1. Lebam

2.8K 272 10
                                    

Tring... Tring...

Bel pulang sekolah berbunyi tepat pukul lima sore. Aku masih anak SMP, memang sekolahku yang fullday dan itu membuat jenuh.

Oh ya, namaku Adreena Syahera. Kalian bisa panggil Adreen. Menurutku nama itu terkesan sederhana dan tidak terlalu faminim. Sama seperti karakterku.

Aku berjalan menuju ke halte bus yang ada di depan sekolah. Setelah sampai disana aku duduk dan menunggu bus. Halte bus ini sangat sepi. Mungkin karena menjelang senja.

Brukk

Suara itu berhasil membuatku menoleh. Ternyata suara orang jatuh. Dan sepertinya dia terlihat tidak baik-baik saja.

Aku berjalan menghampirinya. Benar saja, tubuhnya penuh dengan lebam termasuk dibagian wajahnya. Aku segera membantunya dengan mengulurkan tanganku. Namun dia terlihat tak bergeming.

"Hai, kau tidak apa-apa?!" tanyaku padanya

Anak itu masih saja diam.

"Tenanglah, aku akan membantu mengobatimu," ucapku lagi

Tangannya langsung meraba mencari suaraku berada. Mengapa dia?! Apakah dia buta?! Pikirku saat itu.

Aku langsung memengang tangannya dan menggandengnya menuju kebangku halte.

"Siapa namamu?! Kenapa kau bisa begini?!" tanyaku padanya sambil menempelkan plaster dipipinya yang lebam.

"Esta," jawabnya singkat.

"Apakah kau tersesat?!" ucapku

Dia hanya menggeleng.

"Sebentar, sepertinya seragammu sama dengan milikku. Apakah kau satu sekolah denganku?!" ucapku

"Entahlah," jawabnya.

"Nah sudah, namaku Adreen. Aku kelas 9B SMP Jati Mulya," ucapku sambil mengajaknya berjabat tangan.

"Terimakasih," ucapnya sambil tersenyum padaku.

"Senyumnya indah. Ku harap dia akan terus tersenyum seperti ini," gumamku dalam hati.

"Akan ku usahakan Adreen," ucapnya membuatku kaget

"Mak.. sudnya?!" ucapku sedikit terbata.

"Kau bilang senyumku maniskan?! Kau mengharapkan aku untuk terus tersenyum seperti ini kan?!" ucapnya

"What dia bisa membaca suara hati orang?!" gumamku dalam hati

"Ya aku bisa membaca suara hatimu. Baiklah terimakasih untuk bantuanmu hari ini. Aku pergi dulu. Senang bisa bertemu denganmu," ucapnya lalu pergi dari hadapanku.

Aku masih memaku ditempat. Aku tak menyangka bertemu orang seperti dirinya. Dia anak yang luar biasa. Jika bisa aku ingin menjadi sahabatnya.

Mengapa tak bisa?! Aku pasti bisa menjadi sahabatnya.

________________

Chapter perdana gaes..

Semoga suka sama ceritanya..
Vote Comentnya ya gaes..

See you hari Senin..

Senja ● Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang