(Season 2) 6. Different

376 47 0
                                    

Ariel melangkah dengan lesu menuju kelasnya. Hari ini tak ada semangat sama sekali untuk sekolah. Karena ucapan ayahnya semalam.

"Mau jadi apa kamu?! Nilai aja pas-pasan gini. Contoh tuh adik kamu, minggu depan dia olimpiade,"

Kata-kata itu terus menggiang di benak Ariel. Seketika dia menjadi kesal dengan adik kembarnya sendiri.

"Ariel," panggil seseorang dari belakang.

Ariel menoleh dan langsunh menghela nafas pelan.

"Ngapain lu?! Mau pamer?!" ucap Ariel.

"Ih bukan gitu. Gue--" ucap Eric.

"Diam. Gue lagi gak mood ngomong sama lu," ucap Ariel lalu berjalan meninggalkan adiknya.

Ariel masuk kelas dengan wajah lesu. Dan ternyata Eric masih mengikutinya.

"Ih jauh-jauh. Gue masih sebel sama lu." ucap Ariel.

"Eh, itu mermaid couple kenapa?!" ucap Zico.

"Tahu tuh, masih pagi juga," ucap Fakhri.

"Co, duduk bareng gue yuk," ucap Ariel

"Kalian ada masalah ya?!" ucap Esta.

"Tahu tuh, si kakak masih dapet mungkin." ucap Arlix.

"Hust, dia cowok. Kalian kenapa sih?! Kembar masa perang dingin gini?!" ucap Fakhri.

"Bodo amat. Gue badmood." ucap Ariel.

Ya begitulah Ariel. Kalau moodnya sedang baik sifatnya bisa dewasa. Tapi kalau udah marah, sikapnya gak jauh beda sama Benua Antartika dingin banget.

"Kenapa sih Riel?!" ucap Zico.

"Sebel gue sama Eric. Masa dia mulu yang di banggain sama bokap. Kan gue juga mau," ucap Ariel.

"Ya ampun Ariel. Gue kira ada apa?! Astaga, ternyata dibalik sikap dewasa lu. Lu juga masih kaya anak-anak." ucap Zico sambil tertawa.

"Ya emang gue masih anak-anak. Kan baru 15 Tahun. Masih imut gue," ucap Ariel.

"Iyain deh. Btw, istirahat ini kita ke kelas IPS yuk." ucap Zico.

"Ngapain?!" ucap Ariel.

"Cari yang seger-seger." ucap Zico.

"Boleh juga," ucap Ariel sambil tersenyum.

________________

Bel sudah berbunyi. Tanda jam istirahat, semua murid keluar dari kelasnya.

"Kalian mau ikut ke kantin?!" ucap Eric menghampiri ke bangku Zico.

"Gak mood ngunyah. Yuk Co sekarang aja," ucap Ariel menarik tangan Zico.

"Eh kalian mau kemana?!" ucap Eric.

Fakhri, Arlix dan Esta langsung menghampiri Eric dan menghibur dia.

"Tenang Ric, biarin Ariel dulu. Nanti juga dia baik lagi. Yaudah yuk ke kantin." ucap Fakhri.

Eric menghela nafas kasar dan mengangguk. Lalu mereka menuju ke kantin.

Sedangkan Zico dan Ariel sudah mangkal didepan kelas IPS. Jelas saja, disana banyak cewek cantik dibandingkan dikelasnya yang rata-rata cewek makai kacamata.

"Mba, cantik banget sih?! Namanya siapa?!" ucap Zico.

Rasya lan Rena yang sedang lewat didepan mereka berdua langsung menghentikan langkahnya.

"Ih kalian anak IPA kan?!" ucap Rena.

"Ya," ucap Zico.

"Lah, Ariel ngapain lu disini?!" ucap Relyn yang tiba-tiba dibelakang Rasya dan Rena.

"Lagi cari yang seger-seger Ryn, " ucap Ariel.

"Dih elah. Kasian amat lu. Eh tumben gak bareng kembaran lu," ucap Relyn.

"Lagi gak ngamood sama Si Eric. Eh btw boleh minta Id linenya nggak?!" ucap Ariel pada Rena.

"Ehm boleh. Siniin hpnya," ucap Rena.

"Yaudah, gue pergi dulu. Goodluck kalian," ucap Relyn lalu berjalan meninggalkan mereka.

"Gercep banget lu. Btw, nama lu siapa?!" ucap Zico pada Rasya.

"Rasya Alifia Anantha, lu bisa panggil gue Rasya atau Fia. Lu siapa?!" ucap Rasya.

"Nama gue Zico Alian Pramana. Panggil Zico, sayang juga gak papa." ucap Zico.

"Ih apaan sih?!" ucap Rasya.

"Boleh minta Id line nggak?!" ucap Zico.

Rasya mengangguk. Dan langsung memberikan hpnya pada Zico.

"Yaudah, kita balik ke kelas dulu. Nanti malem bales chat gue ya," ucap Ariel.

Mereka berdua mengangguk dan kembali ke kelasnya karena bel sudah berbunyi.

___________________

Vote comment gaes.

Senja ● Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang