(Season 2) 4. Some Time

412 50 0
                                    

Mereka bertiga berjalan bersama di koridor sekolah. Hingga mereka harus berpisah di tengah jalan. Karena arah kelas IPA dan IPS berlawanan.

"Esta, pulang bareng ya. Aku tunggu disini," ucap Adreen.

Esta mengangguk dan tersenyum. Lalu langsung berjalan bersama Seno menuju ke kelasnya.

Mereka berdua masuk ke dalam kelasnya dan langsung disambut hangat oleh teman-temannya.

"Morning my blind friend," ucap Arlix.

Tak lama Ariel langsung memukul pelan kepala Arlix.

"Hust, gak boleh gitu," ucap Ariel

Sedangkan Arlix hanya memegangi kepalanya karena bekas di pukul oleh Ariel.

"Bentar deh Sen, lu sehat kan?! Kok pucat gitu, apa jangan-jangan chat lu gak dibales sama doi ya?! Ngaku aja lu," ucap Zico

Esta menahan tawanya. Sedangkan Seno langsung melengos tanpa memperdulikan Zico.

"Jahat, orang ganteng dicuekin," ucap Zico.

"Tapi Sen, bener kata Zico. Lu sehat kan?! Gak papa kan?!" ucap Eric.

"BERISIK, GUE MAU TIDUR JANGAN GANGGU." ucap Seno.

"Sabar adikku, menghapi kucing yang mengantuk itu butuh perjuangan," ucap Ariel sambil merangkul Eric.

Eric mengangguk saja.

"Kok aneh ya, padahal kan dia pingsan sampai pagi. Kenapa sekarang masih ngantuk?!" gumam Esta dalam hati lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kenapa bingung gitu Ta?!" ucap Fakhri.

Esta menggeleng pelan dan langsung menuju ke tempat duduknya.

"Tapi Ta, Seno beneran gak papa kan?!" ucap Arlix

"Kamu tenang aja, dia gak papa." ucap Esta sambil tersenyum.

Arlix mengangguk dan kembali ke posisi semula.

___________________

Bel istirahat berbunyi. Semua murid keluar dari kelasnya. Termasuk Esta dan teman-temannya.

"Sen, mau ke kantin gak, atau mau nitip aja," ucap Fakhri.

"Gue ikut aja," jawab Seno singkat.

Mereka berjalan beriringan menuju ke kantin. Semua murid perempuan tampak melihat mereka tanpa berkedip. Karena bisa dikatakan kalau mereka pangeran kelas IPA.

"Ganteng banget ih, gue paling suka sama yang punya bibir memble itu,"

"Pangeran gue lewat tuh,"

"Ya ampun, zina mata,"

Itulah beberapa ucapan saat mereka berlalu dihadapan siswa perempuan.

Saat itu Seno berada dibelakang, dia tampak mengerang kesakitan dan memegangi dada kirinya. Teman-temannya tak menyadari nya.

Brukk

Suara itu membuat Esta dan teman-temannya menghentikan langkahnya dan langsung menoleh kebelakang. Ya Seno kini terkapar tak berdaya di lantai.

"Seno kenapa woy?!" ucap Zico panik.

"Buruan angkat bawa ke UKS," ucap Eric.

"Kambuh lagi kah?!" gerutu Esta.

"Apa Ta?!" ucap Fakhri.

"Ehm gak papa. Ayo bawa dia ke UKS." ucap Esta mengalihkan pembicaraan.

Ariel dan Eric menggotong Seno menuju ke UKS. Untung saja hari ini ada yang jaga dan dokternya juga ada.

"Bu, dia gak papa kan?!" ucap Ariel

"Kamu tenang, Ibu periksa dulu." ucap Bu Nava dokter penjaga UKS.

"Huh, semoga gak papa deh. Aku takut kalau jantungnya kumat lagi," gerutu Esta.

"Emang jantungnya kenapa Ta?!" ucap Fakhri.

Semua menatap Esta dengan heran.

"Eh, gak papa." ucap Esta gelagapan.

"Udah lah Ta. Cerita aja kita teman kan?!" ucap Zico.

"Ya siapa tahu aja kita bisa bantu," ucap Eric.

"Sebenarnya dia punya riwayat penyakit jantung. " ucap Esta.

"Kenapa gak cerita sih?! Padahal kita udah berteman dari SMP." ucap Zico tak terima.

"Bu..bukan gitu, dia cuma takut kalau kalian semua pergi ninggalin dia gara-gara dia penyakitan." ucap Esta.

"Dangkal banget sih pikirannya. Ya nggak mungkinlah, tega banget kaya gitu. Harus saat-saat begini nih yang buat kita harus saling merangkul satu sama lain." ucap Ariel.

"Co, itu kakak gue kan?!" ucap Eric.

Zico mengangguk lemah.

"Gak nyangka abang gue sebijak itu. Gue sebagai adik merasa bangga punya abang kaya lu." ucap Eric langsung memeluk Ariel.

"Ini mermaid couple lebay banget sih," ucap Zico.

"Bilang aja mau dipeluk juga." ucap Ariel.

"Dih ogah," ucap Zico.

"Ehm, adik-adik apa gak sebaiknya Seno dibawa kerumah sakit aja, dia keadaannya lemah banget." ucap Bu Nava.

"Yaudah kita bawa kerumah sakit aja, Esta ikut bareng gue ya." ucap Ariel.

"Okey, nanti Eric izinin ke guru kalau kalian nganter dia kerumah sakit." ucap Eric.

Ariel mengangguk mantap. Lalu langsung membawa Seno menuju kerumah sakit.

__________________

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid keluar dari kelasnya. Sedangkan Adreen masih menunggu ditempat ia janjian dengan Esta.

"Esta mana sih?! lama banget," gerutu Adreen.

"Kak Adreen," panggil Arlix dari belakang Adreen.

Adreen menoleh dan langsung tersenyum.

"Nunggu siapa Kak?!" ucap Arlix yang bersama dengan Zico, Eric dan Fakhri.

"Esta, dia kemana?!" ucap Adreen.

"Dia nganter Seno bareng sama Ariel tadi pas istirahat pertama." ucap Fakhri.

"Emang Seno kemana?!" ucap Adreen.

"Dia dirumah sakit. Mau ikut jenguk kesana," ucap Zico.

"Emang dia sakit apa?!" ucap Adreen penasaran.

"Nanti juga lu tahu, yuk buruan. Mereka pasti udah nunggu." ucap Eric.

Adreen mengangguk. Dan akhirnya mereka semua menuju ke rumah sakit dimana Seno dirawat.

____________________

Vote coment gaes...

Senja ● Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang