Di pagi yang cerah ini ada seorang gadis yang masih terbuai mimpi indah, namun sayang nya gadis itu terbangun karena sinaran matahari mencuri masuk lewat jendela dan menerangi seluruh kamar gadis itu.

"Hwah!" Raina merenggang kan otot-otot nya sebelum melihat ke bawah.

Kosong?

Astagfirullah'alhazim, kerja lembur bagai kuda. oke stop!

"Tu manusia kemana?" Raina menggosok mata nya, dan setelah itu dia bangun dari kasur, kamar mandi menjadi tujuan pertama nya saat bangun tidur

"Nana.. na na" dengan rambut nya yang berantakan, Raina bersenandung kecil menuju kamar mandi.

"NGGAK ADA AIR?!"

"Aduh gimana ini?" Raina keluar mencari dimana keberadaan nenek Rao.

"Nek?" tidak ada sahutan. Raina heran, kemana semua orang di pagi yang indah ini?

"Khei? Ben?" Raina menjenguk ke setiap kamar, masih tidak ada sahutan.

"Mereka pada kemana sih?" Raina menggaru kepalanya yang tidak gatal, benar kata Gos disini memang susah air

"RAINA !" Ada suara dari bawah memanggil namanya membuat Raina sedikit kaget.

"RAI ! KITA DI BAWAH!" Marcel? ya itu suara Marcel, sepantas kilat Raina keluar lewat pintu depan, rasa ingin roboh saja rumah nenek Rao karna ulahnya Raina.

[SPECIAL WOMAN]

"Pada mau kemana?" Gos mendongak melihat Raina yang seperti kuntilanak berdiri di teras rumah

"Kita mau ke tempat favorit nya Khei. soalnya air di rumah udah abis." Verant menjawab sambil membawa gayung nya ke awan. satu senyuman terbentuk di bibir Raina.

"Aku ikut! tunggu bentar ya!" Raina kembali ke kamarnya untuk mengikat rambut nya dan menggapai handuk berwarna putih. Dan setelah itu dia turun membawa berus gigi nya dan sabun mandi.

"Ayok." Gos mengangguk lalu berjalan, Raina sekarang berada di tengah-tengah Gos. Uh! nggak keliatan dia.

Saat berjalan bersama Gos tiba-tiba kejadian semalam terlintas di fikiran nya, dimana dia melihat dengan jelas bola mata Fano yang berwarna biru tapi kenapa dia menyembunyi kan nya? padahal mata nya itu sangat indah, dan tujuan nya hanyalah ingin bertanya kepada seseorang tentang hal itu.

Sempat juga dia melirik tangan kanan milik Fano yang masih dalam balutan kapas, dia tersenyum sebelum mengalihkan pandangan ke wajah Fano. laki-laki itu sedang menatap nya.

"Eh—" Sepantas kilat Raina mendekati Khei, cara mudah untuk melarikan diri dari tatapan seorang Refano Andrian Selland.

"Kamu kenapa?" Raina menggeleng membuat Khei tersenyum, aduh kok ni cowok ganteng ya? tapi maaf Fano tetep nomor satu.

"Khei aku nggak mau nanya!"

"Lah terus?" Raina mencoba bermain dengan Khei, dia benar-benar kesetanan sama si nopal.

"Apa bener.."

"Aku bukan Si Nopal anak nya Bahenol Rai!" Raina tertawa melihat Khei yang seakan ingin membentak nya dan tawanya membuat Khei juga ikut tertawa.

"Oke. Kali ini aku serius" Raina memasang wajah serius, tapi kok kayak lagi nahan sesuatu ya? terus matanya juga pengen keluar gitu.

"BAHENOL-BAHENOL." Raina menggoyang kan tangan nya, Khei terkekeh melihat tingkah Raina,

"Oke. Serius, aku mau nanya sesuatu" Raina merapatkan jarak nya kepada Khei, ya ampun kok gue pendek banget suehh?

"Nanya apa?" Tanya Khei sedikit berbisik membuat seseorang yang di belakang menatap mereka dengan perasaan "cemburu"

"Semalem Fano nunjukin..."

"Warna matanya? iya aku udah tau" Raina menatap nya dengan penuh kecurigaan.

"Kamu tau dari mana? Atau?"

"Iya gue liat kalian berdua-duaan semalem, oh iya pake lo-gue aja lah, sumpah nggak biasa gue pake aku-kamu! jijik gimana gituh." Khei menayang senyum geli nya.

"Ah! lo sama kek verant, nggak bisa pake aku-kamu. kita itu nggak berdua-duaan kali soalnya kan ada kamu juga disitu!" Khei memutar bola matanya

"Kalo gitu ntar malem kita ngobrol lagi, soalnya aku mau bareng sama verant" Raina meninggalkan Khei dan mendekati verant yang berada di posisi paling depan.

"Verant oh Verant, si cowok kesayangan jodohnya dan bukan kesayangan ku." Alis verant mengerucut,

"Lo kesambet apaan sayang? tiba-tiba nggak jelas kek gini?" Raina tersenyum membuat verant menatap nya horor.

"Jangan gitu ah! serem tau!" verant melingkari lengan nya di leher Raina yang di tutupi oleh penutup hoodie yang dia pakai sekarang.

"Entar sore kita ke san, AH!" Belum sempat Raina menghabiskan kata-katanya tiba-tiba ada seorang gadis yang berlari dari arah berlawanan dan akhirnya mereka tabrakan.

"Ah! ma-maaf kak aku lagi buru-buru" Raina menatap wajah gadis itu. seperti nya dia seorang siswi. gadis itu bertubuh kecil dan juga pendek sama seperti Raina.

"I-iya nggak apa-apa, lain kali hati-hati ya." Gadis itu mengangguk lalu tersenyum. lalu mata nya beralih kearah verant dan dia mendapatkan pelototan gratis dari laki-laki tampan itu.

"Iya kak, makasih. duluan ya kak" Raina mengangguk, dan setelah aksi tabrak menabrak terjadi, baru mereka sadar bahwa yang lain nya sudah jauh meninggalkan mereka yang masih terdiam di situ.

"WOI! TUNGGUIN KITA KALI!" Teriak verant. tolong di kondisikan suaranyaaa !

[TO BE CONTINUE]
SPECIAL WOMAN

Special Woman [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang