(Season 2) 10. Study Group

316 36 0
                                    

Tiga hari sudah Fakhri dirawat dirumah sakit. Dan hari ini dia akan pulang. Tapi dia bingung mau pulang kemana, pulang ke rumahnya takut ayahnya datang dan pulang ke asrama Bunda Ranti dia merasa tidak enak.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu ruangannya. Seketika dia merasa panik, dan ternyata yang datang adalah teman-temannya. Akhirnya dia menghela nafas lega.

"Na, pulang kerumah gue yuk," ucap Eric.

"Nggak deh, makasih," ucap Fakhri.

"Ke asrama aja gimana?!" ucap Esta.

"Ide bagus tuh," ucap Seno.

"Hehe, gue gak enak sama kalian," ucap Fakhri.

"Jangan gitu lah Ri, kita itu teman jadi harus saling membantu. Bunda Ranti orangnya baik kok Ri," ucap Esta.

"Tapi tetep aja, gue takut ngerepotin." ucap Fakhri.

"Terus lu mau pulang kemana?!" ucap Zico.

"Nggak mungkinkan lu bakal tinggal dirumah sakit ini," ucap Arlix.

Jleb

Fakhri kehabisan kata-kata. Emang kadang saat keadaan genting ucapan Zico dan Arlix bisa membuat orang kehabisan kata-kata.

"Ehm.." ucap Fakhri bingung.

"Udahlah, ayo ikut gue aja," ucap Seno memaksa.

"Yaudah," ucap Fakhri yang akhirnya pasrah.

"Gitu kek dari tadi," ucap Ariel sambil merangkul Fakhri.

Ya Fakhri hanya bisa tersenyum kikuk. Setelah ini mereka langsung menuju ke Asrama Bunda Ranti.

_________________

Keesokan harinya Fakhri kembali berangkat kesekolah. Kini tak lagi sendirian, melainkan bersama dengan Seno.

"Hai kalian," ucap seseorang.

Mereka menghentikan langkah dan menoleh.

"Hai," ucap Fakhri sambil tersenyum.

"Siapa?!" ucap Seno.

"Eh belum kenal ya, kenalin gue Adreen. Sepupunya Arlix sekaligus temen deketnya Esta," ucap Adreen berjabat tangan dengan Seno.

"Cantik," ucap Seno lirih.

"Apa?!" ucap Adreen.

"Gak, gak papa." ucap Seno gelagapan.

"Btw, Esta kemana?!" ucap Adreen.

Mereka hanya mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu.

"Yaudah, gue ke kelas dulu ya," ucap Adreen.

Mereka mengangguk lalu Adreen langsung berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Cantik ya Sen," ucap Fakhri sambil menyenggol lengan Seno.

"Apaan sih Na?! Biasa aja," ucap Seno sambil tersipu.

Setelah itu mereka menuju ke kelas. Tak lama mereka sampai dikelas tiba-tiba bel berbunyi tanda pelajaran pertama dimulai.

"Selamat pagi anak-anak," ucap Bu Shinta.

"Pagi Bu," ucap Murid serentak.

"Untuk memperingati hari bahasa kalian akan dibentuk kelompok. Tapi ini tidak berlaku untuk satu kelas saja, melainkan kelompok akan ditentukan dan anggotanya bisa dari kelas IPS juga. Karena kelas IPA terbatas," ucap ucap Bu Shinta.

"Terus kita buat apa Bu?!" ucap Zico.

"Kalian nanti akan di suruh membuat film singkat yang berhubungan dengan sastra," ucap Bu Shinta.

"Satu kelompok berapa anggota Bu?!" ucap Eric.

"11 orang. Baik akan Ibu bacakan kelompoknya. Kelompok satu terdiri dari.
1. Eric Alfian Alfarizi
2. Ariel Aziz Alfarizi
3. Zico Alian Prananta
4. Navin Haikal Diafakhri
5. Seno Satria Ardiansyah
6. Semesta Orion Saputra
7. Arlix Rainan Alrego
8. Adreena Syahera R.
9. Kaifa Ayudya Renafa.
10. Rasya Alfia Anantha, dan
11. Relyna Aghista Prayudita." ucap Bu Shinta.

"Yaampun bareng Kak Adreen juga," ucap Arlix.

"Iya," ucap Esta.

"Sudah Ibu sebutkan kelompok nya. Nanti pulang sekolah kumpul di perpustakaan ya," ucap Bu Shinta.

"Iya Bu," ucap murid serentak.

Tak lama bel istirahat berbunyi. Dan semua murid keluar dari kelasnya.

_________________

Sesuai ucapan Bu Shinta. Akhirnya mereka pergi kesekolah setelah pulang sekolah. Semua kelompok berkumpul diperpustakaan.

"Baik, sudah kumpul semua?!" ucap Bu Shinta.

"Sudah Bu," ucap Murid serentak.

"Kalau begitu ibu akan berikan tema untuk short movie kalian. Kelompok satu Senja, kelompok dua Bintang kelompok tiga Matahari dan kelompok empat tenatang Bulan. Ibu beri waktu untuk tugas ini 1 bulan ya," ucap Bu Shinta.

"Baik Bu," ucap murid-murid

Setelah itu mereka langsung pulang kerumah kecuali kelompok satu. Mereka berkumpul di rooftop untuk mendiskusikan tugas mereka.

"Kalian berdua ikut dikelompok ini juga," ucap Zico.

Rena dan Rasya mengangguk.

"Lu kenal mereka?!" ucap Eric.

"So pasti," ucap Zico.

"Untuk kelian bisa perkenalkan diri dulu. Nanti setelah itu kita juga akan memperkenalkan diri." ucap Relyn.

"Sok formal banget sih," cibir Rasya.

Ya Rasya memang sedikit sensi dengan Relyn. Entah apa masalahnya.

"Gue Adreen. Kalau mau lebih tahu tentang gue tanyain aja sama Esta atau Arlix." ucap Adreen.

"Panggil aja Rena. Gue gak suka buang waktu. Jadi gitu aja," ucap Rena.

"Dan gue Rasya. Terserah panggil gue apa, Via juga gak papa." ucap Rasya.

"Kalian pasti udah kenal gue kan?! Gue Relyn, Princess DISH." ucap Rylin.

Adreen, Rena dan Rasya langsung memutar bola matanya dengan malas.

"Kenalin gue Ariel dan ini adik gue Eric. Kita kembar, tapi gue lebih ganteng. Ya nggak Ren?!" ucap Ariel.

"Dih, udah nyuri start aja," cibir Seno.

Rena hanya memutar bola matanya dengan malas sedangkan Eric hanya tersenyum kecut, malu dengan sikap kakak kembarnya itu.

"Gue Seno. Gue gak suka orang berisik jadi tenang ya," ucap Seno.

"Gue Fakhri, tapi gue lebih suka dipanggil Nana. Gue ngefans banget sama Dilan, sampai banyak orang bilang gue mirip Dilan." ucap Fakhri.

"Aku Esta. Teman satu SMP Adreen. Mataku emang gak bisa lihat tapi hati kalian masih bisa aku dengar." ucap Esta.

"Dan gue Arlix. Adik sepupu Kak Adreen. Kita terpaut 1 tahun. Harusnya gue masih SMP tapi gue terlalu cepet sekolah jadi kita seangkatan. Dan gue paling muda disini," ucap Arlix.

"Jadi boleh nggak kalau gue yang buat skenarionya." ucap Adreen.

"Dengan senang hati. Tapi  kenapa lu mau buat?!" ucap Eric.

"Karena temanya sama kaya pengalaman gue waktu ketemu sama orang yang buat gue tertegun dan bikin gue semangat buat hidup." ucap Adreen sambil menatap Esta lekat.

Lalu mereka semua ikut memandangi Esta.

____________________

Vote comment gaes.

Senja ● Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang