(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah)
Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya.
Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...
Aku kayak orang yang tiba-tiba lupa caranya ngetik beberapa hari ini😧 padahal lanjutannya udah kebayang gituu
JANGAN LUPA VOTE DUKU YA SEBELUM MEMBACA!!
Boleh di skip kalo ada tanda stop😊 *buatygtaudiri wkkw
Anyway, Thank you buat 106k readers-nyaaa!! I love you so much!! Gak nyangka udah segini😍😍
Sebaiknya baca pelan-pelan karena part ini pendek(?)
Happy Reading
Ciuman Austin perlahan turun ke lehernya dan meninggalkan banyak kissmark disana. Sydney menahan nafasnya menikmati bibir Austin yang menyentuh kulitnya. Tanpa sadar ia membusungkan dadanya yang membuat Austin semakin tergoda.
Sydney benar-benar menikmati setiap sentuhan yang Austin berikan untuknya. Hal ini membuat Sydney jatuh semakin dalam dan dalam. Ia tidak akan memberitahu tentang perasaannya kepada Austin.
Biarlah mengalir seperti air dan waktu yang menjawab semuanya. Ia tidak tahu bagaimana takdir akan mempermainkannya. Tetapi untuk sekarang, ia akan menikmati setiap jam bahkan setiap detik waktunya bersama Austin karena ia tidak tahu hari itu akan tiba.
Playlist : To Love You More - Celine Dion ___________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Austin kembali memagut bibirnya dengan rakus dan tidak membiarkannya mengambil nafas sedetikpun. Pria itu mencecap, menghisap, dan melumat bibir ranumnya dengan satu tangan menopang tubuhnya agar tidak menindih tubuh Sydney. Sementara tangan satunya mulai berkeliaran menjelajahi tubuhnya yang masih terbalut gaun pengantinnya.
Sydney hanya diam membiarkan Austin menguasai tubuhnya. Ia benar-benar tidak tahu bagaimana cara menyikapi ini ditambah pikirannya yang sudah blank. Satu desahan pun lolos dari bibir Sydney ketika ciuman Austin turun ke rahangnya.
Tanpa sadar ia menggigit bibir bawahnya ketika Austin kembali meninggalkan tanda kepemilikannya di lehernya. Pria itu menghisap lehernya bagaikan vampir yang sedang menghisap darah mangsanya.
Krekk!!
Suara robekan terdengar yang membuat Sydney langsung menatap kearah gaunnya yang kini telah robek bagian atasnya. Kini tubuh bagian atasnya sudah terpampang dengan jelas dan ia dapat melihat tatapan Austin yang benar-benar menggelap dan berkabut karena gairah. Sontak ia memalingkan wajahnya karena malu.
