"Yakinlah di balik tirai yang menutupi ruangmu. Ada cahaya yang menunggu untuk masuk dan mengusir gelapmu"
🍁🍁🍁Adhya Sinta 🍁🍁🍁🍁
Malam ini Rima tak seberapa sibuk dengan urusan kuliah dan pekerjaan. Dan Rima pun memilih untuk menghubungi orang tuanya dengan video-call.
Di atas kasur Rima tengkurap dengan laptop di depannya. Yang menampilkan Abi dan Uminya.
"Betah ya disana? Nggak pengen pulang apa?" tanya Abinya.
"Hehe. Nanti kalo libur kuliahnya Rima ijin deh kerjanya" ujar Rima cengengesan."Kamu nggak tau ya Abangmu tuh ngeluh terus tau. Syifa ngidamnya aneh-aneh. Masa kemaren dia minta Abang kamu buat nyusulin kamu ke London terus bawa kamu kesini" ujar Umi Fatimah menceritakan tentang Syifa yang ngidam.
"Ihhh debaynya belum lahir aja udah seneng sama aunty nya. Ihhh gemes deh" ujar Rima tersenyum gemas.
"Iya Rim kasian Abangmu. Mana kamu ditelpon nggak aktif lagi. Abangmu sampe kesel nelpon Abi" ujar Abi Ibnu terkekeh.
"Lagian kemaren kamu kok nggak aktif kenapa?" tanya Umi Fatimah.
"Hehe Rima lupa ngecas hp nya terus Rima tinggal di apartemen pas Rima kuliah" ujar Rima sambil mengaruk tengguk lehernya yang tak gatal."Kebiasaan loh" ujar Uminya.
"Ya namanya lupa Mi. Iya nggak Bi?" tanya Rima meminta pembelaan pada Abinya.
"Iya dong" ujar Abinya sambil menunjukkan kedua jempolnya.
Umi Fatimah pun menyenggol suaminya.
"Abi!" geram Umi Fatimah.
Rima dan Abinya sama-sama tertawa.Uminya tersenyum bahagia namun ada kesalnya juga sih. Tapi tetaplah bahagia yang utama melihat keluarganya bahagia. Apalagi anaknya yang tak lagi tampak sedih.
"Anak sama Bapak sama aja" ujar Umi Fatimah sambil menggeleng.🍁
Siang hari di kantor semua terlihat sibuk dengan tugas masing-masing. Lain halnya dengan CEO perusahaan itu yang tengah bersantai. Bukannya malas. Tapi Ilham baru saja selesai rapat dengan dewan direksi sampai melewatkan makan siang. Akhirnya para direksi dan ia pun mengambil waktu makan siang sekarang.
Setelah makan Ilham masih punya waktu luang karena belum ada hal yang harus ia kerjakan saat ini. Ia pun bertelponan dengan Reza. Mereka tak hanya mengobrol biasa tapi mereka juga membicarakan perkembangan perusahaan.
"Ayah gua masih sering lembur nggak?" tanya Ilham yang merebahkan kepalanya di kursi.
"Emmm. Ayah lo emang nggak jauh beda sama lo. Perkerja keras. Kayaknya kalo gua bilang nggak. Pasti lo nggak percaya" ujar Reza.Ilham menghela nafas kasar. "Gua ni pusing mau bilangin ayah buat nggak keseringan lembur. Kan nggak baik buat kesehatan. Kasian gua kalo ayah lembur".
"Ya lo juga ngapa nggak gantiin ayah lo aja. Ayah lo tu udah waktunya istirahat dirumah nikmatin masa tuanya berdua sama bunda lo. Lo sama adek lo jadi anaknya gantian ngurusin mereka manjain mereka" ujar Reza."Kan gua udah bilang Za. Gua tuh belum siap gantiin posisi ayah yang paling tinggi di perusahaan. Lah gua aja baru dua tahun jadi CEO masih belum bener. Takut salah gua mimpin perusahaan gede ini" ujar Ilham.
Reza mendengus kesal. "Lo takut duluan sebelum nyoba. Sama aja lo ngaku kalah Ham. Gua baru tau lo se pesimis ini cuma gara-gara ini. Emang lo pikir lo bakal mimpin ini sendiran. Kan ada banyak bawahan lo, ada gua ada ayah lo juga yang pasti bakal bantu lo. Walaupun udah nggak aktif di perusahaan lagi nantinya. Berasa idup sendiri kalo lo takut gitu" ujar Reza.
