SORRY BARU UPDATE!!!
I'm so sorry guys🙏🙏 Aku bener-bener sibuk belakangan ini
Tugas sekolah membludak😥 dan tiap pulang sekolah aku pasti teparrr
JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA!!
GET READY FOR THE LAST PART!!
Happy Reading
"Tunggu, aku ingat sesuatu. Seharusnya aku masih kesal denganmu, kau tidak menjemputku hari ini," kata Sydney tiba-tiba.
"Ah, itu..." Austin menggantung ucapannya.
"Aku tidak bisa hadir karena ada rapat tadi," Austin berbohong. Sebenarnya ia menyiapkan ini dan sengaja tidak menjemput Sydney.
"Tetapi aku akan menggantinya dengan sesuatu. Sesuatu yang tidak akan kau lupakan di sisa hidupmu," kata Austin--membuat Sydney menatap Austin penuh tanda tanya.
Playlist: I Love You 3000 - Stephanie Poetri
____________________"Apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Sydney ketika Austin mengeluarkan sebuah kain berwarna hitam kemudian menutupi mata Sydney.
Austin merengkuh pinggang Sydney. Sementara tangan satunya bertautan dengan jemari Sydney. Ia menuntun Sydney masuk ke sebuah ruangan yang tak jauh dari tempat mereka makan tadi.
Sydney menggenggam tangan Austin kuat. Samar-samar ia dapat mendengar suara pintu terbuka. Ia menghentikan langkahnya. Rengkuhan Austin serta tautan tangan mereka juga terlepas, membuatnya takut. Seketika itu juga pikirannya bercabang kemana-mana.
"Tenanglah," bisik Austin di telinganya.
Ia dapat merasakan Austin yang melepaskan ikatan kain di kepalanya, namun masih ditahan. "Are you ready?" Tanya Austin kemudian melepaskan kain yang menutupi mata Sydney.
Sydney langsung melongo. Ia benar-benar speechless sekarang.
Dihadapannya saat ini, terdapat banyak sekali fotonya bersama Austin. Mulai dari mereka kecil hingga sekarang. Semua foto itu bergelantungan dibarengi dengan lampu LED.
Terdapat juga beberapa foto yang bertaburan di lantai bersama dengan mawar merah. Tangannya terulur menyentuh foto-foto tersebut dan mengamatinya satu persatu. Membuat pikirannya melayang ke pertemuan pertama mereka.
"Kau suka?" Tanya Austin dibelakangnya.
Dengan cepat Sydney memutar tubuhnya dan memeluk Austin erat. "Aku sangat menyukainya! Aku tak menyangka kau bisa membuat kejutan sebagus ini!" Sydney refleks mencium pipi Austin erat.
Austin menunjuk bibirnya, mengkode Sydney. Sydney yang tersadar akan perlakuannya barusan langsung melepaskan pelukannya dan menundukkan kepalanya. Wajahnya memerah layaknya tomat.
"Maaf aku kelepasan," gumamnya malu--tak berani menatap Austin.
"Kemarilah," Austin menarik tangan Sydney, mengajaknya berjalan mengelilingi ruangan yang sudah ia dekor penuh dengan foto-fotonya bersama Sydney.
Keduanya saling bernostalgia, memutar kembali kenangan masa lalu mereka. Tatapan Sydney menyusuri ruangan yang penuh dengan foto mereka itu tanpa melewatkan satupun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The JERK Owns Her
Romansa(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah) Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya. Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...