UPDATE!!!
JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA!!
Happy Reading
Mereka hanya berciuman selama beberapa detik saja karena tak lama kemudian Austin sadar dan ia langsung bangkit berdiri. Austin mengulurkan tangannya untuk membantu Sydney.
"Kau tidak apa?" Tanya Austin cemas sembari memegang lengan Sydney. Sydney hanya menggeleng sembari tersenyum menenangkan.
"Aku baik-baik saja," jawab Sydney. Austin hendak memarahi orang yang tadi menubruknya namun ditahan oleh Sydney. Ia tidak mau terjadi pertengkaran disini.
"Sudahlah, Austin. Lagipula mereka juga tidak sengaja," kata Sydney sembari menenangkan Austin. Austin hanya menganggukkan kepalanya pasrah.
Playlist: How Does A Moment Last Forever - Celine Dion
_____________________Sydney mengemas seluruh barangnya ke dalam koper kemudian menutupnya rapat. Ia berjalan menuju ke walk-in-closet untuk memastikan tidak ada yang tertinggal. Hari ini ia dan Austin akan kembali ke LA dan kembali ke kehidupan nyata. Well... back to reality.
"Austin, apakah kau sudah selesai?" Tanya Sydney menghampiri Austin yang tengah menutup kopernya.
"Sudah. Kau telah memastikan tidak ada yang tertinggal?" Tanya Austin kembali dan diangguki oleh Sydney.
Terdengar suara ketukan dari pintu villa mereka. Sydney pun berjalan membukanya dan muncullah hostess pria yang bekerja di resort ini dengan pakaian khas Bali-nya. Hostess tersebut tersenyum sopan dan dibalas oleh Sydney. Tak lama kemudian Austin muncul disebelahnya.
"Semuanya sudah siap, Mr. and Mrs. Maxwell," kata hostess tersebut kemudian membungkuk sopan.
"Ya, terima kasih," Austin dan Sydney langsung keluar dari villa mereka sementara koper mereka diurus oleh sang hostess.
Austin dan Sydney berjalan menuju ke lobby dan langsung masuk ke dalam mobil yang telah terparkir disana. Mobil tersebut langsung bergerak meninggalkan resort mereka. Sydney menatap resort yang telah menjadi tempat tinggal mereka selama seminggu ini tidak rela.
Ia menopang dagunya dengan satu tangan yang bertumpu kepada sandaran tangan. Sydney menghela nafasnya pelan. Tiba-tiba tangan kirinya yang tidak melakukan apa-apa itu digenggam oleh Sydney.
Lantas Sydney langsung menarik dagunya kemudian menatap ke satu tangannya yang digenggam oleh Austin. Tatapannya kemudian naik dan melihat wajah Austin yang terlihat serius memandangi ponselnya. Seulas senyum terbit di bibir Sydney. Ia memalingkan wajahnya dan kembali melihat keluar melalui jendela mobil.
Mobil yang mereka memasuki daerah yang cukup sepi dan sepanjang perjalanan hanya ada pepohonan dan jurang. Jalannya bergeronjal dan juga berlika-liku. Sydney langsung sadar kalau ini bukan jalanan menuju ke bandara.
"Ini bukan jalanan yang menuju ke bandara, Austin," kata Sydney sembari menatap Austin yang tidak menatapnya sama sekali. Melainkan ponsel pria itu.
"Memang. Sebelum kembali, aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu," jawab Austin ringan. Sydney tidak membalas lagi namun dalam hati ia bertanya-tanya kejutan apa lagi yang akan diberikan oleh Austin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The JERK Owns Her
Romance(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah) Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya. Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...