19. Apology

557 69 2
                                    

Aku beranjak dari taman meninggalkan Retha. Ya dia yang menyuruhku untuk meninggalkannya. Jadi aku tidak salahkan,

Aku berjalan menuju kekelasku. Sepanjang perjalanan aku mencoba mencari suara Adreen. Ya siapa tahu saja aku bisa menemukannya.

"Please, jangan dekat-dekat denganku dulu. Aku ingin sendiri." Ucap Seseorang dari kejauhan.

Dan suara itu mirip seperti Adreen. Aku mengikuti arah suara itu berasal. Dan ternyata dikelasku. Sedang ada keributan apa ini?!

"Hah, semua gara-gara kamu," seru seseorang sambil menyelahkanku.

Baru juga datang. Bahkan aku juga tak tahu ada masalah apa.

Aku bingung, ini ada apa.

"Ada apa ya?!" Ucapku.

"Kenapa kau tinggalkan Adreen di rooftop sendirian?!" Ucap Fathur.

Jujur aku muak menyebut namanya.

"Memang masalah buatmu?! Tanyaku ketus sambil menuju ketempat dudukku.

"Ya jelas itu masalah buatku. Aku tahu kau juga suka dengan Adreen. Tapi kau tak pantas bersaing denganku. Karena aku yakin aku yang akan mendapatkannya." Ucapnya sombong.

"SUDAH, KELUAR KAU DARI SINI. AKU TAK INGIN MELIHAT WAJAHMU," ucap Adreen dengan nada tinggi.

Jujur aku tak menyangka Adreen bisa semarah itu. Aku makin bingung ada masalah apa ini sebenarnya.

Ku rasa Fathur sudah keluar dari kelasku. Dia langsung pergi saat Adreen berteriak padanya.

Aku berdiri menghampiri kebangku Adreen. Adreen diam, dan tak lama dia langsung memelukku. Ini ada apa?!

"Reen.." panggilku lirih.

Dia diam tak menjawab.

"Ada apa sebenarnya?! Apa yang Fathur lakukan padamu?!" Ucapku.

Dia masih tak menjawab. Malah sekarang aku mendengar isakan tangisnya.

"Bisakah kau ceritakan ada apa ini sebenarnya?! Tolong jangan buat aku bingung!" Ucapku

Dia melepaskan pelukannya padaku. Dan ia langsung mengusap air matanya.

"Aku mencintaimu. Jangan tinggalkan aku, aku membutuhkanmu. Jangan pergi!!" Ucapnya

Jantungku berdetak lebih cepat dari pada biasanya. Pipiku memanas aku rasa sekarang wajahku memerah.

Kini aku yang memeluknya. Sebuah senyuman terukir dibibirku. Dan sekarang aku merasa senang dan bersalah. Bersalah karena aku meninggalkan Adreen di Rooftop sendirian. Dan senang karena Adreen juga menyukaiku.

"Kau tak perlu bersedih, aku takkan pernah meninggalkanmu. Maafkan aku karena tadi meninggalkanmu. Itu karena aku sedang cemburu." Bisikku telinganya.

_____________________
See you hari Senin

Senja ● Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang