10. Surat

77 10 10
                                        

"Janji adalah penggambaran dari kesetianmu"
🍁🍁🍁Adhya Sinta🍁🍁🍁
🍁

Alhamdulillah. Pagi hari berikutnya datang. Dan Rima bersyukur ia masih diberi kesempatan oleh Allah untuk menghirup udara dingin kota London ini. Ucapan syukur berkali-kali Rima panjatkan atas apa saja yang telah Allah berikan padanya.

Saat ini Rima tengah mengecek beberapa dokumen di ruangan Agnes. Ia memakai ruangan Agnes di kantor ini. Itu karena Rima tidak punya ruangan tetap di kantor yang berada di London ini. Sebab ia tidak selalu bekerja di London. Ia memang sering ke London. Namun, kantor tetapnya ada di Jakarta.

Sementara Rima tengah sibuk memeriksa dokumen terakhir di sofa kecil yang ada di ruangan itu. Di sisi lain Agnes sibuk menatap komputer dengan tangan yang dengan piawai mengetik papan tombol.

Suara pesan masuk mengusik perhatian Rima. Ia pun mengambil ponsel diatas meja.

Abangku Ganteng :
P
Assalamualaikum Rim
Lagi sibuk nggak?

Rima :
Waalaikumsalam bang
Nggak seberapa kok bang
Ada apa bang? Kangen ya :v :v

Abangku Ganteng :
Owh, kamu di apartemen apa di kantor?

Rima :
Di kantor
Kenapa sih bang? Kepo nih aku

Beberapa saat tidak ada balasan dari Abangnya. Dimana itu membuatnya tambah penasaran.

Abangku Ganteng :
Tadi Irsyad kerumah

Rima menarik senyum membaca pesan dari Abangnya.

Rima :
Irsyad kerumah ngapain?

Abangku Ganteng :
Dia main aja. Terus nitip surat buat kamu.

Senyum Rima semakin lebar mengetahui Irsyad mengiriminya surat.

Rima :
Yahh, Rima nggak bisa baca dong

Abangku Ganteng :
Gimana kalo nanti abang fotoin suratnya biar kamu bisa baca?

Rima :
Boleh boleh

Abangku Ganteng :
Ya udah, berarti abang boleh buka ya suratnya?

Rima :
Iya Abang

Abangku Ganteng :
Bacanya jangan baper

Rima
Iya Abangkuhh

Sambil menunggu balasan dari Abangnya. Rima merasa aneh, pasalnya tak biasanya Abangnya begitu formal dan tak ada candaan di chatan mereka kali ini. Biasanya jika ia dan Abangnya chatan. Abangnya bisa gila-gilaan bak anak ABG yang banyak candaan.

Lima menit berlalu, Abangnya masih belum juga mengirimkan foto suratnya. Untungah Rima sudah selesai mengecek berkas. Jadilah sekarang ia terus menatap ponselnya menunggu balasan dari Abangnya.

"Rim, ini masih harus di edit nggak sih?" seru Agnes dari meja kerjanya. Rima pun menghampiri Agnes.
"Iya, ini nih bagian ini aja yang diedit. Patokannya dari berkas yang kemaren" jelas Rima sambil menunjuk layar komputer. Agnes pun mengangguk paham.

Tingg!!
Ponsel Rima berbunyi di atas meja. Ia pun mengambil ponselnya dan duduk kembali di sofa.

Sebuah foto dikirim abangnya tanpa embel-embel ucapan dari abangnya. Rima menunggu foto yang masih belum terbuka dan harus diunduh terlebih dahulu.

Naungan CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang