Tiga Sembilan

59.6K 2.8K 219
                                    

Apartemen milik Marcel masih heboh hingga kini meskipun jarum jam di dinding sudah menunjukkan pukul dua belas tengah malam. Khei tidak berhenti meloncat  di atas sofa dan berteriak kegirangan saat tahu seorang Geisha Adelia alias cinta pertama nya itu juga salah satu siswi di SMA Pelangi bahkan bibir nya tak pernah lelah mengatakan.

"Kapan besok?"

Hal itu membuat Gos sedikit risih dan lebih memilih diam dan memikirkan urusan masing-masing.

"Lo kesurupan Khei?" Khei tidak menjawab nya, malah dia semakin ribut dan terus meloncat seperti orang gila.

"Anjir si Khei udah kayak monyet gue liat." Setelah menuturkan kata-kata itu Fano langsung ke dapur mencari sesuatu yang bisa mengisi perut nya.

"Eh. sini gue kasi tau, lo sadar paling juga ogah dia di deketin sama lo kalo dia tau lo selebay ini" Khei sama sekali tidak menggubris perkataan verant. malah dia hanya menanggapnya seperti angin lewat.

"Emang nya dia kek gimana Khei?" Marcel duduk di samping nya, siapa tahu setelah diajak ngobrol dengan waktu lama dia bisa diam.

"Dia.. pendek. manis, terus putih, baik dan perhatian sama orang lain." Marcel manggut-manggut mendengar setiap penjelasan dari Khei, dan laki-laki itu seperti melayang saat memikirkan Geisha, dan tahi lalat yang tepat di hujung mata kiri gadis itu membuat nya terlihat sangat manis dan hal itu membuat Khei rindu kepada nya.

"Jangan bilang kalo dia itu pacar lo." verant tertawa seperti hal itu sangat lucu. lama kelamaan Ben juga ikut tertawa, Marcel hanya geleng kepala.

"Emang dia pacar gua, nggak kayak lo. jomblo seumur hidup!" cerocos nya membuat leher verant seperti habis terjepit sesuatu dan mengakibatkan saliva nya beterbangan ke wajah Ben dan Marcel.

"Euew! verant jorok banget ! " Marcel mengejek nya bersama suara alay nya lalu dia tertawa bersama Khei.

"Rasain!" Khei mengejek verant dan verant juga tidak mahu kalah

"Dasar bangsul!"

"Gue bangsul lo bangsat!"

"Anjir lo! kampret"

"Bodoamat!"

"Ye das.."

"Gue udah pacaran sama Raina." Sontak semua mata memandang Fano dengan tidak percaya.
"Loh ngomong apa barusan?"

"G u e udah pacaran sama R a i n a"

"ALHAMDULILLAH FANO NGGAK JOMBLO LAGI !!" Dan mereka semua berteriak kegirangan. Fano sekadar tersenyum nipis dan hampir tidak terlihat.

"Selamat aja dah buat lo. dan jangan bikin nangis anak orang." verant memukul pundak kanan Fano sembari tersenyum manis.

"Selamat bro!" Fano menggaru kepalanya yang tidak gatal.

"Kok gue berasa kayak habis nikah ya?" Akhirnya tawa mereka berlima pecah dan memenuhi ruangan apartemen Marcel.

"Tapi jangan bilang ke Dhea." Mereka terdiam kaku. apa maksud sahabat nya ini? apakah hal ini lebih baik di sampaikan keseluruh dunia agar dia tidak di ganggu lagi sama siswi-siswi yang entah apalah itu..

"Kenapa Fan? kan bagus kalo tu nenek sihir tau lo udah punya pacar." Fano menggeleng. mereka bingung, Marcel hanya diam bersama ekspresi tenang nya. tidak seperti yang lain

"Jangan bilang ke dia tentang ini. karna gue nggak mau dia kecewa kalo tau gue pacaran sama orang lain."

DEG  !

"Lah. kalo lo nggak mau si kuntilanak itu kecewa? terus ngapain lo nembak si Raina goblok?! ya allah bego banget dah temen gue." Mereka benar-benar tidak tahu seperti apa jalan fikiran seorang Fano. dan jujur mereka kecewa terhadap Fano.

"Terus Raina gimana setan?!" Ben tiba-tiba membentak nya. tapi Fano tetap bersama ekspresi dingin nya

"Kalo Raina biar gue yang uru.."

"Terserah lo! gue mau tidur pusing gue sama jalan pikiran lo Fan!" Ben pergi meninggal kan mereka dan menuju ke kamar nya. dan setelah itu verant juga pergi.

"Gue males ikut campur urusan lo!" celetuk Khei dan setelah itu pergi meninggal Marcel dan Fano  disitu.

"Maksud gue bukan gini. kenapa malah jadi berantakan?!" Fano mengacak rambut nya. ingin marah tapi tidak ada yang salah,

"nggak papa, gue selalu ngedukung lo." Fano tersenyum nipis. Marcel mengelus belakang nya sambil batin nya berkata "Mereka benar-benar menyayangi Raina"

"Makasih sel." Laki-laki itu hanya tersenyum lalu pergi meninggal kan nya sendiri.

"Semoga baik-baik aja..."

SPECIAL WOMAN

Jika di hitung-hitung sudah masuk tiga hari Dhea bersekolah di SMA PELITA. tapi Raina sama sekali belum tahu siapa dia dan darimana seorang Nathalia Jordan itu, dan hari ini Raina tidak terlambat lagi karna ada Fano yang menjemput nya, Fano sendiri berharap bahwa Dhea tidak melihat atau mengetahui hubungan mereka.

"Makasih." Fano hanya tersenyum sambil mengacak poni tipis Raina yang baru dia potong kemarin.

"Rai." Raina yang sedang merapikan rambut nya langsung menoleh kepada sang pacar bersama alis yang diangkat sebelah.

"Lo cantik." singkat dan padat tapi sudah cukup membuat hati wanita nya berbunga-bunga, dan alhasil pipi nya sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Ini pujian atau hinaan Rasd?" Fano tertawa kecil sambil meraup rambutnya kebelakang.

"Pujian, udah ayok masuk entar kita telat." Raina mengangguk. Fano menggenggam tangan mungil Raina ketika mata para siswa melihat Raina yang sedikit berbeda hari ini.

"Apa liat-liat!" Bentak nya kepada seorang siswa membuat laki-laki itu menunduk sembari meminta maaf.

"Kok di bentak sih Rasd? kan kasian dia." Fano semakin mengerat kan genggaman nya lalu menoleh kebawah sedikit.

"Gue nggak suka kalo ada cowok yang liat lo kek tadi." Katanya santai, bersama rambut nya yang acakan dam mulai gondrong dan kancing baju teratas sengaja dibuka. tangan kiri nya juga sudah lolos masuk kedalam saku celana nya, sementara tangan kanan nya erat menggenggam tangan mungil sang pacar, Fano memang tampan saat ini tapi tetap saja Raina menatap nya horor.

"Lah kok gitu Ra..."

"Karna lo udah jadi milik gue. dan nggak ada yang  bisa deketin atau ngeganggu apa yang udah jadi milik gue."

"Ngerti?" Raina tersenyum lalu mengangguk. sama sekali tidak ada suara yang meninggi atau bentakan. tapi peringatan manis bersama suara yang lembut.

"Terus kalo ada cowok yang deketin aku gimana dong?" Fano langsung menoleh bersama tatapan yang bisa bikin meleleh.

"Tu cowok bakal mati." Dan dengan santainya dia merangkul leher Raina dan tersenyum.

"Ngeri banget!" Fano terkekeh dengan tatapan horor sang pacar, sudah lumayan lama dia tidak seperti ini.

Apakah hubungan ini bertahan lama?

Tiba-tiba pertanyaan itu hadir tanpa di undang kedalam kotak pikiran Raina. tapi perlahan dia menggeleng untuk menyadarkan dirinya.

mereka berjalan santai di sepanjang koridor dengan semua mata memandang mereka bersama perasaan cemburu.

"Rasd aku boleh nanya sesuatu?"

"Go ahead." ucap Fano santai sambil mengedarkan pandangan nya mencari dimana keberadaan empat anak orang utan yang udah bertumbuh besar.

"Nathalia Jordan itu siapa sih Rasd?"

SKAK MAT !

[TO BE CINTINUE]
SPECIAL WOMAN

Special Woman [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang