DOTPD | Part 34 - Cinderella's Night Kiss Pt.2

8.6K 707 30
                                    

Follow Instagram: @thaniaanisa26_

"Kau darimana saja, Violet? Kau tahu tidak, aku mencarimu kemana-mana. Aku mencemaskan mu!" Ujar Deniz ketika melihat Violet berjalan ke arahnya, vampir tampan itu mendekati Violet lalu bergerak memeluk gadis itu dengan erat, dapat Violet rasakan bagaimana tubuh Deniz menegang. Topeng pria itu sudah dilepas, Violet dapat melihat sorot kekhawatiran dari wajah Deniz.

Violet membalas pelukan Deniz kemudian ia menunduk saat Deniz melepaskan pelukan itu. "Aku minta maaf, ehm... Tadi aku berjalan-jalan keluar dari ballroom, maaf membuatmu khawatir, Deniz!" Kata Violet walau di dalam hatinya ia sama sekali tak menyesal untuk memilih keluar dari ballroom tadi, karena ia bisa bertemu dengan Evan... Sosok laki-laki yang entah kenapa membuatnya berdebar, walau Violet belum melihat wajah pria itu.

"Tidak apa-apa, kau sudah kembali itu juga membuatku tenang. Ah iya, mau kembali ke gedung kamarmu? Akan aku antar. Kita tidak bisa lagi berdansa untuk meraih gelar King and Queen karena pemenang sudah di tentukan tadi." Balas Deniz menatap Violet dengan sorot hangat, tatapan kekhawatiran yang tadi sempat melanda matanya sudah menghilang.

"Siapa yang memenangkan nya?" Ada nada tak rela dari perkataan Violet.

"Benzie dan Penelope," sahut Deniz kemudian tertawa kecil.

Violet termangu kemudian terkekeh. "Ternyata mereka, padahal dalam pikiranku bila Albern dan Flora yang akan memenangkan gelar itu."

"Mereka berdua sebenarnya yang menang, tapi kau tahu bagaimana Benzie. Pria itu cemberut dan menggerutu terus, membuat kepala Albern pusing dan dengan ikhlas memberikan dua mahkota pada Benzie. Ah, harusnya kau melihat drama Benzie tadi. Itu menyenangkan dan benar-benar lucu!" Tawa Deniz mulai menggelegar, membuat Violet ikut tertawa walaupun hanya sekedar terkekeh.

"Ah iya, pasti sangat menyenangkan," walau tak semenyenangkan dan mendebarkan seperti aku bertemu dengan Evan barusan, lanjut Violet dalam hati dengan perasaan menghangat menjalari dadanya tersebut.

Deniz tersenyum sekilas kemudian meraih jemari Violet untuk di genggamnya, "kau berjalan-jalan memakai pakaian terbuka dan setipis ini, kau pasti kedinginan bukan?" Pria itu mulai melepas jas hitam yang membalut tubuhnya lalu memakaikan nya pada bahu Violet yang terbuka.

"Terima kasih, memang cukup dingin." Balas Violet kemudian seraya tersenyum lebar dan mengeratkan jas yang membalut tubuhnya itu.

"Ayo, aku akan antar ke gedung kamarmu. Pesta sudah hampir selesai beberapa jam lagi. Pasti hanya akan diisi dengan beberapa penampilan dari siswa atau siswi, sebaiknya kau beristirahat, Violet. Kau pasti kelelahan, terutama kakimu yang menggunakan sepatu bertumit tinggi itu!" Kekeh Deniz lalu mengajak Violet berjalan keluar ballroom, Violet sekilas menoleh ke arah ballroom sebentar dan menemukan masih banyak teman-temannya disana tengah berdansa ria dengan partner masing-masing.

Namun Violet tetap setuju saat Deniz mengajaknya pulang ke gedung kamarnya, selain karena ia benar-benar kelelahan. Ia ingin cepat-cepat tidur sekaligus mencoba mengingat kembali kejadian di taman kaca bersama Evan beberapa waktu yang lalu. Walau dalam hatinya, Violet merasa heran sendiri dengan sikapnya ini. Kenapa ia bisa semudah itu akrab dengan Evan yang nyatanya adalah orang asing? Kemudian kenapa ia bisa begitu cepat berdebar saat mendengar perkataan demi perkataan manis yang keluar dari bibir pria itu? Dan terakhir, kenapa ia tidak menolak saat Evan menciumnya?

Huh, Violet menghela nafas dalam saat memikirkan itu semua.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Deniz padanya dan Violet hanya memberikan jawaban berupa anggukan serta senyuman di bibir pink nya yang sudah pucat akibat kedinginan.

"Kupikir kau sakit saat mendengarmu menghela nafas barusan, ah iya... Mr. Zien tadi memberikan pengumuman, besok ketiga kepala sekolah akan mengadakan Meeting di aula. Semua siswa dan siswi wajib datang walaupun kau memiliki kelas, aku akan menjemputmu lagi... Ehm, apa boleh kita datang bersama?" Deniz bertanya seraya menatap ke arah Violet.

Violet mengerutkan kening sekilas lalu mengangguk sebagai jawaban, membuat Deniz akhirnya tersenyum lebar saat melihat balasan Violet atas pertanyaannya.

Langkah keduanya terhenti saat mereka sudah berada di depan gedung kamar khusus Violet dan Flora. Deniz segera meminta Violet untuk masuk ke gedung kamarnya, tak lupa pria itu mengucapkan selamat malam padanya. Ketika Violet sudah masuk ke gedung kamarnya setelah melihat Deniz berpamitan pergi untuk pergi ke gedung kamarnya sendiri. Violet lantas membuka jas Deniz yang membalut tubuhnya kemudian menaruhnya dengan rapi di atas sofa.

Gadis itu lalu membuka sepatu heels yang melekat cantik di kakinya seraya menggantinya dengan sendal rumahan. Ia kemudian berjalan memasuki dapur sebelum bergerak membuat susu vanila hangat untuknya sebelum pergi tidur.

"Apa aku bisa bertemu dengan Evan lagi?" Tanya Violet pada dirinya sendiri dengan perasaan gundah gulana. "Sebenarnya siapa pria itu? Dia berasal dari kelas mana? Kenapa selama ini aku tidak pernah melihatnya berkeliaran di Academy? Ah iya, dia mengatakan padaku jika ia jarang terlihat di sekitar Academy, atau bahkan tidak pernah. Huh, aku semakin bingung dengan perkataannya," tapi aku entah kenapa menyukai sikap serta ciuman pria itu, lanjut Violet lagi dalam hatinya.

Setelah ia selesai membuat susu vanila hangat dan meminumnya, Violet segera mematikan lampu ruangan menggunakan remote otomatis. Ia merasa bila Flora belum pulang ke gedung kamar mereka, entah kemana gadis itu. Apa mungkin masih di pesta bersama Albern? Pikir Violet kemudian sebelum melangkah menuju kamarnya.

Gadis bersurai coklat itu kemudian tertidur nyenyak seraya tersenyum tipis dengan pipi merona. Dalam hatinya ia hanya berharap, kejadian di malam ini takkan menjadi kenangan. Ia berharap bisa bertemu Evan lagi, seseorang yang mengaku akan menjadi pangerannya jika ia memang seorang Cinderella.

Saat Violet tengah terlelap dalam tidurnya, ada sosok pria yang memasuki kamarnya. Pria berpakaian jas hitam dengan rambut silver berkilau, pria itu mendekati Violet setelah melepaskan jas yang membalut tubuhnya dan meletakkan nya di sofa kamar Violet. Pria itu mulai naik ke atas ranjang berukuran king size yang saat ini tengah di tiduri oleh Violet.

Pria itu tersenyum kemudian mengecup bibir Violet yang saat ini terlihat tengah tersenyum tipis. Sembari membaringkan tubuhnya di samping Violet, pria itu lalu menarik tubuh Violet agar bisa memeluknya dengan erat dan intens. "Ya, aku ada disini untukmu, Cinderella ku. And Good night, Violet." Kata pria itu lalu mulai menutup mata dan tertidur bersama Violet tanpa melepaskan topeng yang menutup wajahnya.

Dalam tidurnya, entah karena feeling. Violet merasa tidurnya malam ini begitu nyaman dan hangat. Ia merasa seperti tengah di peluk seseorang dengan perasaan menenangkan! Dan Violet kembali tersenyum dalam tidurnya, ketika merasakan bunga tidur indah juga mendatangi tidurnya kali ini.

•••

Author Note:

Sebenarnya part ini udah selesai di ketik lama banget, tapi kuota aku abis, jadi baru bisa di upload malam ini. Besok aku Double up, aku mau beli kuota dulu wkwkwk :p

Oh ya, aku cuman mau kasih info. COTPD ini gak akan terlalu banyak konflik kayak THD, paling cuman dua konflik /spoiler/ dan sisanya manis-manis macam gula aren haha.

Sudah siap kenal lebih dekat dengan Evan? Siapa itu Evan dan kenapa ia bisa bersikap semanis itu ke Violet? Nantikan lanjutannya setelah iklan berikut ini /plak/

Udah ya, bye!

Published | 14 Januari 2019

See you next part!🤚

Ciao!

Destiny of the Princess Demon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang