FINALLY UPDATE!!
HEHEHE... PADA KENGAN YA HAHAHA
JANGAN VOTE DULU YA SEBELUM MEMBACA!!
Smoga kalian suka sama part ini😊
Happy Reading
Tangan Austin turun mengelus perut rata Sydney kemudian meremas bokong Sydney--membuatnya terkesiap. Austin tersenyum nakal kemudian tangannya menyentuh milik Sydney. "Kau sudah siap, sayang," Dengan cepat Austin bersiap-siap untuk menyatukan tubuh mereka.
"Austin! B-Bagaimana kalau sebelah mendengar kita?" Tanya Sydney--yang sialnya malah terdengar seperti desahan itu malah membuat gairah Austin semakin tinggi.
"Kalau begitu jangan berteriak," jawab Austin dan langsung menyatukan tubuh mereka.
Playlist: Save The Best for Last - Vanessa Williams
______________________Sydney tak kuasa menahan rasa lelah dan juga kantuk setelah diserang oleh Austin bertubi-tubi. Nafasnya masih terengah dan tubuhnya terasa lemas.
Ia dapat merasakan deru nafas Austin yang tidak teratur di beruk lehernya. Pria itu baru saja mendapatkan pelepasan terakhirnya beberapa menit yang lalu.
Ia dapat merasakan Austin yang menjauh dari tubuhnya kemudian menggendongnya--membawanya menuju ke kamar mereka.
"Sssttt... Tidurlah, kau pasti lelah," bisik Austin lembut dan penuh kasih sayang kemudian mengecup puncak kepalanya beberapa detik.
Sydney menuruti perkataan Austin kemudian memejamkan matanya. Austin menyelimuti Sydney dan dirinya kemudian memeluk Sydney erat. Sydney menenggelamkan kepalanya di dada Austin--mencari kenyamanan disana.
Aroma musk khas Austin masuk ke indra penciumannya membuat Sydney merasa nyaman dan tenang. Benar-benar terasa seperti mimpi, tertidur dalam dekapan suami yang ia cintai... membuatnya tak ingin terjaga.
_______________Terdapat sebuah rumah sederhana dengan desain kayu-kayu. Didalamnya terdapat sepasang suami istri yang saling mencintai dikaruniai seorang putri yang sangat cantik dan juga menggemaskan. Langit yang berwarna biru dan disertai kicauan merdu dari burung-burung menandakan mereka keluarga yang bahagia.
Namun semua itu tak berlangsung lama ketika langit berubah menjadi gelap dan awan yang tak seputih tadi. Suasana rumah tersebut menjadi suram--tidak ada tawa dan kasih sayang seperti tadi.
Suara pekikan beserta pecahan barang terdengar begitu jelas. Suara jeritan tangis juga terdengar--sama seperti awan-awan disekelilingnya yang ikut meneteskan bulir-bulir air.
Seorang pria paruh baya keluar dari rumahnya sembari membawa koper besar--meninggalkan istri dan putri tercintanya dengan berat hati. Ia tahu, tidak seharusnya ia melakukan ini.
Sydney langsung terbangun dari tidurnya. Matanya terbuka lebar dan nafasnya terengah-engah. Mimpinya terasa begitu nyata.
"Austin!" pekik Sydney terkejut--Austin tengah membelai wajahnya.
"Ssstttt... Tenanglah," bisik Austin. Sydney langsung memeluk Austin sangat erat.
Ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang Austin dan menghidup aroma tubuh Austin dalam-dalam. Austin membalas pelukan Sydney sembari mengelus punggung Sydney pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The JERK Owns Her
Romantizm(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah) Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya. Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...