(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah)
Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya.
Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...
Sebelum kalian baca lanjutannya, aku mau kasih tau kalo ada part yang😶😶 jadi kalo kalian nemu tanda stop, boleh di skip buat yang tau diri😁😁 dan boleh diterabas buat kalian yang gatau diri🙃🙃
Happy Reading
Sydney memejamkan matanya sembari menikmati sentuhan Austin yang mampu membakar seluruh tubuhnya itu. Tanpa sadar ia menahan nafasnya dan kesusahan menelan saliva-nya.
Tatapannya terbuka ketika tangan Austin sudah tidak mengelus wajahnya lagi. Tatapan kecewa jelas-jelas terpatri di matanya. Ia menatap manik mata Austin dalam, begitu juga dengan Austin.
"I want you, Syd," perkataan Austin sukses membuat tubuh Sydney mematung dan seketika itu juga otaknya menjadi blank.Sydney memejamkan matanya sembari menikmati sentuhan Austin yang mampu membakar seluruh tubuhnya itu. Tanpa sadar ia menahan nafasnya dan kesusahan menelan saliva-nya.
Playlist: Hungry Eyes - Eric Carmen _____________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pandangan Sydney dan Austin saling bertautan. Mereka menatap manik mata mereka sedalam-dalamnya. Jantung Sydney berdebar tidak keruan hingga rasanya ingin lepas dari tempatnya. Tatapan Austin yang benar-benar menghanyutkan itu sukses membuatnya blank, tidak tahu harus melakukan apa.
Entah siapa yang memulai, namun kini bibir mereka saling bertautan. Sydney tidak menolaknya, ia menerima permitaan Austin itu dengan ikhlas. Meskipun ia tidak ikhlas, ia juga tidak akan menyesalinya.
Mungkin suatu hari ia akan menyesalinya, namun biarlah. Biarkan ia menikmatinya saat ini karena ia tidak tahu kapan akan mendapatkan perlakuan seperti ini lagi. Austin terus mencumbunya hingga kehabisan nafas.
Pria itu tidak membiarkannya untuk mengisi paru-parunya kembali dengan oksigen dan terus menyentuhnya. Sentuhan Austin yang begitu lembut itu sukses membuat seluruh tubuh Sydney terbakar.
Austin memang benar-benar gila. Ia menatap mata Austin yang berkabut dan gelap itu. Geez... pria ini seperti singa kelaparan. Pria itu kembali mencium bibirnya kemudian turun ke lehernya, hingga ke dadanya.
Satu desahan lolos dari bibir Sydney yang membuat Austin semakin semangat untuk menggoda dan menyentuh tubuh Sydney. Austin terus melakukannya, melepaskan gairah yang meluap-luap di dalam dirinya.
