18. Change

538 68 0
                                    

Kami berdua hanya diam di Rooftop tak ada yang memulai berbicara.

"Kau kenapa sih?!" Ucapku memulai pembicaraan.

"Memang aku kenapa?!" Ucapnya.

"Entahlah, aku tanya kenapa kau balik tanya?!" Ucapku sedikit emosi.

"Sudahlah, aku lelah." Ucapnya lalu beranjak dari Rooftop.

Mengapa sih dia?! Jujur aku tak suka perubahan sikapnya. Aku suka Esta yang lugu dan lucu. Tidak seperti saat ini. Dia seakan bukan Esta yang kukenal.

_________________

Esta POV.

Aku beranjak dari Rooftop dan meninggalkan Adreen disana. Aku kesal dengannya, dia tak peka padaku. Aku cemburu dengannya yang asik dengan Fathur.

Aku berjalan turun dari Rooftop sambil mendegus kesal. Baru saja keluar Rooftop aku bertemu lagi dengan sosok yang paling ku benci. Ya siapa lagi kalau bukan Fathur.

"Adreen dimana?!" Ucapnya.

Aku diam menggubrisnya. Aku terus berjalan tanpa menoleh kearahnya.

"Hei, kau tak tuli kan?!" Ucapnya sambil memegang bahuku.

aku menoleh, dan menujukan wajah kesalku.

"Aku tak tahu, aku bukan ayahnya," ucapku ketus lalu berjalan meninggalkannya.

"Dasar cacat tak tahu diri," umpat dia.

Aku tak memperdulikannya, aku terus berjalan sampai ada yang memegang tanganku.

"Retha?!" Ucapku.

"Kok tahu?! Maaf lancang memegang tanganmu. Ayo ikut denganku. Aku mau bicara sebentar denganmu," ucapnya menarik tanganku

Entah mengapa saat aku sedang bermasalah dengan Adreen Retha selalu ada untuk menghiburku, huh sudahlah tak perlu dipikirkan. Anggap saja menenang rasa cemburuku pada Adreen.

Retha menarik tanganku menuju ke taman sekolah.

"Ada apa?!" Ucapku yang kini duduk dibangku taman bersamanya.

"Ehm, sangat sulit berbicara denganmu jika saat ada Adreen." Ucapnya.

Jelas ini membuatku bingung. Apa maksudnya?!

"Maksudnya?!" Ucapku.

"Ehm, kau pasti cemburu saat Adreen bersama dengan Fathur. Ayo katakan padaku kau suka dengan Adreen kan?!" Ucapnya.

Aku menyeryitkan dahiku. Kenapa dia bisa tahu?! Apa raut wajahku terlihat seperti orang cemburu ya?! Menurut kalian bagaimana?!

"Sudahlah, jujur saja padaku. Aku bisa membaca wajah seseorang. Jadi aku bisa tahu isi pikiranmu, " ucapnya.

"Hm, entahlah. Jujur aku tak suka dengan Fathur. Bagiku dia merusak hariku saat bersama dengan Adreen. Ya walaupun ku tahu Fathur lebih dulu mengenal Adreen dari pada aku." Ucapku sambil menunduk.

"Hei kau tak perlu sedih begitu, aku bisa membantumu. Kau tak perlu sedih begitu. Percayalah padaku." Ucapnya.

Aku tersenyum. Dia seakan mengembalikan semangatku. Aku bersyukur mendapat teman sepertinya.

"Terima kasih. Jadi apa yang harus aku lakukan?!" Ucapku.

"Kau harus minta maaf pada Adreen, karena kamu telah membuatnya bingung karena perubahan sikapmu. Berterus terang saja padanya. Jangan takut kau pasti bisa." Ucapnya menyemangatiku.

"Terimakasih Retha, aku senang berteman denganmu." Ucapku.

"Aku juga." Ucapnya yang kini mungkin sedang tersenyum.

_________________

See you hari Kamis

Senja ● Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang