DOTPD | Part 39 - You're (not) my first love!

8.9K 654 35
                                    

Follow Instagram: @story_queenrani

[Warning! No Edit, typo? Reply aja yes :)]

Violet tak henti-hentinya mengulas senyuman, kejadian di perpustakaan seminggu yang lalu masih berbekas di pikirannya. Tapi, satu hal yang membuatnya kembali murung adalah... Jordan yang beberapa waktu ini sangat jarang bisa ia temui. Katanya, pria itu sangat sibuk mengurus visanya untuk tinggal di London lebih lama.

"Jangan duduk diam disini lebih lama, udara begitu dingin. Kau bisa membeku nanti," ujar seseorang yang kini menjadi bahan topik pemikiran Violet, Jordan. Pria itu meraih syal hitam di lehernya kemudian memakaikannya di leher Violet.

"Terima kasih," balas Violet saat melihat lehernya sudah terpakai syal hitam milik Jordan, syal yang memiliki harum maskulin pria itu, Violet menyukai harumnya.

"Mau makan siang bersama? Kalau mau, ayo kita ke cafe Academy ini." Tanya Jordan sembari menyandarkan tubuhnya di bahu Violet kemudian tangannya menggenggam jemari Violet yang dingin seraya mengelusnya pelan.

Violet mengangguk riang. "Ya, boleh, Evan." Balasnya.

Mendengar perkataan Violet, Jordan dengan segera beranjak dari duduknya lalu menarik lengan Violet agar ia bisa rangkul. Pria itu mengajak Violet berjalan ke cafe Academy, tangannya dengan posesif benar-benar merangkul erat lengan Violet.

Sikap Jordan pada Violet menjadi tontonan semua siswa dan siswi yang menatap iri pada keduanya. Memang benar jika berita bila Violet berpacaran dengan Jordan telah menyebar ke seluruh Academy. Tapi, memang banyak yang mengatakan itu sebagai rumor karena Violet maupun Jordan tidak pernah terlihat berjalan berdua seperti sekarang.

Sedangkan Cool-Squad? Mereka saat mendengar berita itu benar-benar tak bisa mempercayainya. Terutama Albern! Ia bahkan tidak percaya saat ini adiknya berpacaran dengan Jordan karena menurutnya bagaimana bisa Violet berpacaran dengan pria yang belum dikenalnya lama.

Tapi, ketika Alenzio dan Benzie mencari tahu. Berita itu memang benar adanya dan membuat Cool-Squad meradang kesal, terutama Alenzio. Pria itu bahkan sampai beberapa kali tidak membiarkan Violet untuk berada di dekat Jordan dengan alasan Violet harus menemani Cool-Squad seperti biasanya.

Albern sendiri seringkali mengunjungi kamar adiknya saat malam secara diam-diam dengan bantuan Flora, ia memang sempat beberapa kali memperhatikan adiknya itu tengah merona atau sekedar tersenyum malu-malu dan itu membuat Albern tak habis pikir! Apa benar Violet menyukai Jordan si anak Harvard itu?

"Kau mau pesan apa?" Tanya Jordan setelah mereka sampai di cafe, tempat ini sangat ramai dan begitu mereka masuk ke cafe tadi. Suasana menjadi diam dan sunyi seolah kedatangan Jordan serta Violet mempengaruhi suasana.

Violet menoleh kemudian berpikir sebentar. "Pan cake with cream vanila dan hot vanilla latte," tukas Violet kemudian memberikan senyuman manisnya saat merasakan tangan Jordan membelai pipinya lembut.

"Pantas saja kau sangat harum vanila, kau menyukai rasa itu." Kekeh Jordan yang malah membuat Violet mengerutkan kening bingung.

"Hah, tapi Evan... Aku tidak pernah memakai parfum vanila. Aku memang sering memakan kue atau meminum-minuman rasa itu, tapi masa sih harumnya bisa menempel padaku!" Tuturnya heran dan Jordan terdiam seketika.

Seringaian muncul di sudut bibir Jordan. "Mungkin, kau memang sangat harum dengan vanila. Sangat harum... Dan membuatku candu akan wangi yang menguar dari dirimu itu," tapi juga membuatku tertekan dengan harummu itu, harum yang malah membuatku lupa akan segala hal. Lanjut Jordan lagi dalam hatinya kemudian meraih jemari Violet untuk ia kecup ringan.

Destiny of the Princess Demon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang