UPDATE!!!
JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA!! JANGAN LUPA MASUKIN CERITA INI KE READING LIST KALIAN YA!!
DON'T COPY MY STORY!
Happy Reading
Playlist: Blank Space - Taylor Swift
__________________Bel Air, Los Angeles, California, USA.
"AUSTIN!!" Teriak seorang gadis berusia sepuluh tahun yang memanggil sahabatnya yang tak kunjung ketemu itu.
Gadis berambut brunette itu kembali berlari mengelilingi taman belakang mansion sahabatnya dan mencari keberadaan Austin, sahabatnya. Banyak sekali pepohonan yang tumbuh disana dan ia sudah mengintipnya satu persatu.
Ia menghentikan aksi mencarinya dan mengatur nafasnya yang terengah-engah dan mengusap keringat yang sudah membasahi seluruh wajahnya bahkan pakaiannya.
"Austin! Cepatlah keluar! Aku lelah!" Gadis itu langsung menjatuhkan tubuhnya dan terlentang diatas rerumputan hijau akibat kelelahan. Ia tidak akan mencari sahabatnya itu lagi.
Tiba-tiba kepalanya terasa pening dan wajahnya memucat. Sinar matahari yang terik itu membuat segalanya bertambah parah.
Seorang anak laki-laki yang sedari tadi dicari oleh gadis itu pun langsung muncul dan menghampirinya dengan wajah senangnya.
"Haha! Kau lemah sekali! Hey! Kenapa wajahmu pucat?" Tanya Austin yang awalnya senang kini menjadi panik.
"Pu-Pusing," Jawab gadis itu sambil memejamkan matanya.
"Cepat bangun! Aku akan membantumu berjalan!" Austin langsung membantunya dan merangkulnya dari samping dan memapahnya.
Mereka masuk ke dalam mansion dan Austin langsung mendudukkannya di sofa ruang tamu kemudian mengambilkan segelas air untuknya.
"Minumlah, Syd," kata Austin sambil menyodorkan segelas air yang diambil olehnya tadi.
Sydney langsung menerima gelas dari Austin kemudian meminumnya hingga kandas. Ia kembali memejamkan matanya dan kini ia merebahkan tubuhnya diatas sofa yang empuk itu.
"Kenapa wajahmu tadi pucat?" Tanya Austin.
"Itu karena kau! Kau mencari tempat persembunyian yang susah kutemukan dan terakhir aku lelah!" Pekik Sydney berapi-api. Dan ia memiliki tekanan darah rendah. Jadi ia tidak dapat melakukan aktivitas yang benar-benar menguras tenaganya.
"Hih! Dasar singa betina! Wajah sudah pucat saja masih bisa berapi-api seperti itu," Austin langsung berdecak cukup keras.
"Terserah," Sydney kembali memejamkan matanya dan mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
Austin dan Sydney sudah bersahabat sejak mereka masih berusia bayi. Hal itu dimulai dari kedua orangtuanya yang bertetangga kemudian menjadi rekan bisnis yang baik.
Mereka juga satu sekolah dan Austin kerap kali menjadi pelindung Sydney ketika ia di-bully. Well, Sydney merupakan gadis yang paling tinggi di sekolahnya. Di usianya yang baru sepuluh tahun ini, tingginya sudah mencapai 150cm.
"Ayo main lagi," ajak Austin.
"Tidak!" Jawab Sydney cepat.
"Kau tidak seru, Syd!" Austin menggerutu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The JERK Owns Her
Romantizm(Sequel The LUCKIEST Bastard | Bisa dibaca secara terpisah) Sydney Hudson, hidupnya jungkir balik setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus mencari uang dengan jerih payahnya sendiri demi kelangsungan hidupnya. Suatu hari ia terpaksa pindah ke L...