DOTPD | Part 31 - A Black Dress

8.4K 647 34
                                    

Follow Instagram: @story_queenrani

[NO EDIT, Typo? Reply aja ya haha]

Malam ini, Academy di hias begitu mewahnya. Tema pesta topeng yang di selenggarakan malam ini adalah black and white. Dekorasi yang kental dengan hiasan Lucifer juga beberapa bunga mawar putih di setiap sudut ruangan seakan menjadikan pengharum alami ruangan tersebut. Ada banyak kursi dan juga meja berbentuk bulat dengan ukiran emas di susun dengan rapi mengelilingi panggung acara.

Di atas panggung ada dua meja berukuran kecil namun tinggi yang di hias begitu mewah dan indah dengan ukiran lambang Klan Lucifer. Di atas kedua meja itu terdapat dua mahkota yang akan di berikan kepada calon King and Queen pesta nanti. Ya, selain pesta topeng. Academy juga akan mengadakan acara pemilihan King and Queen dengan penampilan terbaik serta pasangan paling mempesona selama pesta nanti.

Semua siswa dan siswi yang mengetahui kabar itu benar-benar bahagia. Mereka semua mulai mendandani diri mereka dengan anggun dan cantik agar bisa tampil terbaik pada pesta nanti. Sedangkan Cool-Squad? Mereka bersikap biasa-biasa saja, padahal dalam hati mereka terkejut luar biasa saat mendengar berita tersebut dari ketiga kepala sekolah. Ini pertama kalinya Academy mengadakan pemilihan King and Queen selama pesta topeng di selenggarakan.

"Siapa pasangan kalian?" Tanya Bennella penasaran, terutama pada kakaknya yang sejak tadi terus diam namun bibirnya selalu menunjukkan seringaian menyebalkan.

Benzie terkekeh, "Pasanganku ya? Ehm... Penelope, Kami serasi kan?" Kembali pria itu terkekeh tak jelas. Sedangkan Bennella yang mendengarnya mendelik ke arah kembarannya itu.

"Mimpi, kau lebih pantas dengan Zul." Balas Bennella telak, membuat Benzie menatap adiknya kesal karena menyerasikan nya dengan Zul. Zul, ya... Kuda kerajaan Lucifer, kesayangan Lord Aiden, ayah Albern dan Violet. Bennella tertawa keras saat berhasil mengejek kakaknya.

"Sudah? Bisakah kalian jangan bertengkar. Kembali ke pembahasan," tukas Alenzio. Pria itu sedang badmood, karena pasangan dansanya di rebut oleh Deniz. Vallgio yang berada di sebelahnya juga mengangguk mengiyakan perkataan Alenzio, ia sama kesalnya dengan Alenzio pada Deniz yang saat ini menyeringai penuh kemenangan pada mereka.

"Aku yakin King and Queen kita adalah aku dan Penelope," sahut Benzie tak membahas topik obrolan sebelumnya.

Albern dengan cepat menggeleng. "No! Pasti aku dan Flora, ya kan sayang?" Kekeh Albern yang membuat Flora merona.

Deniz mengelak perkataan keduanya. "Pastinya aku dan Violet. Kami ini serasi dalam segi apapun," ia tertawa keras.

Mendengar perdebatan ketiganya membuat kepala Alenzio memanas. Ia menepuk keras meja dan membuat ketiga pria yang saat ini berbincang terdiam dan menatapnya dengan pandangan heran sekaligus kesal. "Cukup! Lebih adil jika tidak ada dari kita yang memenangkan mahkota itu." Pungkas Alenzio yang kembali di angguki Vallgio dengan senyum miring. "Ah, kau ini. Aku mengatakan apa, kau hanya mengangguk-angguk saja. Ck!" Sinis Alenzio sejak melihat respon Vallgio pada setiap perkataannya.

"Suka-suka aku," Vallgio tertawa membuat suasana tidak lagi setegang tadi.

"Tidak bisa, mahkota itu memang pantas di menangkan oleh Cool-Squad. Dan sebagai anggota Squad ini, aku dan Penelope yang pantas meraih dan memenangkannya!" Telak Benzie kemudian menyeringai.

Kembali Alenzio menggeleng. "Sudahlah, kita lihat saja nanti. Sebaiknya aku ke gedung kamarku, aku harus mencari tuxedo terbaik agar kalah dengan kalian semua!" Ujar Alenzio yang mendapat delikan dari Vallgio.

"Memangnya kau tahu siapa pasanganmu?" Tanya Vallgio yang membuat semua orang di ruangan itu tertawa.

"Akan kucari nanti, pegang erat-erat pasangan kalian. Bisa saja pasangan kalian jatuh ke pelukanku karena terpesona dengan ketampanan ku nanti!" Tawa Alenzio menggelegar.

Destiny of the Princess Demon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang