Tring... Tring...
Bel istirahat berbunyi, aku bergegas keluar dari kelas untuk menuju kekantin. Baru satu langkah aku berjalan tiba-tiba ada yang memanggilku.
"Adreen, kau mau kemana?!" Ucap Esta.
"Kekantin. Kau mau ikut?!" Ajakku.
Dia hanya mengangguk. Lalu menghampiriku. Dan kita berdua langsung berjalan menuju kekantin.
Ditengah perjalanan menuju kekantin. Ada seseorang yang memanggilku. Dan itu berhasil membuat langkah kami berdua terhenti.
"Adreen," anak itu menghampiri aku dan Esta.
Ya anak itu adalah Fathur, yang dulu pernah satu kelas denganku.
"Ada apa?!" Ucapku singkat.
"Dia temanmu yang kau maksud itu?!" Ucapnya.
Aku hanya memangguk. Lalu Fathur langsung mengajak Esta untuk bersalaman.
"Nicko Fathur Pradipta. Mantan ketua OSIS SMP Jati Mulya." Ucapnya
Aku memutar bola mataku dengan malas. Menurutku sikapnya sombong karena memamerkan jabatannya.
"Semesta Orion Saputra." Ucap Esta singkat.
"Dia buta kan?! Kenapa dia bisa masuk sekolah ini?! Bukankah seseorang yang mempunyai kelainan tak seharusnya sekolah disini." Gumam Fathur dalam hati.
"Akan ku jelaskan mengapa aku bisa sekolah disini. Pertama, otakku terlalu cerdas dan membuatku bisa sekolah disini. Kedua, bukankah mencari itu bisa dimana saja dan kapan saja." ucap Esta yang ikut-ikutan menyombongkan diri.
Aku hanya menepuk jidatku. Tak paham dengan keadaan ini.
"Eh, maksudmu apa ya?! Aku tak bertanya alasan kamu sekolah disini." Ucap Fathur.
"Bukankah hatimu yang bertanya. Hatimu bilang kalau aku ini buta, lalu kenapa bisa sekolah disini, dan orang yang punya keterbatasan sepertiku tak boleh sekolah disini. Benar kan?!" Ucap Esta.
Skakmatt
Fathur memaku dan kehabisan kata-kata. Sedangkan aku hanya tersenyum miring karena kelakuan Esta.
"Senang bertemu denganmu. Kita pergi dulu." Ucapku langsung menarik tangan Esta menjauh dari hadapan Fathur.
***
"Kenapa kau ikut menyombongkan diri?!" Ucapku yang kini duduk dibangku kantin.
"Dia sombong. Aku tak suka dengan sikapnya. Kau jangan dekat-dekat dengannya ya," ucapnya.
"Hm, mungkin kau baru mengenalnya. Jadi kau bisa berpendapat seperti itu. Dia sebenarnya anak yang baik. Aku sudah kenal hampir dua tahun ini." Ucapku.
"Tapi Firasatku berkata kalau dia itu bukan anak yang baik. Dia sombong. Pokoknya aku tak menyukainya." Ucap Esta sambil melipat kedua tangannya di dada bidangnya.
"Dia cemburu?!" Gumamku dalam hati sambil meliriknya.
"Kenapa?!" Ucapnya.
"Sudahlah, aku lelah debat denganmu. Aku mau kembali kekelas." Ucapku langsung meninggalkannya.
"Dia marah ya?!" Gumam Esta.
Aku menoleh dan tersenyum lalu aku kembali melanjutkan jalan menuju kekelasku.
___________________
Nicko Fathur Pradipta
Vote Coment gaes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja ● Mark Lee
Teen Fiction🍁Book 1 Senja berhasil mempertemukanku dengannya Sosok lelaki tak sempurna namun bisa melakukan apa saja Esta namanya, lelaki buta yang selalu membuatku tertegun dengan kata-katanya #2 tunanetra #513 indonesiamembaca #955 persahabatan #872 nctdrea...