The JERK Owns Her

The JERK Owns Her | Part 21

UPDATE!!

SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN PART INI🙏🙏

Btw, thank you yang udah jawab pertanyaan aku di part sebelumnya😊

Happy Reading

Playlist: Fast Car - Jonas Blue ft. Dakota
_________________

JANGAN LUPA VOTE DULU YAH!!

Sydney berjalan dengan langkah pelan menuju ke ruang tamu kemudian ia langsung duduk disamping Austin dan berhadapan langsung dengan Kate yang membuatnya langsung mengumpat dalam hati.

Shit! Apakah ia harus dihadapkan oleh macan betina ini?! Ditambah sekarang ia tidak memiliki muka untuk menatap adik Austin itu karena sekarang ia mengenakan kemeja kebesaran Austin.

Ia tidak bisa mengenakan dress semalam karena sudah ia buang di keranjang kotor. Ia berpikir kalau Austin telah menyediakan pakaian untuknya. Nyatanya tidak! Pria itu tidak menyediakan sehelai pakaian sama sekali.

"Untuk apa kau menggunakan kemeja kakakku?" Tanya Kate ketus setelah hening beberapa saat dan adik Austin yang tadinya memalingkan wajah itu kini menatap kearahnya tajam.

Sydney hanya bisa tergagap karena ia tidak tidak dapat mengeluarkan jawaban yang ada di pikirannya karena itu sama saja dengan mempermalukan dirinya. Jadi ia sedang berusaha mencari jawaban lain dan berharap Austin membantunya.

"Mana pakaian yang aku titip kepadamu tadi?" Austin langsung bertanya kepada adiknya sebelum ia menjawab. Ia yang tadinya hendak menghembuskan nafasnya lega itu tidak jadi karena pertanyaan Austin yang ditujukan kepada Kate. Apa pria ini tidak salah? Dia tau kan kalau Kate sangat amat membencinya.

"Aku belum beli," jawab Kate dengan wajah cueknya. Ia dapat melihat Austin yang memasang wajah tidak percayanya.

"Kau--Mengapa kau tidak menuruti permintaanku, hah?!" Tanya Austin dengan nada yang hendak marah namun ditahan olehnya.

"Tentu saja aku akan menuruti permintaanmu, Austin. Aku sudah berencana untuk membelinya nanti. Lagipula ini masih pukul berapa? Butik-butik dan toko-toko masih tutup," jawab Kate kesal.

"Kau--" Austin tidak tau harus berkata apa. Ia melihat jam yang tertempel di dinding dan memang, ini masih pagi dan tidak ada satu toko atau butik yang buka di pukul segini.

"Kalau begitu ajak Sydney belanja sekalian karena dia membutuhkan pakaian baru," kata Austin yang membuat Kate dan Sydney langsung menatap kearahnya tidak percaya dan melongo.

Apakah ia tidak salah dengar? Belanja dengan Kate? Da hell! Yang ada dirinya dicincang! Lebih baik Sydney mengenakan kemeja Austin daripada membeli pakaian baru bersama Kate. Ia melihat Kate yang hendak menentang permintaan Austin namun pria itu telah memotongnya terlebih dahulu.

"Aku tidak mau menerima alasan bentuk apapun dari mulut kalian berdua. Berdamailah, Kate ... Sebentar lagi dia akan menjadi kakak iparmu," Austin menepuk bahu Sydney kemudian melanjutkan perkataannya, "Ajak Pippa kalau mau. Kalau tidak, biarkan dia tinggal bersamaku."

Gadis kecil yang sedari tadi memainkan boneka barbie-nya diatas karpet berbulu itu langsung menatap kearah Austin dan Kate secara bergantian. Mata bulatnya yang benar-benar polos itu membuat Austin memasang senyumnya tipis.