DOTPD | Part 53 - The Power

7.9K 594 72
                                    

Follow Instagram: @thaniaanisa26_

Pagi terasa begitu indah dengan pemandangan taman bunga yang bisa Violet saksikan ketika ia membuka mata pertama kali. Gadis itu kemudian melepas pelukan Jordan di pinggangnya, sembari duduk di ranjang awan. Mata Violet tidak pernah berpaling menatap apapun kecuali pemandangan taman tersebut. Jarang-jarang ia bisa melihat pemandangan seperti ini di rumahnya.

Namun seketika ia terkesiap begitu merasakan tubuhnya terhuyung ke belakang dan mendapati bila Jordan yang melakukannya. Kembali ia berbaring dengan Jordan berada di bawahnya, hal itu membuat Violet berdecak kesal. "Masih terlalu pagi... Ayo tidur lagi, Vee..." Ungkapnya lalu kembali mengukung Violet dalam pelukannya yang hangat.

Violet menggeleng dan mendengus samar. "Eh, ini bukan terlalu pagi. Matahari bahkan sudah terlihat begitu cerah! Ayo bangun, Evan! Kau bilang ingin mengajakku berjalan-jalan dan sekaligus memperlihatkan bidadari-bidadari pelangi itu padaku!"

"Nanti," balas Jordan serak. "Setelah kita tertidur!"

"Ck, kalau begitu aku mau keluar. Aku butuh udara pagi, kalau kau mau tidur? Tidurlah sendiri." Violet mengelak tangan Jordan yang baru saja ingin merangkul pinggangnya. Gadis itu kemudian kembali melepas pelukan Jordan padanya dan beranjak berdiri dari ranjang. Hal yang membuat Jordan terkekeh geli namun tak urung membuat pria itu terbangun dari posisi santainya. Violet merengut begitu melihat Jordan kini kembali tertidur.

"Huh, tidak peka. Seharusnya dia bangun dan mengajakku jalan-jalan!" Gerutu Violet tanpa tahu bila Jordan mendengar gerutuan itu dengan senyum geli. Violet lalu berjalan memasuki ruangan---tampak seperti walk in closet---banyak Dress cantik berwarna-warni di ruangan tersebut. Setelah membersihkan diri di kamar mandi yang berada di dalam walk in closet itu. Violet segera meraih Dress berwarna soft pink dibawah lutut dengan aksen dan corak cantik.

Dress tersebut membalut sempurna tubuh Violet yang ramping dan kecil. Violet tersenyum begitu melihat pantulan dirinya di cermin yang menurutnya tampak begitu manis. Ah, sayang sekali Jordan tertidur. Ia jadi tidak bisa melihat penampilan ku saat ini, gumam Violet dalam hatinya seraya berjalan keluar dari walk in closet setelah memastikan penampilannya kembali di cermin.

Setelah menutup pintu walk in closet, Violet memalingkan wajahnya menatap ke arah ranjang dan kembali merengut begitu melihat Jordan masih tertidur pulas dengan posisi yang sama pula. Tetapi sedetik kemudian, senyum terukir di wajah Violet. Dengan segera ia berjalan mengendap-endap keluar dari ruangan setelah memastikan bila Jordan tidak terbangun dengan pergerakan langkahnya yang pelan.

Saat ia berhasil keluar dari kamar tanpa ketahuan, Violet mendesah lega. Gadis cantik itu dengan segera berjalan-jalan menyusuri lorong-lorong yang tampak begitu asing.

"შენი უდიდებულესობა, რას აკეთებ აქ?" Suara seseorang membuat langkah Violet terhenti seketika. Violet menoleh dan menatap bingung kepada seseorang itu. Karena seseorang itu berkata dengan bahasa yang sama sekali tidak ia mengerti.

(*Yang mulia, apa yang anda lakukan disini?)

"Kau bicara padaku?" Violet bertanya dengan ragu. "Tapi, maaf... Aku sama sekali tidak paham apa arti ucapanmu itu."

"ოჰ, maafkan saya Yang mulia. Saya barusan bertanya menggunakan bahasa Addysiene, bahasa khusus dunia langit. Ah ya, memangnya Yang mulia ingin kemana? Kenapa tidak bersama Yang mulia Raja dan para pengawal?" Tanya balik seseorang tersebut yang tak lain adalah Elliot.

(*Oh begitu)

Violet mulai bersikap waspada, ia tahu Elliot. Pria itu adalah salah satu penasihat kerajaan Jordan dan ia takut Elliot akan membangunkan Jordan serta membuatnya tidak bisa berkeliling kerajaan Addison tanpa pengawalan. Dan Violet tidak suka itu, sesekali ia menginginkan kebebasan. "Ah itu, aku ingin ke taman---Ehm---taman kerajaan. Evan sedang beristirahat, dan aku sudah meminta izinnya." Balas Violet lalu segera pamit pergi dari hadapan Elliot. Elliot yang melihat tingkah calon Ratunya tersebut menggeleng pelan.

Destiny of the Princess Demon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang