UPDATE!!!
JANGAN LUPA VOTE DULU YA SEBELUM MEMBACA!!
Semoga kalian suka dgn part ini😙
Happy Reading
Austin dengan balutan tuxedo hitamnya yang sangat khas itu benar-benar tampan dan berbeda dari biasanya. Begitu juga dengan gaun pernikahan Sydney yang simpel namun tak meninggalkan kesan mewah dan elegannya.
"Oh My God! Kalian benar-benar serasi! Kalian harus melakukan photoshoot untuk ini dan masuk ke majalah bulanan kita! Aku yakin sebentar lagi majalah kita akan menjadi best seller!" Tiba-tiba seseorang bersuara yang membuat Austin dan Sydney memutuskan kontak mata mereka dan menatap kearah orang yang baru saja berkata itu shock. Lebih tepatnya, Sydney yang shock berat.Oh, c'mon! Really?!
***
Playlist: It Must Have Been Love - Roxette
____________________Oh, c'mon! Really?!
Rasanya Sydney ingin sekali mencakar wajah perempuan yang entah dia bekerja sebagai apa disini. Oh, ayolah! Ia sedang berada di fase dimana hubungannya dengan Austin tidak baik dan perempuan ini malah...
Lupakan, lagipula ia tidak dapat melakukan apa-apa karena Austin menyetujui permintaan perempuan itu. Karena kalau dilihat dari luar, hubungan mereka terlihat baik-baik saja. Walaupun sebenarnya tidak.
Sydney dan Austin pun berjalan menuju ke studio untuk melakukan photoshoot. Sydney mengangkat gaunnya yang cukup berat dan sangat panjang dibantu dengan pramuniaga yang membatunya mengenakan gaun ini tadi.
Wajahnya dipoles makeup oleh sang makeup artist dengan sangat lincah dan juga rambutnya yang updo. Ia mengenakan headpiece yang terbuat dari emas putih dengan taburan berlian sehingga menghasilkan kelap-kelip di headpiece-nya.
Sedangkan Austin, rambut pria itu diberi hair gel oleh sang hairstylist agar rapi dan mengkilap. Setelah selesai, mereka langsung dibawa ke tempat pemotretan dan mengikuti arahan dari sang fotografer.
"Apakah kau baik-baik saja?" Tanya Austin ketika mereka hendak mengatur posisi mereka sesuai arahan fotografer.
"I'm fine," jawab Sydney dingin dan langsung berpose sesuai perintah sang fotografer.
Austin dan Sydney menuruti pose-pose yang diperintahkan oleh sang fotografer. Cukup lama mereka melakukan pemotretan dan kini mereka berada di dalam mobil untuk kembali ke cottage.
Tidak ingin menatap kearah Austin, ia pun menatap kearah jendela mobil. Namun ia masih dapat melihat bayangan Austin yang duduk disebelahnya. Sydney yang awalnya berniat menatap jalanan itu beralih menatap bayangan Austin yang sibuk memainkan ponselnya.
Dadanya kembali terasa sesak melihat Austin yang sampai detik ini belum mengakui kesalahannya padahal ia sudah mendiamkannya hampir tiga hari. Memang Austin dasar pria yang tidak peka dan selalu bergonta-ganti wanita layaknya tisu.
Argh! Sydney benar-benar menyesal memilih Austin sebagai pendamping hidupnya-walaupun sementara dan hanya untuk kepentingan masing-masing, namun kini menjadi sesuatu yang cukup menyakitkan ketika mengingat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The JERK Owns Her
Romance(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah) Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya. Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...