DOTPD | Part 54 - The Revenge

8.4K 664 205
                                    

Follow Instagram: @thaniaanisa26_

Jordan melenguh pelan begitu matanya terbuka, ia terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Pandangan jatuh ke sekeliling kamar, tampak sepi dan ia tahu bila Violet tidak ada di sekitarnya. Ah gadis itu, Jordan yakin pasti Violet sedang berjalan-jalan di sekitar kerajaan atau mungkin sarapan? Mengingat hari masih cukup pagi sebelum menjelang siang.

Tidurnya kali ini begitu nyenyak, entah karena efek Violet berada di sampingnya atau ia yang terlalu kelelahan. Jordan tidak tahu, tapi ia yakin akan opsi pertama. Jordan mulai menerawang keberadaan Violet lewat kekuatannya, ia mengerutkan kening seketika begitu merasakan Violet berada di area taman kerajaan. Namun yang membuatnya khawatir adalah, begitu tahu Violet dalam kondisi tidak baik-baik saja.

"Shit! Bagaimana bisa aku ceroboh?" Lirihnya pelan sembari bangkit dari atas ranjang dan segera pergi keluar dari kamarnya. Jordan berjalan dengan cepat, menyusuri lorong-lorong menuju taman kerajaan. Ia sangat khawatir, terutama begitu menyadari kondisi Violet.

"Vee... Astaga! Kau kenapa, sayang?" Jordan berkata dengan nada cemas, kemudian mengangkat Violet begitu menemukan gadis itu pingsan di atas tanah dengan di kelilingi kupu-kupu kecil bercahaya. Tatapan Jordan menyapu pada kupu-kupu di dekat Violet, ia mengenali kupu-kupu tersebut. Lantas ia berbicara, "ada apa dengan Mateku?" Tanya Jordan pada kupu-kupu itu.

Sedangkan kupu-kupu itu mulai terbang mendekati telinga Jordan dan berbisik menceritakan segala kejadian yang di alami Violet sebelumnya. Jordan yang mendengarnya terkejut seketika, matanya mulai menatap sendu ke arah Violet. Tatapan yang sangat sulit di artikan apa maksudnya. "Jadi, dia sudah mendapatkan kekuatannya? Sepenuhnya. Dia sudah sama kuatnya sepertiku sekarang." Tukas Jordan lalu mulai menggendong Violet ala bridal style sebelum berjalan meninggalkan area taman menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, Jordan membaringkan tubuh Violet di atas ranjang. Ia bergerak menatap Violet intens. Ia memperhatikan wajah Violet yang tampak polos dalam pingsannya, lalu tatapan Jordan jatuh pada corak abstrak yang terukir di leher Violet. Corak yang Jordan ketahui betul apa artinya. Itu adalah corak keturunan Artemis, dan menandakan bila Violet menurunkan kekuatan Dewi milik ibunya bukan ayahnya yang seorang Demon.

Dan senyum Jordan merekah seketika, apa mereka masih memiliki takdir begitu mengetahui kekuatan tanpa batas milik Violet adalah Dewi?

Jordan termenung seketika, ada alasan mengapa ia memilih Violet sebagai pion pembalasan dendamnya. Selain karena Violet adalah Matenya serta putri mahkota kerajaan Lucifer, sekaligus kembaran dari Albern. Dahulu ia meyakini satu hal, bila ia dan Violet tidak akan pernah bersatu. Karena Jordan tahu mereka tidak akan pernah mendapatkan restu dari dunia langit.

Karena dulu ia menyimpulkan Violet adalah seorang Demon, hanya karena Violet anak dari Aiden Lucifer---sang penguasa seluruh Klan yang notabene adalah Demon berdarah Dewi. Dan hakikatnya, seorang Demon tidak akan pernah bisa menyandingi seorang Dewa. Dewa terlalu suci untuk seorang Demon yang berdosa, pikir Jordan waktu itu.

Apalagi di tambah rakyatnya, serta seluruh Dewa-Dewi dari berbagai kaum---bawahannya. Mereka tidak menginginkan seorang Demon menjadi Ratu mereka, karena bagi mereka itu adalah kiamat dan Jordan tidak menampik hal itu karena menurutnya benar.

Namun setelah hari ini, setelah ia mengetahui bila ternyata Vee-nya bukanlah seorang Demon melainkan seorang Dewi suci. Bisakah Jordan menarik kembali semua perkataannya sebelumnya? Namun kembali pikirannya tersapu pada ucapan demi ucapan Ibunya di masa lalu, ketika usianya menjelang lima belas tahun. Saat ia baru saja di angkat menjadi Maha Dewa.

Seorang yang tersakiti oleh sebuah dosa, hanya dendam yang bisa menyembuhkan luka itu. Dendam harus terbayarkan tuntas, rasa amarah memang mendominasi tapi kepuasan akan terukir setelah dendam itu terlaksanakan.

Destiny of the Princess Demon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang