UPDATE!!
Happy Sunday semuanya!!
SEMOGA KALIAN SUKA SAMA PART INI YA!
Happy Reading
Playlist: Electricity - Silk City & Dua Lipa ft. Diplo, Mark Ronson
__________________
JANGAN LUPA VOTE DULU YA!
"Em ... Apa kau sudah tidak membenciku, Kate?" Tanya Sydney tiba-tiba yang membuat Kate hampir tersedak.
"Aku mengatakan kau teman belanja yang enak bukan berarti kebencianku hilang, Syd," jawab Kate dengan wajah datarnya yang membuat Sydney langsung bungkam dan merutuki dirinya dalam hati.
Sydney memasukkan sup ke dalam mulutnya sedikit kasar karena ia masih menyesal bertanya ke Kate tadi. Oh tentu saja macan galak itu tetap membencinya dan ia yakin itu tidak akan berubah. Mengingat watak Kate yang sangat keras, lebih baik ia tidak berharap banyak.
Sembari menyendokkan mushroom soup-nya, matanya menatap sekeliling cafe tersebut untuk mencari sesuatu yang menarik ditonton. Seperti ada lelaki tampan yang lewat untuk menggantikan Austin, atau yang lain.
Namun harapannya memang tidak pernah terkabulkan. Bukannya menemukan lelaki tampan untuk menggantikan Austin, ia malah melihat Austin yang masuk ke dalam cafe dengan kacamata hitam yang menutupi mata tajamnya.
Ia langsung menghela nafasnya kesal dan menatap ke sembarang arah. Ia tau pria itu jalan kearahnya jadi lebih baik ia pura-pura tidak tau saja. Kursi disebelahnya tiba-tiba ditarik dan Austin langsung duduk disampingnya begitu saja kemudian meletakkan lengannya di kursinya.
"Jadi, bagaimana shopping-nya hari ini, sayang?" Tanya Austin sambil menekankan kata 'sayang' lalu melepas kacamata hitamnya. Matanya melihat ke bawah meja dan terdapat banyak sekali paper bag yang berasal dari brand-brand kelas atas dengan harga selangit.
"Tugasmu sudah selesai, Kate. Ini sudah sore dan sebaiknya kau pulang, suami tololmu mencarimu," kata Austin dan dibalas pelototan dari Kate karena telah menyebut suaminya tolol. Austin tidak memedulikan pelototan Kate karena ia menyebut suami Kate tolol itu bukan tanpa alasan.
Dengan kesal Kate menggendong Pippa kemudian keluar dari cafe tanpa pamit dengan Austin terlebih dahulu. Sedangkan Austin hanya menatap adik perempuannya yang menjauh itu tenang dan datar.
Sepeninggal Kate, tidak ada yang berbicara baik Sydney maupun Austin. Itu cukup membuat Sydney merasa risih karena ini terasa awkward ditambah soup-nya sudah habis sehinga tidak ada yang dapat ia lakukan.
Sedangkan Austin, pria itu memang tidak pernah menunjukkan ekspresi apapun selain datar dan dingin. Pria itu asyik memainkan game di ponselnya seolah-olah mengabaikan Sydney yang duduk disebelahnya. Akhirnya ia pun membiarkan Austin bermain hingga puas dan sadar dengan keberadaannya.
"Sialan!" Austin langsung membanting ponselnya hingga terjatuh kemudian pria itu menoleh kearahnya. Sydney sedikit terkejut dan suara bantingan ponsel Austin tadi itu membuat beberapa pelanggan menoleh kearah mereka.
Sydney lantas memasang wajah tidak enak atas perbuatan yang dilakukan Austin tadi. "Ayo pergi," Austin mengeluarkan sejumlah uang di dompetnya kemudian menarik tangannya keluar dari cafe dengan belanjaan yang sudah dibawa di tangan satunya.
__________
KAMU SEDANG MEMBACA
The JERK Owns Her
Romance(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah) Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya. Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...
