AKU REPUBLISH PART 18 DENGAN ISI YG BERBEDA DARI YANG LAMA!
Aku merasa yang lama kurang greget dan so flattt😑😑Happy Reading!
Playlist: Crazy Little Thing Called Love - Queen
_________________JANGAN LUPA VOTE DULU YA SEBELUM MEMBACA!
Suara ketukan heels yang terdengar seirama itu membuat semua orang yang berada di showroom itu langsung menoleh ke asal suara. Sydney yang diperhatikan oleh orang-orang itu hanya memasang wajah tidak peduli. Walaupun di dalam hatinya... ia peduli. Sangat-sangat peduli.
Bagaimana tidak? Kemarin ia bersumpah tidak berpenampilan mahal dan hari ini ia malah mengkhianati sumpahnya. Dan parahnya, ini akan berjalan entah berapa bulan atau berapa tahun ke depan. Ia tidak siap menghadapi Nadine dan lontaran pertanyaannya yang pasti bertubi-tubi itu.
Ia semakin mempercepat langkahnya dan langsung duduk di meja kerjanya dan membuka laptopnya. Karena tidak tau apa yang harus ia kerjakan hari ini, Sydney akhirnya hanya mengetik asal. Yang penting tangannya terlihat sibuk. Itu saja.
"Hey! Jangan mengetik asal-asalan!" Sydney tersentak ketika Nadine menepuk bahunya. Ia langsung memutar tubuhnya sambil menyiapkan mental untuk menerima berbagai macam pertanyaan dari Nadine.
"Nad! Aku bisa menjelaskan semuanya!" Kata Sydney cepat sebelum Nadine berbicara. Bukannya menjawab, Nadine malah menatapnya aneh sekaligus bingung.
"Apa yang ingin kau jelaskan?" Tanyanya kemudian menyusuri penampilan Sydney dari atas hingga bawah.
"Oh, I see. Gurl, kau mengkhianati sumpahmu ternyata," kata Nadine dengan satu alis terangkat kemudian langsung duduk di kursi sebelah Sydney.
"Sekarang jelaskan," kata Nadine dengan tatapan yang menuntut. Shit! Sydney menggaruk lehernya yang tidak gatal itu karena bingung menjelaskan apa karena ia tidak mau mengatakan yang sejujurnya.
"A-A-Aku---Aku membuang semua bajuku," kata Sydney akhirnya setelah beberapa detik. Ia tau jawabannya aneh sekaligus konyol dan tidak masuk akal.
"Dibuang?" Nadine semain menatapnya aneh dan tidak dapat menutupi raut bingungnya.
"Ya, bajuku dibuang oleh teman yang tinggal di apartment bersamaku," jawabnya berusaha mencari alasan yang tepat dan tidak mencurigakan. Walaupun ia tau itu bukan alasan yang tepat, karena ia bukan tipe orang yang pandai berbohong.
"Teman? Bukankah kau tinggal sendiri, Syd?" Tanya Nadine bingung. Double shit! Ia lupa kalau ia pernah berkata kepada Nadine kalau ia tinggal sendirian.
"Em-Em, temanku dari New York baru saja pindah kesini untuk mencari pekerjaan baru. Karena belum memiliki penghasilan, ia meminta tinggal bersamaku untuk sementara," jawab Sydney kemudian bernafas lega karena ia berhasil merangkai kalimat yang bisa membuat Nadine percaya.
"Okay, wow. Kalau begitu aku ingin berkenalan dengannya. Kapan aku bisa berkenalan dengan temanmu itu?" Tanya Nadine yang membuat Sydney harus mengumpat dalam hati.
Triple shit! Kapan ini akan selesai?
"Ini bukan jam untuk berbicara, ladies. Ini masih jam kerja," Suara bariton itu lantas membuat Sydney dan Nadine tersentak. Dengan cepat Nadine kembali ke meja kerjanya sedangkan Sydney pura-pura bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The JERK Owns Her
Romance(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah) Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya. Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...