Hari demi hari sudah berlalu. Ujian demi ujian juga sudah kami lalui. Dan hari ini adalah hari kebebasan bagi anak kelas 9. Semua dibebaskan, termasuk tidak berangkat karena alpa.
Aku, Retha dan Esta duduk diteras depan kelas kami. Sekarang aku sudah cukup akrab dengan Retha. Ya itupun karena Esta yang memaksaku untuk berteman dengannya.
"Kelian akan melanjutkan kemana setelah lulus nanti?!" Ucap Retha.
"Aku berencana melanjutkan ke Dalthon High School." Ucap Esta.
"Wah hebat sekali, ku dengar biayanya masuk kesana sangat mahal. Kau pasti akan masuk dengan jalur beasiswa kan?!" Ucap Retha.
"Ya, doakan aku ya," ucap Esta.
"Pasti, aku selalu mendoakan kamu," ucap Retha.
Ya jujur saja disitu aku seperti obat nyamuk. Aku merasa tak dianggap oleh mereka. Ya yang aku bisa hanya menghela nafas.
Tiba-tiba Fathur datang menghampiri kami. Seperti biasa Esta menujukkan wajah sebalnya.
"Adreen," ucapnya.
"Iya," ucapku sambil tersenyum.
"Ta, temui aku di rooftop setelah pulang sekolah. Aku ingin berbicara padamu." Ucap Fathur lalu langsung pergi dari hadapan kita.
Ada angin apa ini?! Kenapa tiba-tiba. Apa yang ia rencanakan?! Huft, sepertinya aku jangan berburuk sangka dulu.
Aku melihat Esta yang tampak melongo dengan keringat dingin. Ya bisa ku maklumi, sepertinya dia masih trauma dengan kejadian beberapa bulan yang lalu.
"Jika kau takut, tak perlu temui dia." Ucapku.
"Tidak, aku tidak takut." Ucapnya.
"Terserah kau saja," ucapku meninggalkannya dengan Retha.
"Kau mau kemana?!" Ucap Retha.
"Kekelas," ucapku.
___________________
Esta POV
Pulang sekolah aku menuju ke Rooftop menemuinya. Fathur, yang tadi mengajakku bertemu.
"Kau sudah datang?!" Ucap Fathur dari belakangku.
"Kau rasa?!" Ucapku ketus.
"Ehm, tolong jangan membenciku. Aku tak sejahat yang kau pikirkan." Ucapnya.
Aku memutar bola mataku dengan malas.
"Setelah apa yang kau lakukan, kau bilang kau tak sejahat itu. Sebenarnya yang buta itu siapa sih?!" Ucapku dengan emosi.
"Ya, aku tahu. Aku minta maaf. Ini terakhir kali untuk bertemu denganmu. Besok aku akan pulang ke kampung halamanku. Senang bersaing denganmu. Jaga Adreen untukku." Ucapnya.
"Huh, siapa kau menyuruhku begitu?!" Ucapku.
"Kakak sepupumu," ucapnya langsung berjalan meninggalkanku.
Maksudnya apa?! Tak sudi punya sepupu sepertinya.
_____________________
Vote comment gaes 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja ● Mark Lee
Teen Fiction🍁Book 1 Senja berhasil mempertemukanku dengannya Sosok lelaki tak sempurna namun bisa melakukan apa saja Esta namanya, lelaki buta yang selalu membuatku tertegun dengan kata-katanya #2 tunanetra #513 indonesiamembaca #955 persahabatan #872 nctdrea...