Tiga Dua

63.7K 3.1K 11
                                    

"Udah puas pacaran nya?" Fano memutar bola matanya lalu pergi meninggal kan mereka.

"Uwu.. emang enak di kacangin sama Fano." Marcel menjulurkan lidah nya mengejek Ben yang dikasi kacang gratis dari Fano.

"Diem lo monyet!" Ben ingin menendang kaki Marcel tapi malah kaki Raina yang kena dan akhirnya cewek mungil itu terjatuh.

"Rai!" Tampak wajah khawatir Fano saat Raina meringis karna kaki nya tersandung batu yang agak besar.

"Sakit?" Dan bodoh nya Fano bertanya seperti itu, Raina sekadar mengangguk kan pertanyaan itu.

Ben ingin menyentuh Raina tapi Fano menghalang nya dan memberi renungan tajam bak elang yang ingin menangkap mangsa nya. Aduh kejauhan banget

"Rai, gue minta ma—"

"Lo kalo jalan pake mata bangsat! bukan dengkul!" Kemarahan Fano meledak saat ini, bahkan Raina ikut kaget dengan suara Fano yang keras memarahi Ben.

"Udah Rasd, gue baik-baik aja"

"Nggak. Lo nggak baik-baik aja." Fano menggeleng, Raina kembali mengusap kaki nya yang sedikit terasa sakit.

"Maap bang pano aku nggak sengaja" Ben bernada sedih, sambil berdoa semoga aja Fano kasian sama gue

"Nggak usah sok simpati banci!" Fano berdecak tidak suka. Setelah itu dia menggendong tubuh kecil Raina.

"Ini semua tu gara-gara si ogeb ini!" Ben kembali memarahi Marcel. verant hanya memerhati mereka sambil geleng-geleng kepala.
Khei mana Khei?

"Kenapa lo nuduh gue? yang nendang kaki Raina itu lo, bukan gue goblok" Marcel sama sekali tidak mahu kalah dalam hal berdebat.

"Lo yang salah anjir!"

"Elo kali!"

"Berisik setan !" Verant memegang kedua telinga nya. dia menatap langit yang sudah mulai menggelap, dan tak lama lagi waktu maghrib pun tiba.
Fano sudah pulang duluan dengan Raina yang ada didalam dukungan nya.

"Lo yang setan!"

"Auah. Mending kita ke mesjid, udah mau maghrib soalnya" Ucap verant, lalu mereka mengangguk dan berputar untuk pergi ke mesjid yang berdekatan untuk menjalankan ibadah solat maghrib berjamaa'ah

Dan setelah sholat maghrib berjamaah Fano kembali menggendong tubuh mungil Raina untuk membawa nya pulang. meskipun Raina sudah melarang nya tapi tetap saja Fano dengan pendirian nya.

"Turunin gue Rasd, kaki gue udah baikan. ni liat nih,  udah bisa di gerakin" Fano tetap sama, bersama ekspresi datar nya bersama bola mata birunya yang fokus kepada jalanan yang semakin tak terlihat akibat malam yang semakin gelap.
bola matanya kembali seperti biasa, itu karna Raina yang memaksanya untuk membuka softens tersebut. karna dia takut akan ada hal-hal buruk yang tidak diinginkan.

"Rasd." Ini sudah yang kedua kalinya Raina memanggil nama Fano tapi laki-laki itu tidak perduli. Mungkin masih marah terhadap Ben dan itu dilampiaskan kepada Raina.

Dan saat mereka sudah di tengah jalan, Fano dikagetkan dengan enam laki-laki yang bertubuh kekar. dan bertattoo, mereka semua memegang alat-alat seperti kayu dan besi. Raina tiba-tiba merinding saat Fano berhenti didepan mereka

bibir Raina menggigil ketakukan. Lengan sasa Fano di cengkam kuat "Rasd. aku takut"

"Nggak usah takut." Fano berbisik untuk menenangkan hati Raina,

Para laki-laki bertubuh kekar itu menghalang jelanan Fano sehingga dia harus berhenti disitu, ekspresi nya sangat dingin.

"Turunin cewek lo!" Titah nya dengan sangat kuat, Fano tersenyum meremehkan perintah laki-laki itu

"Siapa lo bisa nyuruh-nyuruh gue?" Seperti nya laki-laki itu tidak berpuas hati dengan kata-kata Fano sebentar tadi.

"Kalian nggak punya malu? enam lawan satu, dan membawa alat pemukul? dasar pengecut !" Hadirnya Marcel verant dan Ben bisa membuat Fano sedikit lega. sekurang-kurang nya ada yang bisa menjaga Raina saat mereka berkelahi. meskipun itu belum tentu terjadi

"Lo udah masuk di area gue tanpa izin, jadi lo semua harus bayar sebagai—"

"Dasar pengemis!" teriak Khei dari seberang sana bersama beberapa balutan kapas diwajah nya, dia mengenal laki-laki pengemis itu . Reno ya itu Reno si cowok kampret yang bapaknya mau ehem! si Geisha tadi sore.

"Rai dengerin gue, tutup mata lo dan jangan kemana-mana, stay here. oke?"  Bisik Fano sebelum dia memberi kode kepada Gos untuk menyerang.

[TO BE CONTINUE]
SPECIAL WOMAN

Special Woman [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang