DOTPD | Part 50 - Addison Kingdom

7.8K 589 55
                                    

Follow Instagram: @story_queenrani

"Bagaimana penampilanku?"

"Dress mu bagus, pilihan yang tepat."

"Hanya Dress?"

Jordan kembali tersenyum. "Tidak, bahkan sang pemiliknya sangat cantik hingga sanggup membuatku tak berkedip karena terpesona dengan penampilannya," balasnya lalu terkekeh sesaat. "Sudah siap, Princess?" Lanjutnya lagi bertanya sembari mengulurkan tangannya pada Violet yang kini menatapnya dengan pipi merona.

"Tentu saja, Prince. Aku selalu siap!"

"Termasuk jika aku membawamu ke altar ya?" Goda Jordan kemudian menyeringai.

Tentu saja godaan itu semakin membuat pipi Violet memerah karena merona, jantungnya sudah berdebar tak karuan apalagi setelah mendengar godaan tersebut. "Sudahlah jangan menggodaku terus. Ayo berangkat, Evan!" Cetus Violet lalu memalingkan wajahnya saat Jordan tertawa ke arahnya.

"Ah, kekasihku malu-malu ternyata. Pipi mu merona, kau semakin cantik, Vee..." Jordan lalu merangkul pinggang Violet dan mendekatkan wajahnya pada pipi gadis itu. Ia mengecupnya seraya berbisik. "Ayo, sayang."

Jordan membawa Violet ke taman belakang Mansion Smith yang tertutupi bongkahan salju, hal itu membuat Violet kebingungan. Namun seketika ia mengerjabkn mata tak percaya begitu melihat kejadian di depannya. Jordan tengah mengeluarkan cahaya kuning keemasan dari tangannya, cahaya yang perlahan membuat gerbang dengan hiasan akar dedaunan yang di hinggapi bunga-bunga cantik di sekitarnya.

"Ini seperti mimpi, khayalan yang nyata. Aku belum pernah melihat hal ini selama hidupku, Evan. Kau benar-benar keren!" Violet berkata antusias, ia masih tak menyangka. Secara spontan Jordan terkekeh, ia lalu mengecup kening Violet singkat. "Ini belum apa-apa, Vee... Lagipula kau juga memiliki kekuatan yang sama seperti ku miliki. Kau akan bisa membuat gerbang yang sama seperti barusan kubuat!" Balas Jordan lalu ia kembali mengajak Violet memasuki gerbang tersebut, gerbang menuju kerajaan Addison.

Ketika keduanya sudah memasuki gerbang tersebut, secara otomatis gerbang tersebut mulai menghilang tergantikan bayangan cahaya keemasan yang memudar. Hingga berselang berapa menit setelahnya, gerbang kembali terbentuk. Kali ini di tempat berbeda, Jordan mulai menuntun Violet yang masih tak percaya akan kejadian, yang tengah di alaminya saat ini. Pria itu dengan sikap gentleman mulai merangkul Violet kembali lalu membawa Violet menyusuri taman-taman bunga berwarna-warni yang di hiasi kupu-kupu bercahaya.

"Ini indah sekali, menakjubkan." Puji Violet terkagum-kagum.

"Ini adalah taman kerajaan, taman ini masih sebagian kecil fasilitas kerajaan Addison. Kau belum melihat keindahan yang sebenarnya, Vee..." Jordan terkekeh lalu ia mengulas senyuman lebar. "Ayo kutunjukkan kerajaanku, sekaligus calon rumah barumu nanti!" Pria itu lalu menggandeng Violet menyusuri taman-taman ke sebuah air mancur. Air mancur yang tertata begitu cantik dan elegan dengan hiasan kristal yang bisa mengeluarkan cahaya. Air mancur itu tak hanya mengeluarkan satu warna, tetapi warna lainnya seperti pelangi.

"Ini benar-benar menakjubkan! Air mancurnya beragam warna!" Tatapan binar kembali terlihat di mata abu-abu Violet. "Eh, apa yang kau lakukan?" Violet bertanya ketika melihat Jordan kini menunduk di dekat air mancur tersebut, pria itu diam dan tiba-tiba saja cahaya keemasan keluar dari punggungnya. Cahaya itu mulai membentuk abstrak dan tiba-tiba saja berubah menjadi sayap lebar yang indah dan besar. Tentu saja Violet yang melihat itu kembali mengerjap tak percaya, ini pertama kalinya ia melihat pemandangan di depannya itu.

"Ayo naik!" Pungkas Jordan sembari meminta Violet naik ke punggungnya, tentu saja Violet ragu dan itu membuat Jordan terkekeh. "Naik saja, tidak akan jatuh. Duduk saja di punggungku. Aku akan membawaku terbang!" Katanya lagi, Violet kemudian mulai menaiki punggung Jordan. Ia memeluk leher Jordan dari belakang, Jordan yang mendapatkan pelukan itu tersenyum tipis tanpa sepengetahuan Violet.

Destiny of the Princess Demon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang