UPDATE!!!
Sesuai janjiku kan?? Hehe
JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA!!
Happy Reading
Playlist: Without Me - Halsey
________________"Terserah," jawab Sydney akhirnya setelah speechless beberapa detik. Ia langsung memasang earphone di telinganya kemudian berlari meninggalkan Austin. Ia sudah malas menanggapi pria miring itu.
"Hey! Tunggu!" Pekik Austin ketika ia melihat Sydney yang sudah berlari meninggalkannya terlebih dahulu. Dengan cepat ia pun ikut berlari mengejar Sydney dan berharap gadis itu akan memelankan larinya.
Sydney sedikit menambah kecepatan larinya ketika ia mendengar pekikan dari Austin. Tetapi ia pura-pura tidak mendengar dan tetap meneruskan larinya. Ia memiliki kemampuan lari yang cepat karena kakinya yang panjang.
Austin melihat Sydney yang sepertinya tidak mendengar pekikannya. Ia memutuskan untuk menambah kecepatan larinya dan menyusul Sydney. Tak membutuhkan waktu lama untuk menyusul Sydney karena kakinya yang panjang ditambah langkahnya yang besar.
Kini Austin berajarak satu meter dibelakang Sydney dan ia semakin menambah kecepatannya untuk meninggalkan Austin. Ia tidak akan membuat Austin berhasil menyusulnya. Anggaplah mereka seperti lomba lari.
Sydney memutar kepalanya dan melihat Austin yang ternyata sudah tertinggal cukup jauh. Seringai tipis terbit di bibir merah muda Sydney. Ia kembali menghadap ke depan dan melanjutkan larinya.
"Syd! Awas!" Teriak Austin lagi dan kali ini Sydney tidak mendengarnya. Sial! Austin menambah kecepatan larinya dan segera menyusul Sydney karena gadis itu tidak mendengar.
Sydney berlari santai sambil memasang senyum kemenangannya karena ia jauh di depan. Tatapan matanya terus menatap ke depan dan tidak melihat bahwa ada bebatuan yang tergeletak begitu saja.
Bruk!
"Aw!!" Sydney tersungkur dan bokongnya menyentuh tanah terlebih dahulu. Lututnya lecet dan mengeluarkan darah.
Austin langsung menghampiri Sydney dan jongkok untuk membantu Sydney berdiri. Ia sesekali meringis ketika Austin membantunya berdiri dan hendak terjatuh lagi kalau saja Austin tidak menopang tubuhnya.
Austin membantunya untuk duduk di kursi taman dan pria itu mengangkat kakinya kemudian melihat lututnya yang lecet. Ia langsung mengeluarkan sapu tangannya kemudian menuangkan air dari botol minum yang pria itu bawa kemudian pria itu membersihkan darah beserta kotoran di lututnya.
Sydney hanya terdiam sambil meringis sesekali dan menatap Austin yang begitu teliti membersihkan lukanya. Tatapannya menyusuri wajah tampan pria itu yang begitu serius.
Tiba-tiba jantungnya berdebar-debar tidak beraturan menatap wajah pria itu yang benar-benar bak Dewa Yunani. Ia menyadari wajah polos dan lugu Austin telah berubah menjadi wajah yang tegas dan cool.
Semua pikirannya buyar ketika Austin menekan lukanya dan ia memekik kesakitan cukup keras. "Jangan terlalu kasar, Austin!" Pekik Sydney sambil memukul lengan pria itu yang dipenuhi otot.

KAMU SEDANG MEMBACA
The JERK Owns Her
Romance(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah) Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya. Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...