"Jadi ini udah bagus belum?!" ucap Seno.
"Hm, udah lumayan bagus sih. Tapi kayaknya filternya gak cocok deh," ucap Rena.
"Terus yang mana?!" ucap Seno.
"Coba deh yang itu," ucap Rena sambil menunjuk kearah monitor.
"Kalian ngapain sih berduaan aja?!" ucap Ariel dari belakang.
Sontak Seno dan Rena langsung menoleh.
"Eh, ini lagi edit video kita. Duduk Riel," ucap Rena.
Ariel mengangguk dan duduk didepan Rena. Sekarang mereka sedang berada di perpustakaan untuk mengedit video tugas kelompok mereka.
"Sendirian aja, yang lain kemana?!" ucap Seno.
"Dikantin." ucap Ariel.
"Lu gak ikut?!" ucap Seno.
"Awalnya gue mau wifi an disini. Eh malah ketemu kalian." ucap Ariel.
"Ohh," ucap Seno kembali fokus pada monitor.
"Sen, laptop baru ya," ucap Ariel.
"Ehm bukan. Ini punya Rena." ucap Seno.
"Ohh," ucap Ariel.
"Ini bagus gak?!" ucap Seno.
Otomatis Rena langsung mendekat pada Seno dan jelas itu membuat Ariel kesal.
"Wah bagus menurut gue. Riel ini cocok gak?!" ucap Rena sambil memutar laptopnya kearah Ariel.
"Eh iya?!" ucap Ariel.
"Ini efeknya cocok gak?!" ucap Rena.
"Cocok sih. Bagus," ucap Ariel sambil tersenyum.
Dan saat itu juga Seno langsung menatap Ariel dengan lekat.
"Kenapa?!" ucap Ariel yang sadar akan tatapan Seno.
"Gak papa." ucap Seno datar.
__________________
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan semua murid keluar dari kelasnya.
"Tugas itu dikumpulin seminggu lagi. Gimana apa udah siap?!" ucap Adreen.
"Ehm, dikit lagi sih Reen. Tinggal ngasih teksnya aja. Kalau udah jadi gue shere di grup ya," ucap Rena.
"Okey deh. Gue sama Arlix pulang duluan ya," ucap Zico.
"Hati-hati kalian," ucap Esta.
Zico dan Arlix mengangguk dan segera naik ke angkot.
"Esta," panggil seseorang.
Esta tak menoleh dan dia hanya mendegus kesal.
"Siapa?!" ucap Eric.
"Dipta," ucap Fakri.
"Dipta siapa?!" ucap Eric.
"Tokoh Nicko," ucap Fakhri.
"Beneran?!" ucap Eric.
Fakhri mengangguk. Dan Fathur mendekat kearah mereka dan langsung memeluk Esta.
"Esta kenapa sih sama dia?! Wajahnya kesel gitu," bisik Ariel pada Seno.
Esta langsung melepas pelukannya.
"Ada apa kau kesini?!" ucap Esta pada Fathur.
"Aku merindukanmu," ucap Fathur.
"Ck, tak ada alasan yang lebih berkualitas selain itu?!" ucap Esta.
"Kau masih kesal denganku?! Katanya kau bukan tipe orang pendendam, tapi kau masih saja ketus padaku. Padahal aku sudah merelakan Adreen padamu," ucap Fathur.
"Hai Fathur, aku disini," ucap Adreen.
Fathur menoleh dan langsung tersenyum pada Adreen.
"Hei, aku bahkan tak menyadari kau ada disini." ucap Fathur.
"Dipta, lu lupa ya sama gue?!" ucap Fakhri.
"Subahanallah, Nana?!" teriak Fathur.
"Dipta," ucap Fakhri sambil memutar bola matanya malas.
"Ish, lu disini juga. Kapan balik ke bandung lu?! Kangen gue?!" ucap Fathur.
"Ck, bahasanya langsung beda," cibir Seno.
Ariel dan Eric langsung menatap Seno lalu dibalas tatapan tajam oleh Seno dan mereka langsung takut.
"Taudah, gue gak tahu mau balik ke Bandung lagi gak. Miris hidup gue disini Dip, hiks," ucap Fakhri lebay sambil memeluk Fathur.
"Kelamaan main sama Zico jadi ngedrama gitu," ucap Ariel.
"Bukannya lu yang sering main sama Zico?!" ucap Seno.
Emang nih mulut savage banget.
"Hehe, kita semua juga sering main bareng. Ya kan?!" ucap Ariel kikuk.
"Kenapa Na?! Lu sekarang tinggal dimana?! Gue mau langsung mampir dirumah lu boleh?!" ucap Fathur.
"Ehm, nanti deh gue ceritain. Lu kesini naik apa?!" ucap Fakhri.
"Tadi sama supir pribadinya Esta. Sekalian aja, eh kalian bertiga gak mau kenalin diri?!" ucap Fathur.
"Ah ya sampe lupa. Gue Seno. Gue tinggal di Asrama Esta dulu. Dan sekarang Nana juga tinggal disana," ucap Seno.
"Beneran?!" ucap Fathur.
Fakhri hanya mengangguk.
"Kita berdua ini Mermaid Couple," ucap Ariel lalu Eric langsung memukul pelan tangan Ariel.
"Meimaid Couple?!" ucap Fathur.
"Ariel dan Eric. Mereka kembar, dan nama mereka mengingatkan couple di film Disney yang judulnya The Little Mermaid." ucap Fakhri menjelaskan.
"Yaudah kalau gitu kita balik duluan ya," ucap Ariel.
Mereka semua mengangguk.
"Hati-hati." ucap Esta.
Fathur dan Fakhri langsung melirik kearah Esta.
"Ada apa??" ucap Esta datar.
"Mau ikut sekalian gak?!" ucap Fakhri.
"Terserah." ucap Esta datar.
"Ih, si Rion masih badmood nih." goda Fakhri sambil merangkul Esta.
"Iya, senyum dong Ta," ucap Fathur.
"Please deh. Kalian udah kaya anak kembar yang ketemu seabad. Lebay tau gak," ucap Seno.
"Ih si Seno kenapa?! Lagi PMS ya," ucap Fathur.
"Hust, dia emang orangnya gitu. Sering ngegas terus kalau ngomong itu savage banget." bisik Fakhri pada Fathur.
Sedangkan Fathur hanya mengangguk ngerti. Setelah itu mereka semua menuju ke Asrama Bunda Ranti.
___________________
Vote comment gaes
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja ● Mark Lee
Teen Fiction🍁Book 1 Senja berhasil mempertemukanku dengannya Sosok lelaki tak sempurna namun bisa melakukan apa saja Esta namanya, lelaki buta yang selalu membuatku tertegun dengan kata-katanya #2 tunanetra #513 indonesiamembaca #955 persahabatan #872 nctdrea...