Ilham tertegun dengan ucapan Reza. "Iya gua salah. Tapi gua udah janji sama ayah kalo abis gua balik dari London gua bakal terima jabatan itu" ucap Ilham.
"Yahh masih setahun lagi bro" ujar Reza.
"Nggak papa sih-" ucapan Ilham terpotong saat ada yang mengetuk pintu ruangannya."Assalamu'alaikum permisi pak. Saya ingin menyerah berkas ini" ujar wanita berjilbab biru dengan kemeja dan rok yang dikenakan yang tak lain adalah Rima.
"Wa'alaikumsalam. Silakan masuk" ujar Ilham meletakkan ponselnya diatas meja.
"Ini laporan yang anda minta" ujar Rima memberikan map merah kepada Ilham.
"Terimakasih. Nanti akan saya cek. Saya mau kamu minta ke Kevin laporan yang saya berikan padanya. Kemudian nanti kamu jadikan satu dengan laporan ini setelah saya periksa. Mengerti?" tanya Ilham."Baiklah kalau begitu saya permisi pak" izin Rima. Kemudian Ilham membiarkan Rima pergi.
Ilham kembali mengambil telpon yang masih terhubung dengan Reza.
"Halo?" tanya Ilham.
"Gua disini" ujar Reza datar. Ilham terkekeh. "Masih disitu lo rupanya""Itu tadi Rima?" tanya Reza yang tak sengaja mendengar perbincangan antara Ilham dan Rima.
"Iya" jawab Ilham singkat.
"Owalah. Rima nggak jadi nikah sama Irsyad" ucap Reza tiba-tiba.Ilham bingung. "Maksudnya?".
"Maksudnya ya itu" ucap Reza yang enggan mengulang ucapannya.
Ilham terdiam cukup lama. "Lo serius?" tanya Ilham tak percaya.
"Kalo gua boong. Ngapain sekarang Rima kerja dan ngelanjut kuliah di London. Mikir geh bos" ujar Reza agak kesal."Kenapa?" tanya Ilham.
"Gua nggak tau. Gua bukan cewek yang suka gibahin orang sih. Gua ngomong itu juga karena gua tau lo masih ada harapan ke dia" ucap Reza.Tanpa sadar Ilham tersenyum. "Kenapa lo baru bilang ke gua Za?".
"Lah kan lo sendiri yang nggak mau bahas tentang dia. Lo lupa ya?" tanya Reza. Tambah kesal saja Reza gara-gara Ilham."Hehe. Sorry gua lupa. Ya udah deh ngobrol nya nanti lagi. Gua mau ngejer cita-cita gua dulu" ujar Ilham.
"Cita-cita apaan?" tanya Reza yang tak paham.
"Nikah" ujar sambil tertawa langsung mematikan telfonnya.Entah mengapa. Setelah mendengar itu rasanya Ilham ingin banyak-banyak bersyukur. Ilham merasa Allah memberinya kesempatan kedua untuk mendapatkan Rima secara halal.
Bisakah Ilham melakukannya. Apa Ilham harus menunggu dulu atau Ilham langsung menanyakan pada Rima? Agar Ilham tak terjerat dalam perasaan cinta yang belum halal ini.
🍁🍁🍁
Assalamu'alaikum ☺☺
Alhamdulillah aku bisa update lagi, bisa menyapa kalian readers akuhhh 😍😍
Yang rasanya pengen aku cubitin satu satu kalian, karena masih aja bacain cerita aku yang ini 😁😁
heheheh becanda jangan kabur, tetep baca ya 😽😽😽Oke deh, jangan lupa ya ibadahnya di tingkatkan, baca Al-Qur'an jangan lupa, hari ini jum'at loh Al-Kahfi jangan lupa ya, 😎😎
Salam hangat Adhya Sinta 😍😚
Ig : @adhyasinta
Wattpad : adhyasinta
Sekalian promo 😁✌✌
![](https://img.wattpad.com/cover/172106455-288-k788434.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Naungan Cintamu
SpiritualSpritual-Romance 🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁 Ketika tiba saatnya untuk memilih. Pilihan yang sulit harus Rima ambil. Ia harus memilih yang bisa membawanya ke jalan Allah. Namun, pilihan itu ternyata salah. Kembali ia harus menelan kekecewaan. Dan membuatnya ha...