Adreen dan yang lainnya berlari dikoridor rumah sakit menuju keruang IGD. Menghampiri Esta dan Ariel yang sedang menunggu didepan ruangan itu. Dan tak disangka disana juga Bunda Ranti ibu angkat Esta.
"Bunda," ucap Adreen sambil mencium tangan Bunda Ranti.
"Dia ibunya ya," bisik Zico pada Arlix.
"Bukan. Gue juga gak tahu dia siapa," ucap Arlix.
"Ehm, kenalin dia Bundaku. Tentenya Seno." ucap Esta.
"Jadi lu berdua saudaraan ya," ucap Fakhri.
"Nggak," ucap Esta.
"Terus?!" ucap Eric.
"Dia ibu angkatnya Esta. Ibu Asrama tempat Esta tinggal dulu." ucap Adreen.
Esta mengangguk dan tersenyum. Lalu mereka langsung mencium tangan Bunda Ranti.
Tak lama Dokter keluar dari ruangan itu dan tersenyum.
"Dokter, bagaimana keadaan keponakan saya?!" ucap Bunda Ranti dengan wajah panik.
"Tenang Bu, dia baik-baik saja. Dia cuma kecapekan mungkin karena tugas sekolahnya akhir-akhir ini. Saya harap dia bisa beristirahat beberapa hari." ucap Dokter itu.
"Baiklah, terimakasih Dok," ucap Bunda Ranti.
"Kalau kalian ingin menjenguk silahkan. Tapi tolong jangan terlalu berisik ya, takut ganggu pasien yang lain." ucap Dokter.
"Baik Dok," ucap Ariel.
Mereka semua masuk kedalam ruangan itu dan terlihat Seno yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit.
"Kasian banget kalau lihat begini," ucap Zico sambil menghela nafas.
"Padahal dia lucu kalau lagi ngegas," ucap Arlix.
"Hust, jangan berisik. Nanti dia kebangun. Biarin dia istirahat," ucap Ariel.
Arlix dan Zico menatap Seno dengan tatapan sedihnya.
"Nggak usah lebay deh," ucap Eric.
Arlix dan Zico memandang Eric dengan tatapan tajam mereka.
Tak lama Seno tersadar. Dan memandangi mereka satu persatu.
"Esta... Tante Ranti..." ucap Seno lirih.
"Kita disini Sen," ucap Eric.
"Kenapa gak pernah cerita sih Sen?!" ucap Arlix sambil menatap Seno dengan Sedih.
"Gue takut," ucap Seno.
"Kenapa takut?! Kita ikhlas jadi teman lu. Jadi apapun yang terjadi lu tetap temen kita. Gak usah takut kita bakal selalu bersama. Apapun yang terjadi." ucap Ariel.
Lalu mereka semua langsung berpelukan seperti telatabis.
Adreen memaku, dan tak terasa air matanya sudah jatuh dan membasahi pipinya. Ya dia memang gampang terharu.
"Kak Adreen kok nangis?!" ucap Arlix yang menyadari Adreen menangis.
"Ah enggak kok. Tadi cuma kelilipan," ucap Adreen sambil mengusap air matanya.
"Apa mau kita peluk juga?!" ucap Zico.
"Gue yang nggak rela," ucap Arlix.
Lalu mereka semua tertawa. Dan Seno segera dipindahkan ke ruang inap.
_________________
Adreen dan Arlix berjalan pulang menuju kerumah Adreen. Sekarang dia sedang mencari angkutan, karena Arlix maupun Adreen tidak ada yang membawa kendaraan kesekolah.
Tiba-tiba mobil berhenti dikiri jalan. Tepat disebelah Adreen dan Arlix berjalan.
"Adreen?!" ucap seseorang dari dalam mobil itu.
"Relyn," ucap Adreen tersenyum.
"Kalian mau bareng?!" ucap Relyn.
Ya Relyn adalah teman sekelas Adreen yang cukup terkenal disekolah karena keramahan dan kecantikannya.
"Nggak ngerepotin kan?!" ucap Adreen.
"Ya nggak lah. Ayo," ucap Relyn.
Adreen dan Arlix masuk ke dalam mobil Relyn. Ya sebenarnya arah rumah Relyn dan Adreen searah jadi tidak merepotkan.
"Kalian dari mana?!" ucap Relyn.
"Kami dari rumah sakit," ucap Arlix.
"Kau pasti Arlix?! Teman se geng dengan Eric kan?!" ucap Relyn.
"Kau tahu?!" ucap Arlix.
"Ya kalian cukup populer. Banyak yang bilang kalian adalah pangeran kelas IPA. Kenalkan namaku Relyna Aghista Prayudita. Kau pasti tak asing dengan nama itu," ucap Relyn.
"Jadi Princess sekolah itu kau?! Wow hebat, terasa terhomat bisa langsung bertemu denganmu," ucap Arlix.
Adreen langsung menepuk pelan lengan Arlix.
"Hei, jangan berlebihan seperti itu. Aku jadi malu," ucap Relyn.
"Ehm, kalau boleh tahu kau siapanya Mermaid couple?!" ucap Arlix.
"Mermaid couple?!" ucap Relyn.
"Ariel dan Eric. Kita sering memanggilnya mermaid couple karena mereka mengingatkan kita pada pasangan di film the little mermaid." ucap Arlix.
"Ohh, dia masih saudaraku. Kau sendiri siapanya Adreen?!" ucap Relyn.
"Dia adik sepupuku," ucap Adreen yang kini ikut berbicara.
Seperti julukannya, Relyn anak yang supel dan gampang akrab dengan orang lain. Buktinya seperti saat ini baru saja ia bertemu dengan Arlix dia sudah akrab saja.
__________________
See you next time gaes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja ● Mark Lee
Fiksi Remaja🍁Book 1 Senja berhasil mempertemukanku dengannya Sosok lelaki tak sempurna namun bisa melakukan apa saja Esta namanya, lelaki buta yang selalu membuatku tertegun dengan kata-katanya #2 tunanetra #513 indonesiamembaca #955 persahabatan #872 nctdrea...