16. Falling You

614 75 0
                                    

Akhir-akhir ini aku disibukkan oleh tugas yang menumpuk. Ya wajar saja, karena ini semester terakhir di sekolahku. Ya aku kelas 9, dan sekarang hampir menuju ujian.

Aku berdiam diri dikamar sambil mengerjakan tugasku. Aku tenang saat mengerjakannya dikamar karena tak ada gangguan termasuk suara bising kakakku.

Clinting

Ponselku berbunyi dan itu tanda pesan masuk. Aku langsung membukanya takut ada hal penting.

Unknownnomber
Malam, Selamat belajar.

Aku menyeryitkan dahiku, aku heran siapa yang mengirim pesan ini. Fathur?! Tak mungkin karena aku sudah menyimpan nomornya. Lalu siapa?!

ReenaSh
Siapa?!

Unknownnomber
Esta.

Mataku membulat sempurna. Aku terkejut, bagaimana bisa dia memainkan itu?! Bukankah dia, ah positif thingking saja. Mungkin kakak atau adik angkatnya.

ReenaSh
Seriously?!

Unknownnomber
Yes, sure.

Lalu senyum mengambang dibibirku. Tapi aku masih bingung, darimana dia mendapat nomorku.

ReenaSh
Kau sudah belajar?!

Esta🌟
Sudah, PR fisika kau sudah?!

ReenaSh
Tentu.

Esta🌟
Besok kutunggu dihalte ya,

ReenaSh
Ada apa?!

Esta🌟
Ingin melihatmu, Aku merindukanmu.

Aku tercengang ketika melihat ketikan Esta yang terakhir. Kurasa wajahku kini memerah.

_________________

Pagi yang cerah. Aku berjalan dengan senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Ya pagi ini aku merasa senang mungkin mengingat pesan Esta yang semalam. Membuatku jadi tak bisa tidur semalaman. Ah, aku terlalu berlebihan.

Seratus meter lagi aku sampai dihalte dekat kompleks rumahku. Dan dari kejauhan aku melihat seorang cowok yang sebaya denganku duduk dibangku halte. Aku yakin jika itu Esta.

Aku mempercepat langkahku dan segera menghampirinya. Aku tak berniat mengangetkannya. Karena kutahu telinganya dan hidungnya sangat peka dengan keadaan sekitar.

"Esta," Panggilku sambil tersenyum.

Dia menoleh dan membalas senyumanku. Ya rasanya adem sekali hati ini.

"Sudah lama menunggu?!" Ucapku.

Dia menggelengkan kepalanya.

"Ohh, semalam benar kau ya mengetik dan mengirimkan pesan?!" Ucapku masih bertanya.

"Ya, walaupun awalnya aku dibantu oleh Kak Nevan Sih." Ucapnya dengan menunjukan wajah gemasnya.

"Ohh, sudah kuduga," ucapku pelan.

Tak lama bus yang kita tunggu akhirnya datang. Kita berdua langsung naik kedalam bus tersebut dan mengantar kita menuju kesekolah.

__________________

See you hari Kamis...

Senja ● Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang