The JERK Owns Her

The JERK Owns Her | Part 41

UPDATE!!!

Mohon maaf baru update sekarang😅😅 keasikan nonton drama wkwkwk

Semoga kalian suka sama part ini ya!!

Happy Reading

"Hey! Hey! Apa yang kau pikirkan?" Tanya Austin sembari meraih dagu Sydney dan membuat Sydney tersadar.

Sydney menggelengkan kepalanya kemudian tersenyum untuk menenangkan Austin berusaha menyembunyikan kegusarannya. Ia dapat melihat Austin yang menatapnya cemas. "Tidak ada, Austin," jawab Sydney lembut.

"Mungkin sudah saatnya untuk kembali ke villa," kata Austin kemudian melepaskan pelukan mereka. Sydney hanya menurut dan tangannya digandeng Austin menuju ke golf cart dan kembali ke villa mereka.

Playlist: Happier - Marshmello ft. Bastille
______________________

Sydney mengerjap-ngerjapkan matanya diikuti dengan kesadarannya yang mulai terkumpul. Wajahnya langsung mendongak menatap Austin yang masih terlelap itu. Deru nafasnya yang teratur menerpa puncak kepalanya.

Sydney sempat terpaku beberapa detik melihat wajah tampan Austin yang sedang terlelap itu. Terlihat tenang dan damai. Mata Sydney mulai menyusuri wajah tampan suaminya dari alis yang tebal, matanya yang terpejam beserta bulu matanya yang lentik, hidung mancung, bibir tipis namun selalu berhasil membuat pikirannya blank, dan terakhir rahang yang tegas.

Ia tidak pernah bosan memandangi wajah Austin.

Sydney kembali memejamkan matanya dan pura-pura tertidur ketika Austin membuka matanya. Ia mengatur nafasnya seteratur mungkin agar Austin tidak menyadari kalau sebenarnya ia sudah bangun.

Austin tersenyum tipis melihat Sydney yang masih terlelap dalam pelukannya. Tiba-tiba ia merasakan tangan kirinya yang kebas karena digunakan sebagai bantal oleh Sydney. Dengan perlahan ia memindahkan tangannya lalu menggerak-gerakkannya agar lemas.

Austin mengamati Sydney dan tiba-tiba menyadari kalau Sydney tengah menahan kepalanya seperti patung agar tidak menyentuh ranjang. Ia menggelengkan kepalanya kemudian berjongkok di samping ranjang.

"Sudahlah, jangan berpura-pura tertidur. Aktingmu sangat buruk," Tubuh Sydney langsung terasa lemas dan lehernya kini terasa kaku akibat menahan kepalanya agar tidak merasakan seprai ranjangnya. Sydney membuka matanya kemudian mendapati Austin yang berada di hadapannya. Ia pun langsung salah tingkah.

Sydney menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu kemudian duduk di ranjang. Ia menarik selimut untuk membungkus tubuhnya yang tidak mengenakan pakaian itu. Jantungnya berdebar tidak keruan ketika Austin merangkak naik kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Sydney.

Seakan tahu apa yang akan dilakukan Austin, dengan cepat Sydney mendorong tubuh Austin kemudian ia menutup bibirnya. Austin langsung menatapnya tidak terima dan hendak protes, namun Sydney telah menjawabnya terlebih dahulu.

"Nanti saja! Aku belum sikat gigi," kata Sydney dengan suara yang terpendam karena bibirnya ia bekap oleh tangannya.

Austin hanya melongo menatap Sydney kemudian menghendikkan kedua bahunya tak acuh. Ia kembali mendekatkan wajahnya kemudian tangannya terulur untuk menjauhkan tangan Sydney yang membekap mulut gadis itu.